Ilustrasi, Mari ikutlah aku (www,google com,Umagi/KM) |
Renungan,
(KM)--Kata pengantar, Gereja
paroki st Mikael Lonceng Pangkalan Adisutjipto Yogyakarta, menuliskan bahwa
banyak sekali peristiwa yang bisa menjabarkan kepada kita bahwa tidak mudah
mengambil keputusan untuk mengalah. Ambisi untuk kebolehan dan kekuasaan untuk
memenangkan sesuatu sering membuat keputusan mengalah dianggap sebagai sebuah
keputusan yang muncul dari sebuah kepribadiaan yang lemah. Mengalah bukan
berarti mundur dan berhenti sama sekali. Pun pula bukan berarti ikut arus.
Mengalah berarti berhenti sejenak lalu melangkah pada jalan lain, yang baik dan
benar, demi mendatangkan kebaikan bagi diri dan sesama. Yesus menunjukkan cara
yang demikian bagaimana dengan kita.??
Kata Yesus bahwa, bagi siapa yang mau mengikuti, Ia
harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti aku. Dalam hal mengikuti
bersedian hidup bersama, bersedia mengalami suka dan duka, bersedih menderita
bersama, bersedian menolong orang lain, bersedia meneriama sebab akibat dalam
hidup.
Untuk mengikuti jejak Tuhan, dapat menujukan jalan
kebenaran dan hidup sesuai Tujuan, sehingga harus bersikap rendah diri, tidak sombong,
berkata jujur, setia, tabah, dan mau menghargai dan menerima pendapat orang.
Jika tidak berpikir dan melakukan hal- hal ini, maka jangan mengharapkan
mengikuti jalan Tuhan sesuai pangilan hidup.
Bagi siapa yang menolak kebelakan, Ia tidak layang hidup dan tinggal bersama aku. Mau
mengikuti aku harus meninggalkan segala yang di miliki, artinya tidak membawa
apa apa pada diri, hanya berada pada diri tubuh jiwa dan roh.
Maka itu dalam renungan kristiani pengikuti Kristus, bahwa
harus memiliki sifat dan karakter seperti Yesus. Hidup dan berprilaku seperti kristus juga, sehingga
umat manusia merasakan pengajakan dari Tuhan “Ikutilah aku” maka harus bersikap
dan bertutur kata yang baik dan
menyenangkan bagi banyak orang.
Dalam renungan bagi siapa yang mau mengikuti jalan
kebenaran, maka harus memiliki dan melaksanakan kedua ponit ini dalam pribadi
kehidupan :
a.
Jujur
Sebagai manusia harus jujur. Dengan jujur
namanya pengikut dan pangilan akan terjadi dalam kehidupan, maka itu, kata
jujur tidak mudah untuk memperbaiki dalam kehidupan sehingga di butuhan waktu
dan hari yang lama untuk mau setia berkata sesuai apaada-Nya. Maka hal
pengikuti menjadi kenyataan dalam kehidupan, sehingga milikilah nilai kejujuran
dalam diri.
b.
Setia
Mau menjadi pengikuti kristus, harus setia
dalam segala hal. Baik itu setia dalam bidang yang di tekuti, organisasi yang
di jalankan, kursus dalam bidang tertentu, jabatan yang di terima, dan lain
halnya.
Maka itu, kedua point ini menjadi dasar dan pengangan
kita bagaimana cara kita untuk mengikuti dan mengabulkan permintaan dan
pengajakan dari Tuhan Yesus kepada manusia.
Media ini mengajak dan mengingatkankan, Selamat
merenungkan sabda Tuhan dalam siang dan malam dan jangan lupa berdoa dan
bersyukur dalam kehidupan sepanjang masa
(KM.)
0 thoughts on “Ikutlah Aku”