Di dalam kehidupan, sering kita
melupakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan. Pernyataan ini menjadi sebuah
pertanyaan yang pentingnya seperti pertanyaan mengapa manusia hidup di muka
bumi?
Penulisan ini hanyalah sebuah
tulisan untuk mengingatkan kembali pada personal-personal yang kian hidup di bawah
pengaruh sosial yang sangat mengempar hingga sering lupa tugas dan tanggungjawab
pokoknya.
Ada apa?
Tugas dan tanggungjawab merupakan
bagian dari sebuah kepercayaan yang diberikan. Ketika sudah mendapatkannya perlu
dikerjakan sebagai kewajiban dalam menjalankannya sesuai dengan peranan. Hal
itu juga merupakan bagian dari sebuah amanah Allah agar menjaganya dan
dikerjakan dengan serius tanpa memandang “berapa”
yang saya sudah kerjakan.
Dalam menjalankan perkerjaan suci
itu, pentingnya untuk menghilangkan perkerjaan tambahan hanya untuk kepentingan
tertentu. Tetapi, pekerjaan itu, paling tidak dari hari demi hari selalu ada
pengontrolan atau pengawasan, sehingga hal tesebut berjalan berdasarkan garis
koridor yang jelas. Selain itu, juga tak mendapatkan tanggapan buruk dari
publik.
Mengawasi atau mengontrol pekerjaan
sebagai tugas dan tanggungjawab amatlah penting. Supaya perkerjaan itu selalu
berjalan sesuai dengan tupoksi yang jelas.
Tugas dan tanggungjawab itu, dilakukannya
tanpa ada paksaan dari siapa saja. Tetapi, perlu merasakan tugas itu adalah
tanggungjawab dan sebuah kepercayaan yang saya harus kerjakan berdasarkan iman.
Jika, kontrol itu, dilakukan secara paksa, pasti hasilnya buruk.
Dengan demikian, kembalikan
segalahnya dengan sepenuh hati dan mulai berpikir untuk kerja dengan penuh rasa
tanggungjawab tanpa ada perintah atau paksaan ataupun teguran dari siapa saja. Tetapi,
penting untuk berpikir bahwa dilakukan hal itu, bukan untuk mencari nama
ataupun jabatan di mata publik. Melainkan, karena itu amanah Allah, pentingnya
untuk menjaganya apa yang sudah diberikan. Karena tugas yang diberikan adalah
tugas suci dari Tuhan. Maka, sebagai ungkapan kata “Saya harus kerja dengan
serius tanpa ada campur tangan dengan kepentingan tertentu”.
Dalam penulisan ini sebagai rekomendasi
yang ingin diberikan ialah, meski tugas dan tanggungjawab yang diberikan kecil
ataupun besar, pentingnya untuk selalu bersyukur dan berterimakasih. Tetapi,
juga dalam proses kegiatannya diharuskan untuk mengontrol atau mengawasi
perkerjaan suci itu. Sebab, perkerjaan yang diberikan adalah berasal dari hati
nurani mereka dan hal itu berasal dari Yesus.
Dalam pekerjaan itu, alangkah
baiknya, hilangkan pikiran untuk kepentingan tertentu. Tetapi, pentingkan tugas
suci itu, untuk berpikir demi kepentingan umum. Itulah jalan kebenaran yang
diinginkan Yesus.
Redasi (04/RED/PO/KM)
0 thoughts on “Kontrol”