Sekda Dogiyai Secara Resmi Buka Pelatihan Ternak Babi
By Kabar Mapegaa 11:20:00 PM BERITA PAPUA , Ekonomi Rakyat
Sekda Kabupaten
Dogiyai Natalis Degei Menyampaikan Sambutan Sekaligus secara Resmi Membuka
Kegitan Pelatihan Ternak Foto : Oktopianus Tebay
|
DOGIYAI,KABAR MAPEGAA.Com-- Sekertaris
Daerah Sekda Kabupaten Dogiyai Natalis Degei secara resmi membuka kegiatan
pelatihan ternak babi di aula Pemda Dogiyai, Moanemani Rabu, (25/10/2017).
Sekda Dogiyai Natalis Degei dalam sambutanya mengatakan, Pemerintah
Kabupaten Dogiyai mengapresiasi pelatihan yang digelar ini, karena pelatihan
ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi warga masyarakat khususnya yang ada
di kabupaten Dogiyai, karena peternakan di kabupaten Dogiyai didominasi
peternakan babi.
“Masyarakat Dogiyai yang mengikuti pelatihan ternak dituntut menggali
potensi yang ada di daerah salah satunya budaya beternak babi,” katanya.
Degei dijelaskan, saya melihat selama ini banyak masyarakat maupun
Sarjana Dogiyai berlombah-lombah ingin mau pegawai. Menurutnya, Kabupaten
Dogiyai harga jual babi sangat mahal.
“ Pelihara ternak babi sangat menjanjikan sebab, harga jual babi
diwilayah meeuwo paling mahal,” Ujarnya Sekda dalam sambutanya dihadapan
peserta.
Kepala Dinas Perikanan Dan Peternakan Damiana Tekege mengatakan kegiatan
pelatihan ini buat dengan tujuan utama agar masyarakat Dogiyai tambah
pengetahuan tentang pelihara ternak babi. Saya melihat nilai jual babi
kabupaten Dogiyai menjanjikan.
Dikatakanya, pelatihan ini merupakan komitmen pemerintah kabupaten
Dogiyai dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat dengan
memanfaatkan potensi yang ada, sekaligus memberikan pengetahuan kepada
masyarakat khususnya para peternak tentang cara beternak babi berpola kandang
organik, yang manfaatnya cukup banyak, yakni kandang lebih bersih, bebas polusi
dan limbah serta ramah lingkungan, dan manfaat lainnya.
“ Saya lihat di jantung ibu kota kabupaten saja, banyak babi dilepaskan.
Harapnya setelah ada kegiatan ini bisa memelihara dalam kandang,” ujarnya.
Dinas Perikanan dan Peternakan siap melalukan sosialisasi di setiap
kampung berdasarkan tim yang kami bentuk, seputar budidaya Babi bagi masyarakat
Dogiyai.
Salah satu peserta pelatihan ternak babi yang enggan disebutkan namanya kepada media ini mengaku, terimakasih kepada pemerintah Dogiyai. “Kami bersyukur hari ini bisa dapat materi tentang pelihara ternak yang baik,” katanya.
Ia berharap, Pemerintah Dogiyai harus punya tim penyuluh ternak sehingga
mereka bisa mengarahkan cara beternak babi yang baik dan benar.
Pewarta : Petrus Douw
Editor : TP
Mama-Mama Papua Mengeluh Akibat Tempat Jualan Pecek
By Kabar Mapegaa 10:58:00 PM BERITA PAPUA , Ekonomi , Ekonomi Rakyat
Mama Vebriana Kossay, Penjual Asal Wamena Sedang berjualan Buah Pinang di Pasar Youtefa, Abepura. (Foto: Alexander Gobai) |
Jayapura, KABAR
MAPEGAA.com – Mama-mama Papua yang berjualan di Pasar Regional
Youtefa Abepura mengeluh akibat tempat jualan mengalami pecek dan mengganggu
aktivitas penjual dan pembeli.
“Sungguh mati, kami selalu berjualan di tempat pecek
ini yang
bersebelahnya dengan jalan raya, mobil dan motor keluar masuk. Akibatnya jualan kami terkena
pecek,”kata Mama Vebriana Kossay, yang saat itu sedang
berjualan Pinang dan siri, Jumat,
(02/06/17) pekan lalu Kepada kabarmapegaa.com.
