Berita Duka Tokoh Inspirator Pemberdayaan 7 Suku Jecky Amisim Meniggal Dunia
By Kabar Mapegaa 4:56:00 PM BERITA DUKA , Pemberdayaan 7 Suku Papua
Timika,(KM)--Kabar
duka terdengar secara tiba-tiba sekitar pukul 01.00 WIT. Seorang tokoh
inspirator pemberdayaan 7 suku di Freeport Jecky Amisim berpulang
ke pangkuan Ilahi pada hari Sabtu, 24 September 2016.
Di
RSUD PEMDA
Sp 1 Mimika Papua.
Berita
duka tak menyangkah kepergian salah
seorang tokoh suku Amungme. Dia selalu berjuang
harga diri rakyat dan karyawan 7 suku dan Papua dalam area kerja Freeport.
Dia
adalah satu-satunya suku orang
Amungme
yang rela mau korban diatas kekayaan alam demi perjuangan harga diri-Nya.
Dia
adalah orang yang tetap masih semangat ketika orang lain justru hilang harapan.
Beliau
sosok tokoh yang benar-benar berkharisma, santun dan sangat bijaksana. Kini
sosok tanpa pamrih itu sudah pergi mendahului kita semua.
Jasanya
sungguh tak cukup dibalas dengan ucapan belasungkawa, bahkan buku biografi
sekalipun.
Amisim, dengan
sifat pembawaan
tenang, ramah kepada semua orang, ulet dan gigih memperjuangkan harga diri,
bekerja tanpa pamrih, santun dalam berjuang serta inspirator yang tak cukup
jika hanya dilukiskan dengan kata-kata.
Jasa
terbesar beliau bagi saya sungguh tak dapat hilang bahkan hingga ratusan tahun
yang akan Mendatang,
kegigihannya memperjuangkan harga diri dalam Freeport dari awal tertandingi.
Beliau juga adalah
salah satu sosok yang berjasa hingga melahirkan "New Era Egreement dalam
Freeport". Dalam beberapa kali diskusi saya dengan beliau dikediamannya
ketika pemberdayaan 7 suku di Freeport diperjuangkan, saya melihat semangat
yang luar biasa ketika kita bicara tentang bagaimana melawan "Sistim
Kapitalis" yang didukung penuh oleh "Pemerintah Indonesia dan Para
Kaki Tangan Pemerintahan-nya".
Selamat jalan Jecky Amisim, tokoh
dari gunung Nemankawi. Kami selalu berdoa, semoga amal dan
kebaikannya didengarkan oleh-Nya.
Pewarta : Laurenzus Kadepa
Editor : Umagigobai
Foto perjuangan Pemberdayaan 7 suku (tengah Jecky Amisim) |
Nikodemus Kadepa: Ketua Tim Pemberdayaan 7 Suku Yakni “Yesus”
By Kabar Mapegaa 6:10:00 PM BERITA PAPUA , Lingkungan , Pemberdayaan 7 Suku Papua
Baju Putih, Yoram Magal Tokoh Adat Amugme, Tengahnya, Menahem Magal Tokoh Adat Amngume dan Fasilitator Pembedayaan 7 Suku Nikodemus Kadepa. (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Timika,
(KM)---Fasilitator Pemberdayaan Tujuh Suku PT. Freeport Indonesia, Nikodemus
Kadepa mengatakan, selama proses perjuangan harga diri yang bergerak di
dalam pemberdayaan 7 suku itu, ketua
umum kami yakni Yesus.
“Yesus
adalah ketua kami. Kami hanyalah fasilitator yang bergerak atas jalan dan perintahnya,”kata
Kadepa, Kepada kabarmapegaa.com,
Minggu, (19/06/16) di Rumahnya, Jln. Matoa, Kebun Siri, Timika, Papua.
Kata
dia, Mulai dari dibentuk pemberdayaan hingga kini, Yesus adalah ketua pemberdayaan tujuh suku. Atas dia kami ikuti
jalannya.
“Karena
di dalam Dia (Yesus) ada kebenaran. Dan kebenaran itu yang kami terapkan di
dalam pemberdayaan ini,”ungkapnya.
