BREAKING NEWS
Search

“Cenderawasih Yang Tenggelam Dalam Lautan Darah” Aku tetap Menyayangi, Mami Ku Roh Surga.


Foto : Anton Gobai/sumber facebook/KM

Opini, (KM)--Mengalir lautan merah menutupi bumi cenderawasih, Alam dan Hewan tak lagi Hidup salin rukun, memishkan oleh Seekor burung Garuda yang Jahat, Ia menggaruk Cenderawasih Mengalirkan Lautan Darah tandanya tak sanggup bertahan tenggelam menuju kematian.

Ibu-Ku cenderawasih yang tersayang Kau sedang Tenggelam dimata kami, namun tak memiliki kekuatan untuk membantu-Mu, kau membuat kami dengan tubuh-Mu tanah Papua yang sedang tenggelam, Kau Membuat segalanya dan Memproduksi kekayaan alam Buat anak Negeri Papua, namun kami tak sanggup mengangkat kau dari musibah banjiran lautan merah, kekayaan warna-warni Emas tembaga, dan Ikan tak bisa Lagi di tandingi, Surga Dunia di rebut Iblis dengan Kekuatan amunisi oleh penjajah TNI/POLRI Indonesia.

Cenderawasih Tersayang Aku percaya kelak kau akan menjadi Roh Papua yang dapat mengusir iblis – iblis penjajah dan menumbuhkan buluh baru untuk mengangkat penderita membawa kami terbangkan Ke surga Dunia Papua, disana kau membawa kedamaian kebahagian dalam hati bangsa yang merindukan kebebasan menghiasi Ratapan Anak Negeri.

Revolusi Industri dan Perdagangan Rempah-rempah memerluhkan Mahkota surga dunia memperluasan singa kincir pula mencari mangsa Seluruh dunia tak dapat menemui hanya di kepulauan Pasifik dan jatuh di tangan perusahan tak terkecuali terindikasi kepada cenderawasih oleh para kapitalisme adapula klonialisme dan borjuisme yang tak terlepas kerja sama merebut Roh Manis dari surga Dunia yaitu Pulau cenderawasih.

Sehingga kedamaian dan Keadilan pun tak ada, mulai terusik oleh raungan cakar singa dan garukkan cakar Garuda satu per satu pada Kekayaan Alam bahkan Manusia Papua yang tercipat dari Tanah Papua sedang berguguran bagai bunga di musim kemarau, kupu-kupu pun tak menemani tandanya cenderawasih benar-benar meninggalkan kami di Negeri Papua.

Bangsa Melanesia Papua Menangis Negeri Kaya dan Indah Tapi rakyat miskin merana kekayaan kami mengalir ke Lain Negara yang sisa kemiskinan, keterbelakangan dan Pelanggaran Ham pula terjadi tak terbatas waktu putera-puteri cenderawasih berguguran dan terpurukan dalam trali besi demi membela hak dan kebenaran Negeri Papua yang penuh dengan susu dan Maduh.

Barisan Garuda Jahat berterbangan Untuk membebaskan Papua dari Kelaliman atau kapitalisme adalah sebuah penipuan indonesia yang Lidah tak bertulang seribu Janji di lupakan demi keserakaan atas nama Pembangunan dan Kemajuan indonesia ditanah Papua di pulau jarahan dengan tujuan bahwa Kapitalisme dapat menguasai wilayah Papua, bagaimana mungkin singa kincir lari meninggalkan Negeri madu.

Akhirnya Modal Asing atau yang di kenal dengan kaum Kapitalisme PT Freeport sangat bertandang dukungan dollar dan Senjata Api memperkosa, Merusak bumi, merusak lingkungan menguras kekayaan tambang dan Hutan tenggelam dalam Lautan Darah.

Dalam Mimpi seseorang bahwa Dua puluh tahun kedepan Garuda Akan berenang berterbang dansa Cenderawasih di tenggelamkan dalam lautan darah Hutan gundul sungai tecemar hak rakyat di hilangkan diatas Negari Papua, tanah dan Hutan di rampas kaum pendatang dari Indonesia maupun Amerika yakni Negeri seberang burung cenderawasih takut kembali menakuti keganasan anak garuda yang Garang, sehingga Papua tanah suci tanah damai penuh senyuman kembali di runding tetesan air mata dan tangisan gubug derita menyelimuti hati setiap insan cenderawasih berterbangan jadi mangsa Garuda yang ingkar atau Penipu jahat.

Sayang cenderawasih yang terpuruk dan tengggelam dalam lautan darah, anak negeri terluka dan melukai hati atas tenggelamnya Ibuku sayang, dengan apakah kami Mengangkat Kau kembali...? 

Untuk menyelamatkan Ibu yang sedang tenggelam Bukan gerojogan Dollar atau Rupiah, dan bukan menjadi Pemimpin dalam Pemerintah Indonesia, Bukan Otsus, Bukan UP4B, Bukan lagi Pemekaran yang dapat ekspansi Militerisasi dan Transmigrasi namun menunjuk seorang yang berhati suci yang mau membalut hati yang luka pedih yang tak mementingkan diri sendiri yang berani mengusir penjajah, klonialisme, kapitalisme atau tindakan mematahkan Amunisi disebut dollar dan Menggunting Pula Kuku Garuda Penggaruk Mangsa demi kebebasan Cenderawasih yang tenggelam dalam lautan darah..

Se ia Se Kata mengangkat Ia cenderawasih Ibu Kami tersayang yang tenggelam dalam lautan darah, Ia juga pencipta kami dari Papua salut kau Roh surga yang tenggelam dalam lautan darah kembali menerbangkan setinggi jauh di langit mengamati Bekas banjiran darah di Tanah Papua kau dan aku Hidup seribu tahun lagi. Ku Menyayangimu Mami cenderawasih (Roh Surga) 

Persembahkan Ibu-ku Cenderawasih Roh Surga Pada Hari Kasih Sayang.

Penulis oleh Anton Gobai yang kuliah di Papua Nigunea dan sekarang ada di luar Negeri Filipina



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on ““Cenderawasih Yang Tenggelam Dalam Lautan Darah” Aku tetap Menyayangi, Mami Ku Roh Surga.