Foto : Garam Dapur Klorida Natrium (NaCl) (Ils) |
Jakarta/KM) -- Rencana importasi garam sebanyak 2,2 juta ton oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) ditentang oleh akademisi dan parlemen.
Ketua Program Study Jurusan Agroteknologi Universitas Djuanda Bogor, DR.Arifa Rahayu Ir.M.Si belum lama ini mengatakan garam saja diimpor dari negara luar, maka kami tidak punya harga diri sebagai sebuah bangsa mandiri serta negara yang kaya akan sumber daya alam.
Kita sayangkan jika garam dapur Natrium Klorida (NaCl) saja diimpor, sedangkan negara kita punya laut yang lebih luas 5 kali lebih besar dibandingkan negara - negara lain di dunia.
Kita sayangkan jika garam dapur Natrium Klorida (NaCl) saja diimpor, sedangkan negara kita punya laut yang lebih luas 5 kali lebih besar dibandingkan negara - negara lain di dunia.
Lanjut, Doktor lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) menceritakan Garam Dapur (NaCl) ini seharusnya kita yang mengekspor, nyatanya mala terbalik masyarakat kita mengonsumsi hasil importir dari luar negeri.
Selain ini, Wakil Ketua Komisi VI DPR Heri Gunawan Sabtu (8/8/15) mengatakan rencana kemendag itu menyakiti hati petani garam. "Kami sangat menyayangkan kebijakan Kementerian Perdagangan tersebut. Saat ini, petani garam sedang panen raya. Mereka sangat mengharapkan adanya peningkatan harga agar sejahtera. Kok malah garam akan diimpor.
Catatan : importasi garam sejak April 2015 yang dikeluarkan Kemendag sudah mencapai 95.164 ton, atau setara dengan US$ 4,5 juta.
Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap, periode Januari-April 2015, Kemendag telah mengimpor garam sebesar 486.509 ton, senilai US$ 21,8 juta. "Kemendag tidak mau ambil pusing bahwa garam impor itu akan merembes ke pasar-pasar konsumsi, (Marinus Gobai).
0 thoughts on “Garam Saja Diimpor, Indonesia Tidak Punya Harga Diri”