Lebih
lanjut, kata dia, dalam perpanjangan proses ini demi membebaskan harga diri
dari penderitaan. Pihaknya mengaku, pekerjaan ini tak ada kepentingan apapun
dan bentuk apapun. Tetapi, inilah pekerjaan murni yang berasal dari
Yesus.
“Kita
jalani saja dan ikuti dengan suara hati dan mengikuti jejak Yesus yang mati di
kayu salib atas dosa umat,”katanya.
Lanjutanya,
“Karena di dalam penderitaan itu ada buah yang baik, yang suatu saat orang akan
petik dan nikmati,”tutupnya.
Pewarta : Alexander Gobai
Keluarga Besar 7 Suku di Areal Freeport, Dukung Tim Pemberdayaan yang Harus Atur Freeport
By Kabar Mapegaa 5:50:00 PM BERITA PAPUA , Lingkungan , Pemberdayaan 7 Suku Papua , PTFI
Baju Putih, Yoram Magal Tokoh Adat Amugme, Tengahnya, Menahem Magal Tokoh Adat Amngume dan Fasilitator Pembedayaan 7 Suku Nikodemus Kadepa. (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Timika,
(KM)---keluarga besar tujuh suku yang hidup di Areal pertambangan PT. Freepoort Indonesia dan
sekitarnya mendukung dan mengawal penuh perjuangan Tim Pemberdayaan 7 suku yang
berjuang untuk membebaskan harga diri.
Hal
itu, Tim Pemberdayaan pantas mengatur perusahaan besar di Tembagapura, Papua.
“Kami
sangat mendukung sekali tim pemberdayaan 7 suku yang dapat mengatur perusahaan
besar di pertambangan Freeport. Karena mereka berjuang demi harga diri,”kata Tokoh
Adat Suku Amungme, Menahem Magal, Kepada kabarmapegaa.com,
Minggu, (19/06/16).
Kata
dia, perjuangan harga diri selama ini berasal dari sang ketua Yesus itu
sendiri.
“Kami
selalu berdoa dan membungkuskan semua hati dan jiwa kami dengan herapan, agar
pemberdayaan 7 suku yang mengatur Freeport besar itu,”katanya.
Selain
itu, Tokoh Adat Suku Amungme, Yoram Magal, mengatakan, hati dan jiwa 7 suku ada
diperjuangan 7 suku.
“Karena
ini kerja Yesus menuju jalan pembebasan bagi harga diri yang selama ini
menderita di tanahnya,”ungkapnya.
Kata
dia, semua masyarakat kecil yang ada di Areal Frepoort dan sekitarnya sangat
mendukung dan kawal kerja tim Pembedayaan7 suku.
“Kami
selalu kawal dan juga berdoa agar Tim Pemberdayaan yang sebagai anak Negri yang
punya tanah harus mengatur Perusahaan besar,”ungkapnya.
Sedangkan
Metu saleh kadepa, ST yang juga peduli Tim Pembedayan 7 Suku, mengaku bahwa pihaknya
mendukung permintaan kepala suku terhadap hak ulayat yang harus mengatur perusahaan
besar.
“Anak
Negri yang harus duduk dan mengatur perusahan besar. Yahm karena mereka punya
kekayaan,”katanya.
Perlu
diingat kata kadepa, Perusahaann hadir harus disetuji oleh tiga komponen diantaranya,
1.) Hak Ulayat, Kewajiban Negara dan Pemilik Saham.
Hal
itu, lanjutnya, Pemberdayaan 7 suku membicarakan atas dasar masalah itu,”tutup
kadepa.
Pewarta : Alexander Gobai
Menase Degei: Pemberdayaan Tujuh Suku Siap Menjadi 01 PT Freeport
By Kabar Mapegaa 6:41:00 PM BERITA PAPUA , Internasional , NASIONAL , Pemberdayaan 7 Suku Papua , PTFI
Sekertaris Jendral Tim Pemberdayaan 7 Suku Freeport, Manase Degei (Kiri) dan Anggota Pemberdayaan 7 Suku, Yulianus Nawipa (Kanan) (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Jayapura,
(KM)---Sekertaris Jenderal (Sekjen) tim pemberdayaan tujuh suku PT. Freeport Indonesia, Menase Degei,
mengatakan, pemberdayaan tujuh suku sudah siap menjadi Presiden Direktur (Presider)
PT. Freeport Indonesia dan pimpin perusahaan besar itu.