Meskipun demikian, kata mama asal Wamena itu, mama-mama Papua yang berjualan di
tempat itu punya insiatif tersendiri dan melakukan sumbangan uang secara
sukarela untuk memperbaiki tempat jualan, membeli pasir dan batuh kerikil.
“Kami berharap, Pemda Kota Jayapura
pun bisa memperbaiki tempat jualan bagi mama-mama Papua yang selalu berjualan, kami
tak mampu,”ungkap mama Kossay dengan nada yang
sedih.
Selain itu, kata dia, tempat dimana kami berjualan selalu dilakukan penagihan oleh
petugas sebagai pajak retribusi sebesar Rp 2000. Penagihan ini dilakukan dalam 1 hari 3 kali tagihan.
Sementara salah satu pembeli, Albert merasa kurang
nyaman dengan tempat penjual dan pembeli di pasar Youtefa.
“Saya selalu belanja di pasar Youtefa, namun, hari-hari pecek. Dimanakah dan siapakah
pemerintah,”katanya.
Anak muda ini, berharap kepada pemerintah agar segera
menangani masalah ini dengan serius, sangat sayang sekali kalau dibiarkan dengan begitu saja.
Mahasiswa IPMANAPADODE Surabaya Diskusi Perkembangan Ekonomi
By Kabar Mapegaa 9:44:00 PM BERITA PAPUA , Ekonomi , Ekonomi Rakyat
Narasumber Diskusi Perkembangan Ekonbomi Ricky Welerubun Foto : Frans Pigai |
SURABAYA,KABAR MAPEGAA.COM --Menghadapi
persaingan bebas dalam masyarakat ekonomi Asean (MEA),Mahasiswa papua sebagai
generasi penerus harus dituntut untuk cerdas dalam melihat peluang usaha, tidak
fokus mencari kerja. Mahasiswa yang tergabung dalam
organisasi IKatan Pelajar Mahasiswa Nabire, Paniai,Deiyai,Dogiyai (IPMANAPADODE
) Kota Study Surabaya Menggelar diskusi terbuka di Bratajaya, Kamis,(13/04/2017).
Narasumber Ricky Welerubun dalam materinya mengatakan,diskusi ini bertujuan untuk bagaimana kita akan melihat kondisi perkembagan ekonomi keluarga maupun lingkup pasar yang ada Papua Lebih Khususnya wilayah adat meepago untuk menghadapi persaingan masyarakat ekonomi asean.
Narasumber Ricky Welerubun dalam materinya mengatakan,diskusi ini bertujuan untuk bagaimana kita akan melihat kondisi perkembagan ekonomi keluarga maupun lingkup pasar yang ada Papua Lebih Khususnya wilayah adat meepago untuk menghadapi persaingan masyarakat ekonomi asean.
Kata
dia,
kita perlu ikuti perkembangan ekonomi di papua sebab,dengan melihat ruang
lingkup pasar dan keluarga menjadi tolak ukur dalam persainagan ekonomi.
“Jika
kita tidak ikuti perkembanagn ekonomi di meeuwodide, akan terpengaruh pada
perekonomian kelurga dan lingkup pasar sekitarnya," katanya.
Lanjutnya,tak ikuti perkembangan,dampaknya akan berpengaruh pada kearifan lokal.
Ia
mencontohkan, kurang pemerintah penjualan noken bagi Mama-mama Papua selalu berjualan di pinggir jalan.
hal senada diungkapkan Salmon Tebai,masuknya dunia global akan memengaruhi kehidupan masyarakat setempat dalam hal ekonomi masyarakat.
“Pemerintah
daerah setempatnya harus membuka mata kepada pengusaha local untuk melawan
sistem perekonomian yang beredar di kalangan masyarakat luas,m,”katanya.
"Pengaruh masuknya perubahan ekonomi baik di lingkup pasar maupun keluarga mengakibatkan dampak negatif, salah satunya harga barang dan pada kesejahteraan masyarakat setempatnya semakin berkurang," ungkapnya.
Menurut Tebay,untuk mendapatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat tergantung pada kebijakan pemerintah terhadap perkembagan dalam ruang lingkup pasar dan keluarga,
"Pengaruh masuknya perubahan ekonomi baik di lingkup pasar maupun keluarga mengakibatkan dampak negatif, salah satunya harga barang dan pada kesejahteraan masyarakat setempatnya semakin berkurang," ungkapnya.
