Luka akibat pemukulan polisi terhadap seorang anggota KNPB Nabire, Martinus Goo. (Foto: Beko dari KNPB Nabire) |
Jayapura,
KABAR MAPEGAA.com – Tuan Viktor Yeimo, Ketua Pusat Komite Nasional Papua Barat
(KNPB) menyatakan penyiksaan aktivis KNPB Wilayah Nabire yang dilakukan polisi.
Hal ini pihaknya meminta polisi harus bertanggungjawab.
Kata
Viktor, penyiksaan yang dialami oleh beberapa aktivis di sana usai dilakukan
penangkapan pada tanggal 30 Juni 2017, pihaknya akan melakukan investigasi dan meminta
polisi untuk bertanggungjawab.
“Kita
sedang melaporkan kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan investigasi
terhadap kasus penyiksaan itu,”Kata Yeimo Kepada wartawan kabarmapegaa.com, Sabtu, (08/07/17) melalui Via Telepon dari
Jayapura.
Menurutnya,
tak heran lagi, kota Nabire adalah tempat ruang demokrasi yang dibungkam apalagi
diliputi dengan banyak operasi-operasi gelap seperti pertambangan emas, operasi
penyebaran penduduk, penebangan hutan secara liar dan perindustrian lainnya.
Oleh karena itu, kata dia, memang aparat keamanaan sudah menutupi ruang
demokrasi disana dengan sangat ketat.
Lebih
lanjut Yeimo mengatakan, apa yang dilakukan aktivis KNPB di Nabire, sebenarnya
telah membuka ruang demokrasi terhadap kejahatan kemanusiaan di Nabire, tapi
pihak polisi yang justru melawan dan menutup ruang demokrasi itu.
“Tapi
tuntutan utang politk untuk harkat undang sendiri itukan bukan hal yang baru,
semua wilayah selalu melakukan, bukan saja di Nabire. Maka itu, tambah Yeimo, entah
polisi mau melakukan pemukulan, penganiyaan dan penyiksaan silahkan saja,
dorong sendiri memalukan diri sendiri, karena pihaknya akan lawan dengan
cara-cara yang bermartabat,”Pungkas Yeimo.
0 thoughts on “Penyiksaan Aktivis KNPB, Polisi Harus Bertanggungjawab”