Foto Perang Suku di Timika (Foto: Dok. Prib/KM) |
Timika adalah kota emas terletak di propinsi Papua. sangat populer, lantaran di wilayah pegunungan Papua ini beroperasi salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia asal Amerika Serikat, Freeport - McMoRan Copper & Gold Inc. Melalui PT Freeport Indonesia, selama puluhan tahun mereka telah melakukan penambangan terhadap bijih tembaga, emas dan perak.
Kompleks tambang di Grasberg yang berada di jantung wilayah mineral merupakan salah satu penghasil tunggal tembaga dan emas terbesar di dunia, juga mengandung cadangan tembaga dan emas terbesar di dunia.
Papua kaya akan sumber daya alamnya. Papua memiliki tambang emas terbesar di Indonesia, bahkan menjadi salah satu tambang emas terbesar di dunia. Emas Papua diprediksi cukup sampai tahun 2057, namun sangat disayangkan sekali karena yang mengelola tambang emas terbesar di Indonesia ini adalah perusahaan asing yang berasal dari Amerika, Freeport.
Perusahaan ini telah mengelola tambang emas Papua sejak tahun 1967 sampai sekarang, bahkan mereka terus berupaya menambah jangka kontraknya hingga 2041. Apalah daya, sepertinya pemerintah tidak bisa bertindak tegas dengan “penjajahan” yang mereka lakukan terhadap kekayaan negeri ini.
Berdasarkan pengamatan saya Indonesia bukan mencintai manusia-manusia Papua namun Indonesia mencintai kekayaan alam Papua yang berlimpah di tanah Papua sehingga merampas hak-hak dasar orang rakyat papua.
Dengan demikian, awal masuk genoside west papua sejak 1961 hingga 2016 dibunuh melalui operasi Militer Indonesia, disiksa, diperkosa dan merampas hak-hak dasar maka masyarakat asli Papua hidup di bawah tekangan militer Indonesia tidak bisa bergerak diatas negerinya sendiri.
Mencintai Kekayaan alam Papua maka semua sisih Indonesia di kuasai dan merampas dengan beberapa PT terbesar di Papua seperti; PT Kelapa Sawit, PT Preeport Indonesia Timika, PT Minyak di Sorong, PT Gas di Bintuni, kemudia Ilegal Loging Timika, Nabire, Merauke, Asmat, sorong dan beberapa tempat inilah kejahatan Indonesia realita yang terjadi di tanah Papua.
Oleh sebab itu, di timika Indonesia sudah lama desaig untuk memusnakan ras Malanesia perang orizontal terjadi pertumpahan darah terus menerus di tanah Amungsa ini sesama suku satu sama dengan lain, mereka yang tidak tahu apa-apa menjadi korban, desaig inteljen tabrak lari, melalui rumah sakit dan makanan pokok lainnya.
(Penulis adalah Rakyat Papua, Timika – Papua)
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “Perang Suku di Timika Sudah Lama Desaig Inteljen Negara”