Pemain Senior Persiwa Kecewa Tak Ikutkan Liga Indonesia Kedua
By Kabar Mapegaa 5:51:00 PM BERITA PAPUA , Lapago , OLAHRAGA
Habel Satya, berduel dengan para pemain Persipura dalam laga derby Papua
2009/2010 di stadion pendidikan Wamena Foto : Ist/KM
|
JAYAPURA,KABARMAPEGA.COM— Habel
Satya Pemain Persiwa Wamena merasa kesal dengan manajemen tim Persiwa
Wamena.pasalnya tidak di ikutkan membela Persiwa untuk menjamu pada pada liga indonesia
kedua.
Habel Satya kepada wartawan mengatakan,semua tahapan seleksi
yang di lakukan manajemen sudah mengikuti tetapi,saya tidak di ikutkan.
“Saya sempat di tawar dari beberapa club seperti Persipura,
Arema, Persib, Sriwijaya dan PSM untuk ikut bermain dalam kompetisi Torabika
Socer Cup, dan Piala Bergilir Presiden,”ungkapnya dengan nada kecewa.
Kemudian, Kata dia, hanya mau membela persiwa team sepak bola
tawaran dari team sepak bola kesayangan persipura pun ditolak.
Sebelumnya,dalam seleksi dari manajemen Persiwa pada awal
April Habel Satya di nyatakan lulus.
Nyongki Olua, mantan straiker Persiwa U-21 mengaku,rasa
kecewa terhadap manajemen Persiwa karena
tidak memanggil pemain seniornya.
"Kami sangat kecewa karena, Satya merupakan pemain senior.saya
dianggap dia bisa mematakan serangan lawan pada Liga 2 Indonesia.
Ia pun berujar,Kemampuan dan skill pria kelahiran Wamena, 12
September 1987 ini tidak diragukan lagi. Satya terkenal dengan kecepatan dan
kelincahan dalam membawah bola saat berada di lapangan hijau.bahkan pernah mengikuti
training center tim nasional Indonesia di Belanda 2004. Sejak 2005 sampai 2011
ia tampil 103 kali dalam liga maupun piala. Selain itu, tercatat 32 gol.
Sementara itu salah satu pemain Persiwa Rudi Wenda, dari
tempat yang sama menanyakan, siapa yang mengantikan posisi pemain berpunggung
11.Menurutnya,semua orang sudah mengetahui melalui Media sosial.
“Habel Satya sudah dinyatakan lulus seleksi.Sayangnya,mau
berangkat tidak diikutkan.ada apa dibaliknya,” tanya Wenda Pemain Persiwa.
“Kami minta manajemen harus kasih tahu alasannya. Kalau tidak
Kami akan ketemu pelatih langsung,” harapnya.
Pewarta : Soleman Itlay
Buku “Penanggulangan Kemiskinan Menjelang MDG’s 2015 di Papua Telah dilucurkan"
By Kabar Mapegaa 9:38:00 AM BERITA , BERITA PAPUA , Lapago
Ilustrasi. (Kabara Mapegaa) |
JAYAPURA, KABARMAPEGAA.COM--Buku karya Putera terbaik asal Pegunungan Bintang, Yulianus Uropdana, SH; M. Hum tentang “Kondisi, Kendala, dan Solusi Menanggulangi Kemiskinan Menjelang Millenium Development Goal (MDG’s) 2015 Di Provinsi Papua” dilucurakan di susteran Maranata Waena, Minggu (26/03).
Pria kelahiran Oksibil, 08 Juli 1982 itu menerbitkan bukunya dari hasil disertasi program studi mangister ilmu hukum kosentrasi hukum tata negara Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada 2015 lalu. Buku ini merupakan karya pertama sekaligus penulis pertama dalam sejarah suku Ngalum.
Menariknya buku yang ditulis penulis merupakan satu – satunya buku pertama di Papua yang mengulas tentang MDG’s dalam konteks upaya penanggulangan kemiskinan masyarakat. Memberikan sumbangsi yang brilian. Bukan hanya pemerintah dan masyarakat Papua tapi juga pemerintah pusat untuk memberikan pandangan secara ilmia untuk menanggulangi kemiskinan di Papua.
Buku ini memberikan masukan bagi pengambil kebijakan agar lebih berpihak dan berpijak pada masyarakat kecil. Penulis menegaskan bahwa peroalan kemiskinan adalah satu masalah yang tak dapat dipisakan dengan masalah lainnya. Ia mengambil contoh seperti pada organ manusia. Diaman, kalau salah satunya sakit maka organ lainnya akan merasakan dampaknya.