“karena,
kami sudah behasil dan sudah disahkan program kerja pemberdayaan sesuai dengan
pedomanan operasional PT. Freeport yang diterbitkan oleh James Moffet pada tanggal 06 April Tahun 2013 tentang status khusus
bagi 7 Suku,”kata Sekjen Pemberdayaan
Tujuh Suku Freeport Indonesia, Menase Degei, Kepada kabarmapegaa.com, Kamis, (31/03/16).
Menurutnya,
perjuangan pemberdayaan 7 suku, secara yuridis sudah disahkan dan diakui oleh
pemilik saham James Moffet, bahwa
pemberdayaan punya hak untuk menentukan 01 PT. Freeport,”ungkapnya.
“kami
siapa pimpin perusahaan PT. Freeport. Karena kami punya rancangan program
ilmiah, program kreatif yang sudah disambut oleh pemilik perusahaan James Moffet, untuk menjawab kebutuhan
Freeport, sesuai dengan juknis PT. Freeport,”bebernya.
Lanjutnya,
“01 PT. Freeport sudah jatuh di tangan 7 suku pada tanggal 13 Oktober
2014,”ungkapnya.
Selain
itu, kata dia, pemberdayaan sudah membawa pulang hasil perjuangan pembedayaan tujuh
suku berdasakan, pertama: Surat Keputusan (SK) New Era Agreement tertangan 27 November 2014. Tentang perjanjian
baru yang dberikan kepada orang asli Papua melalui pintuh pemberdayaan 7 Suku,”jelansya.
Kedua,
Surat Keputusan (SK) Hasil Kick Of
Meeting tertanggan 13-15 Oktober
2014 yang disahkan oleh Prisiden Direktur PT. Freeport Bpk. James Moffet itu sendirnya.
Sementara
itu, Anggota Tim Pemberdayaan Tujuh Suku PT. Freeport Indonesia, Yulianus
Nawipa, mengatakan, yang layak menjadi 01 Freeport adalah pemberdayaan tujuh
suku Freeport,”jawabnya dengan santai.
“karena
pemberdayaan mampu merangcang program kerja secara ilmiah, program kerja kratif
yang bisa menguntungkan perusahaan,”jelasnya.
Lanjutnya,
apabila pemberdayaan tidak menjadi Presdider PT. Freeport. Pihaknya, merasa
ragu, PT Freepport tetap akan terus terjadi masalah demi masalah,”tutupya.
(Alexannder Gobai/KM)
Menjadi Presider PT. Freeport Diharapakan Jangan Asal Tunjuk-Menunjuk
By Kabar Mapegaa 6:31:00 PM BERITA PAPUA , Internasional , NASIONAL , Pemberdayaan 7 Suku Papua , PT.Freeport
Tambang PT. Freeport Indonesia. (Foto: Ist) |
“jadi
jangan asal tunjuk-menunjuk. Tetapi, perlu dilihat bagaimana kita bisa menjawab
kebutuhan Freeport Indonesia melalui suatu kajian atau satu usaha yang rill yang bisa diterima oleh PT.
Freeport,”kata Sekjen Tim Pemberdayaan Tujuh Suku, Menase Degei, Kepada kabarmapegaa.com, Kamis, (31/03/16).
Menurutnya,
siapa saja bisa melakukan tunjuk menunjuk agar naik menjadi Presider untuk
pimpin perusahaan besar, PT. Freeport. Tetapi, mengertikah sistem kerja Freeport,
bisakah bertanggungjawab kebutuhan Freeport, sejarah dan masyarakat lokal yang
ada,”tanya Sekjen itu.
“tidak
boleh asal tunjuk menunjuk. Tetapi, perlu dikaji untuk menguji materinya,
apakah dia siapa untuk pimpin perusahaan besar atau tidak,”katanya.