Menurut Tebay,untuk mendapatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat tergantung pada kebijakan pemerintah terhadap perkembagan dalam ruang lingkup pasar dan keluarga,
Ia
pun, Mahasiswa Papua sendiri maupun masyarakat setempat sadar akan pengaruh
perkembangan perekonomian diatas tanah papua.mari kita sebagai generasi penerus
siapkan diri untuk menghadapi MEA," tutupnya.
Pewarta : Frans Pigai
Editor : Martinus Pigome
Eko Wisata dan Ekonomi Kreatif Nimbokrang Jayapura, Masuk Nominasi Terbaik Seluruh Indonesia
By Kabar Mapegaa 12:58:00 PM BERITA , BERITA PAPUA , Ekonomi Rakyat , Wisata
Foto: Dok. Alex Waisimon, pengagas eko wisata dan ekonomi kreatif asal Genyem, Jayapura/KM |
Jayapura, Kabarmapegaa.Com -- Isyo Hills Bird Waching ialah tempat eko wisata dan ekonomi kreatif. Ada di kampung Rehepang Muaif distrik Nimbokrang kabupaten Jayapura. Jarak tempunya tidak terlalu jauh, berkisar 100 km dari Sentani ibu kota kabupaten Jayapura. Kalo menggunakan kendaraan bisa telang waktu 1 - 2 jam.
Isyo Hills Bird Wacthing memiliki luas tanah ± 98.000,00 haktar. Luas area ini diserahkan langsung oleh masyarakat 10 suku, yakni Demogrey, Wouw, Demotekay, Kasmando, Kekrei, bano, Tecuari, Wondo, Yenteo dan Waisimon. Luas tanah tersebut seutuhnya menjadi hutan lindung. Masyarakat sepakat lindungi hutan dan habitat yang hidup di dalamnya.
Dari 98.000,00 haktar tanah, mencakup tiga distrik, yakni Nomboran, Nimbokrang, dan Gresik. Laus tanah itu juga termasuk daerah pemukiman masyarakat pribumi setempat dan seluruh pemukiman daerah trans. Penyerahan tanah disertai dengan pernyataan para tokoh adat, kepala kampung dan semua pihak yang berkepentingan. Isyo Hills Bird Wacthing dibagi dalam dua wilayah, yaitu Tabo dan Kutu.
Tabo mencaku dataran pegunungan, mulai dari Nombokrang sampai ujung danau Sentani. Dari dataran pegunungan ini terdapat banyak habitat. Wilayah Tabo mempunyai potensi alam yang cukup menarik. Didalamnya ada sekitar 18 danau. Ada pula air terjun yang indah dalam hutan. Selain ada juga kali dan sungai dengan beberapa yang tidak asing di telinga kita. Salah satunya adalah Komodo.
Tidak hanya itu banyak macam – macam hewan lain seperti burung cenderawaih, mambruk, kasuari, rusa, ayam hutan, kuskus, burung hantu, kelelawar, dan lain sebagainya. Banyak tumbuhan dan pohon – pohon indah termasuk tanaman agro asli daerah setempat. Banyak tumbuhan dan binatang menarik lainya yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
Sementara Kutu mencakup dataran rendah termasuk wilayah pesisir pantai. Eko wisata dan ekonomi kreatif wilayah pesisir tidak kalah indahnya dari Tabo. Selain itu ada beberapa kali yang berujung pada muara di sekitar lautan. Disini juga mempunyai potensi alam. Didalamnya ada ikan, buaya, penyu, gurita, ikan hiu dan lain sebagainya. Ada satu goa dan didalamnya terdapat banyak kelelawar.
Pantainya bersih. Lingkungan pemukimannya sehat. Uniknya, fasilitas akan disiapkan oleh pengurus Isyo Hills Bird Wacthing. Untuk pengunjung peralatan mandi, berenang, mancing termasuk speatboat akan selalu tersedia. Tinggal bagaimana pengujung datang dan melakukan perjalanan wisata disana. Senja di akhir sore sangat indah. Disamping itu, pengunjung bisa ke pulau – pulau kecil mengunakan fasilitas yang disebutkan tadi.
Keamanan dan ketertiban lingkungan cukup mendukung. Hal itu didukung dengan adanya kesepakatan dan komitmen yang dilakukan semua komponen masyarakat 10 suku termasuk masyarakat trans yang berada di daeah ini. Jadi, jangan heran kalau pergi kesana aman – aman. Karena partisipasi masyarakat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan demi menciptakan wisata di daerah ini sangat besar.