Selain itu, membahas tentang kondisi dan masalah kemiskinan tapi juga mencurahkan pandangan cemerlang solusif untuk menanggulanginya. Didalamnya juga mengandung nilai ekonomi, sosial, budaya dan hukum berdasarkan berdasarkan data dan narasumber yang terpercaya. Tentunya memperkaya semua pihak dalam usaha memutuskan mata rantai kemiskinan di tanah Papua.
Dihadapan peserta, dan tamu undangan ia menyampaikan, dirinya menulis tidak begitu sempurna. Tetapi menulis supaya kelak adik-adik lanjutkan serta menulis lebih bagus lagi. Ia berharap supaya orang Papua terutama generasi muda Papua menulis. Karena baginya menulis adalah tulisan yang akan tertera dalam buku akan menjadi catatan abadi. Bahkan ia mengaku, disamping hasil disertasi ia menulis bukunya atas berkat pertanyaan yang dilontarkan selama kuliah di pulau Papua.
“Kenapa saya menulis buku dengan judul ini? Karena banyak orang Jawa disana tanya saya sepert ini; di Papua ada konflik ka gak? Disana, Papua ada OPM ka gak? Orang Papua itu kaya atau miskin?bahkan bayak pertanyaan yang tidak – tidak dilontarkan di hadapan saya. Akhirnya saya menulis buku ini, menggambarkan kondisi kemiskinan di Papua. Biar buku ini menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas”, katanya dihadapan peserta dan panelis di Maranata Waena, Minggu (26/03).
Simon Petrus Bame, presidium PMKRI st. Efrem Jayapura mengucapakan terimakasih kepada penulis buku. Tapi juga berharap kepada penulis agar dapat mengoreksi masukan yang disampaikan dari panelis yakni; Frederika Korain, SH (advokat perempuan dan anak), Dr. Drs. Avelinus Lefaan (Akademisi Uncen dan dosen UGM), dan Dr. Bernarda Materay (moderator, dosen pengajar STFT “Fajar Timur” dan Penulis Buku Nasionalisme Ganda Papua. Bame juga berharap kepada pemerintah daerah agar menjadikan buku ini menjadi referensi adan acuan untuk memutuskan angka kemiskinan di Papua.
“Kami ucapkan terimakasih kepada kakanda Yulianus, yang telah mempercayakan kami, PMKRI St. Efrem Jayapura sebagai fasilitator atau tim kerja dalam pelucuran dan beda buku karya bukunya beliau. Besar harapan kami, dari semua pembobot yang disampaikan oleh panelis yang laur biasa bisa diperbaiki. Untuk seluruh kader PMKRI dan juga peserta bahkan tamu undangan yang hadir, bagi kami bahwa buku itu memberikan satu informasi yang akurat tentang persoalan kemiskinan di Papua. Sehingga wajib dibaca. Kalau bisa bisa spesifik di bidang sosial, dibuat buku-buku yang mengangkat persoalan sosial di Papua secara nyata”, ujarnya kepada kabarmapega disela-sela kegiatan minggu kemarin.
Ia berharap kepada pemerintah daerah dalam hal ini gubernur Papua, Bupati dan Wali kota yang ada di Papua. Dari apa yang ditulis oleh Yulianus, dalam buku itu menjadi salah satu rujukan dan referensi dalam rangka membangun masyarakat Papua yang lebih baik. Karena persoalan kemiskinan itu memang masih ada di Papua ini.
"Saya tidak bisa berspekulasi dan berasumsi menyangkut berapa jumlahnya. Tetapi secara kasat mata saya melihat bahwa masyarakat Papua masih bermasalah dengan persoalan kemiskinan” tutupnya.
Liputor: Soleman Itlay
Editor: Maku
Weli Wonda Meraih Gelar Sarjana,IPMAPUJA Adakan Doa Pengucapan Syukur
By Kabar Mapegaa 10:42:00 PM BERITA PAPUA , Lapago , MAHASISWA , PENDIDIKAN
Foto Weli Wonda saat sambutan, Uamagi/KM |
Yogyakarta, (KM)—Mahasiswa
Asal Puncak Puncak Jaya yang tergabung dalam wadah Ikatan pelajaran dan Mahasiswa
Puncak Jaya (IPMAPUJA) Kota Study Yogyakarta-Solo mengucap syukur kepada atas
keberhasilan sipil Weli Wonda dengan meraih gelar sarjana teknik.