Karena
menurutunya, di dalam perusahaan, terdapat tim-tim, diantaranya tim PAD, Tim
Tongoit, Tim Bladerhut dan kerjanya bukan. untuk Bisnis Unit (BU). Sementara, tim Pemberdayaan kerjanya untuk Bisnis Unit
(BU),”jelasnya.
Lanjutnya,
jika memang dilakukan pengangkatan
Presider Freeport OAP melalui jalur tunjuk-menunjuk, berarti hal ini bukan
diangkat secara sah,”bebernya
“jika,
memang begitu, akan ditanyakan, apakah mereka bisa membuat program kerja secara kreatif yang dapat menguntungkan
perusahaan dan masyararakat lokal kah tidak,”ungkapnya.
Jika
tidak, lebih baik tidak usah diangkat menjadi Presider PT. Freeport. Malah
merugikan perusahaan, Negara dan masyarakat lokal,”harapnya.
Sementara
itu, Anggota Pemberdayaan Tujuh Suku Freeport Indonesia, Yulianus Nawipa,
mengatakan, Pemerintah bisa saja melakukan pengangkat agar naik menjadi 01
Freeport. Tetapi, perlu juga melihat, apakah bisa menguntungkan perusahaan
sebagai pemiliki saham, Negara serta rakyat Papua atau tidak,”katanya.
“kalau
main tunjuk-menunjuk bisa saja dilakukan agar naik menjadi Presider PT. Freeport,”jelasnya.
Tetapi,
perlu melihat, apakah yang naik menjadi 01 Freeport, bisa merancang program
kerja yang dapat menjawab kebutuhan Perusahaan atau tidak. Hal ini perlu
dilihat,”bebernya.
(Alexander Gobai/KM)
Peringati HUT Pemberdayaan 7 Suku Ke-I, Tim Pemberdayaan 7 Suku Papua Akan Gelar Doa Syukuran Bersama
By Kabar Mapegaa 10:57:00 PM BERITA PAPUA , Pemberdayaan 7 Suku Papua , PTFI
Sekjen Tim Pemberdayaan7 Suku Papua, Manase Degei (Foto: Dok Prib) |
Timika, (KM)---Dalam rangka memperingati
Hari Ulang Tahun (HUT) Pemberdayaan 7 Suku Papua yang ke-1, Tim Pemberdayaan 7
Suku Papua akan menggelar doa syukuran bersama, seluruh pekerjaan dan
masyarakat yang ada di Timika, Papua, Selasa, (13/10/15) besok.
Kegiatan tersebut
akan dilaksanakan di masing-masing area kerja PT. Freeport Indonesia (PTFI),
kontraktor, Privatasi dan sub kontraktor dalam lingkungan kerja PT. Freeport
Indonesia.
Kata Sekertaris
Jendral Tim Pemberdayaan 7 Suku Papua, Menase Degei, mengatakan, acara dao dan
syukuran bersama dalam memperingati HUT itu merupakan Peringati bayi harga dari Tujuh suku Papua dan bayi ini
ada ditengah kita, sudah genap satu tahun,”katanya kepada www.kabarmapegaa.com.
Pihaknya mengajak,
mari kita jaga dan dukung bayi harga diri ini melalui program pembedayaan yang
disahkan oleh Presiden PT. Freeport Indonesia bapak Rozik B. Soetipo melalui
Kick Of meeting pada 13 Oktober 2015 di Jakarta dan ditandatangani oleh Mr.
James R. Moffat pada, 27 Oktober 2015,”ajaknya.
“saat itu, terjadi
kontra dalam Tim management dan Tim Pemberdayaan 7 Suku Papua,”tandasnya.
Tetapi, lanjutnya, Presiden
PTFI membentuk Tim Revitalisasi dan Restrukturisasi mangement secara menyeluruh,”katanya.
“akhirnya, MR.
James R. Moffatt mengeluarkan naska keputusan dan Interofficememor Andum dengan
nama Freeport New Era Agreement dengan nama Freeport goes to clean and good
goverment PTFI,”kata Sekjen Tim PTSP PTFI itu.(Alexander Gobai/KM)