Keindahan eko wisata dan ekonomi kreatif di tempat ini, tidak kalah saing dengan tempat wisata lain yang di Indonesia. Buktinya apa, “Isyo Hills Bird Wacthing” masuk 10 nominasi wisata terbaik di Indonesia. Alex Waisimon, pengagas eko wisata dan ekonomi kreatif asal Genyem, Jayapura ini akan jadi tamu terhormat. Ia akan mewakili Papua pada acara ulang tahun Metro TV pada akhir pekan (04/03/2017).
Hampir 500 pengunjung dari belahan dunia sudah berkunjung di tempat wisata ini. Pada 2016 lalu duta besar AS untuk Indonesia sempat berkunjung. Banyak turis asing dari AS, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, Spayol, Australia termasuk wisatawan lokal datang di tempat eko wisata dan ekonomi kreatif ini. Biasanya wisatawan yang datang menhabiskan waktu 1 – 15 hari.
Mengunjungi spot – spot yang telah disiapkan oleh pengelolah. Untuk melihat atau memotret hewan dan lainya, sudah disiapkan memang. Bisa mengunjungi beberapa tempat dan melihat langsung keindahan serta merasakan kesejukan yang bebas. Pada pukul 03:00 atau 04:00 pagi sudah bangun dan menuju ke spot–spot guna melihat ataupun memotret segala macam keindahan serta keunikan yang ada disana.
Tempat akomodasi telah disipkan. Sementara ini ada 1 kamar ukuran luas 4x6 cm dilengkapi dengan peralatan tidur termasuk toilet. Sehari tiga kali konsumsi untuk minum dan dua kali untuk makan. Harga untuk wisatawan lokal satu juta lima ratus per orang atau rombongan. Sementara bagi wisatan asing berkisar satu sampai tiga juta. Kisaran tersebut termasuk biaya antar ke hutan dan pantai juga termasuk penggunan fasilitas yang disiapkannya.
Selain itu, menurut Waisimon akan membuka sekolah alam Papua. Baru–baru ini, pemerintah kabupaten Jayapura telah meletakan batu pertama. Sekolah tersebut nantinya akan mengutamakan anak asli Papua secara umum. Tempat ini juga menurut Waisimon akan menjadi pusat penelitian untuk eko wisata dan ekonomi kreatif Papua. Selain itu, pihaknya sudah memiliki planing kedepan untuk membuka cabang di beberapa daerah di Papua.
“Kalo disini sudah bangun dan berjalan lancar. Kami akan bangun tempat wisata lain diantaranya Biak, Raja Empat, Wamena dan Jayapura. Jadi kalo tamu dari luar datang, tinggal kita mengarahkan mereka. Tergantung tamu itu mau berkunjung kemana”, katanya kepada wartawan kabarmapega.com di Nimbokrang (28/02/2017).
Bahkan pihaknya tengah berusaha menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait dan berkompeten. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan eko wisata dan ekonomi kreatif Papua. Dari pantauan Kabarmapega.com, sementara ini pihaknya tengah membangun ruang serba guna dengan ukuran 21x10. Gedung tersebut menghabiskan dana kurang lebih empat ratus juta.
Selanjutnya, gedung tersebut akan digunakan untuk tempat belajar sementara, ruang pertemuan, restoran, Caffe, serta tempat tidur. Kalau ada dana tambahan pihaknya akan membangun beberapa pondok demi kepentingan mengembakan wisata Papua. Pihaknya optimis sampai 2019 beberapa bangunan dapat berdiri dan 2020 membuka cabang di beberapa kabupaten/kota di Papua.
Selain itu, staf Isyo Hills Bird Wacthing, Marthen mengharapkan agar banyak pengunjung atau wisatawan lokal maupun asing datang. Ia berharap agar orang Papua mulai berpikir tentang perlindungan hutan dan menjadikan sebagai tempat wisata. Menurutnya, Papua itu memiliki potensi alam (hutan) tapi tidak bisa jaga baik. Ia menegaskan kekayaan hutan tersebut harus dijaga baik untuk kepentingan anak cucu kelak. Bukan untuk menebang pohon dan jual untuk kepentingan perut semata.
Liputor : Soleman Itlay
Editor : Frans Pigai