Kegitan
Pengucapan syukur dilaksanakan Jln setoran peluhdadi Kamis,(02/03) mulai 14.25 hingga
selesai.
Dalam
Pesanya,Weli Wonda berujar, dalam perkuliahan mahasiswa Papua banyak kesempatan
namun, salah gunakan kesempatan emas. kata dia, mestinya waktu di bangku kuliah digunakan kesempatan itu dengan sebaik
mungkin.
“Saya banyak
terimakasih kepada pemerintah daerah Kabupaten Puncak Jaya atas beasiswa saat
perkuliahan saya sehingga dapat terselesai dengan baik,” Ungkap dengan nada
senang dihadapan mahasiswa puncak jaya.
Ia
pun menjekaskan, yang membuat kuliah lebih dari empat tahun hanya karena malas.
Malas membuat kami ketinggalan jauh dengan kawan kawan Jawa, kalau kami rajin
cepat selesai,”Katanya.
Kata
dia ,selama kuliah segala kegiatan yang tidak ada mamfaat di tinggalkan Karena, kami datang bukan
mencari pacar namun kuliah,” pungkasnya.
Sementara
itu, Wakil ketua korwil Jogyakarya solo, meminta jangan putus komunikasi dengan mahasiswa puncak jaya. Dengan lancarnya komunikasi hubungan kita akan tak terputus.
Pdt
Arson Enumbi dalam kotbah mengatakan, penyembaan kepada sesuatu hal dan penyembaan
kepada Tuhan bergantung kepada Allah dan Didalam itu pasti ada jawaban
kepastian.
Pantauan
media ini, acara dari awal hingga akhir berjalan lancar tanpa kendala apapun
pada cuaca cerah.
Thema diangkat dalam acara pengucapan acara wisuda
adalah tertulis "Segala perjuangan
bergantung mutlak kepada Allah." Yang terdapat dalam Dalam firman
Filipi 4:6
Dalam
pantauan media ini akhir kegiatan foto bersama wisudawan dan makan bersama.
Pewarta
: Anselmus Gobai
Mubes IPMAP Se Jawa dan Bali Ke III Akan Hadir Bupati Puncak
By Kabar Mapegaa 3:59:00 PM BERITA PAPUA , Lapago , MAHASISWA , ORGANISASI
Ketua Panitia Mubes IPMAP Se Jawa dan Bali Yorinus M Kogoya (Kanan) dan Sekertaris Panitia Mubes IPMAP Atarinus Waker (Kiri) usai diwawancari Wartawan Kabar Mapegaa Kamis,(25/8) di Bogor, Jawa Barat |
Bogor, (KM)- Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Puncak (IPMAP) Se Jawa
dan Bali yang ke III akan melakukan musyawarah besar pada 25-28
Agustus
2016 .Kegiatan tersebut juga berbarengan dengan agenda Seminar organisasi kedaerahan tersebut.
Disampaikan
oleh Ketua Panitia Yorinus M
Kogoya,
kegiatan tersebut akan menunjuk ketua baru organisasi tersebut untuk periode
kedepan.
"Kegiatannya
akan diawali dengan musyawarah guna menunjuk pengurus baru. Setelahnya diadakan
seminar,"
sampainya pagi tadi , Rabu
(25/8/2016).
Dipaparkannya
juga, kegiatan itu akan dihadiri juga kepala dinas sosial Kabupaten
Puncak Otto Alom, Alumni."Kita
mengundang juga Willem Wandik Bupati Puncak untuk
melantik BPP.IPMAP yang akan ditunjuk ," katanya kemudian.
Terpisah,
Willem Wandik sebagai Bupati Puncak Khair mengatakan, pihaknya
membenarkan adanya agenda tersebut.
Bahkan,
Willem Wandik dikabarkan sudah
mengagendakan khusus untuk kehadirannya dalam kegiatan itu. "Betul, kita
akan hadir dalam acara musyawarah besar IPMAP Se
Jawa dan Bali sekaligus berkenalan dengan pengurus
dan mahasiswa disana,"
ujarnya.
"Mudah-mudahan,
persatuan dan kesatuan yang dibangun bisa membawa kepada hubungan
yang lebih erat lagi kedepannya," tandasnya
Pewarta:
No.05/RED/PO/KM