Mahasiswa Papua di Manokwari, fhota bersama, akhir penggalangan dana di Lampuh merah, Makalo. Senin,(17/10). (Fhoto : Petrus Yatipai/KM) |
Manokwari, (KM) --- Ikatan Mahasiswa Kaimana, di
Manokwari, bersama Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unipa, dikoordinir Forum
Independen Mahasiswa (FIM) Manokwari, telah dilangsungkan penggalangan dana, sebagai salah satu bentuk empati Mahasiswa
Papua terhadap masyarakat korban musibah dilanda,Penyakit Tumor Ganas, dan wadah Tuberculosis (TBC), di Kampung Kensi, Distrik Arguni
Atas, Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
Kami Mahasiswa Unipa yang terlibat dalam FIM Mnukwar, bersamaTeman-teman asal
Kaimana, dan beberapa Organisasi kedaerahan lainnya, melakukan aksi
penggalangan dana terkait Musibah yang sedang menimpah Masyarakat, disalah satu
Kampung di Kaimana. Demikian disampaikan, Sekretaris Forum Independen Mahasiswa
(FIM) Manokwari, Yohanes Aliknoe, Senin, (17/10), siang, di Lampuh Merah,
Makalo, seusai aksi penggalangan
dana kemanusiaan tersebut.
“Kami dari Mahasiswa Unipa, terlibat didalam Forum
Independen Mahasiswa (FIM) Mnukwar, dan beberapa Organisasi kedaerahan, baik
itu teman-teman dari Kaimana, dan teman-teman yang terlibat dalam organisasi
MPM, telah melakukan aksi penggalangan dana terkait Masyarakat kami, di
Kaimana. Ada salah satu Kampung telah kena musibah,yaitu penyakit Tumor, dan penyakit
TBC”.
Maka, kata, Aliknoe, sebagai bentuk keprihatinan
Mahasiswa Papua di Mnukwar, telah digelar penggalangan dana melalui
tiga titik kumpul secara inisiatif.
“Merasa keprihatinan dari kami Mahasiswa untuk membantu
masyarakat kami yang sedang kena musibah itu".
Dikatakan, Yohanes, Aksi sosial penggalangan dana yang
dilakukan Mahasiswa Papua, hari ini, melalui tiga titik kumpul adalah datang
dari inisiatif kami Mahasiswa.
“Kami Mahasiswa melakukan ini dengan inisiatif kami, untuk aksi sosial
penggalangan dana melalui tiga titik yaitu, di Makalo Lampuh Merah, Sanggeng Lampuh Merah,
dan Wosi Lampuh merah”.
Jadi, Kata dia, aksi sosial penggalangan dana, sering
dilakukan untuk membantu masyarakat yang kena musibah, sebagai tindakan nyata
Mahasiswa,
“Aksi penggalangan dana, bukan baru kali ini kami
lakukan. Sering kami lakukan membantu masyarakat yang menimpah musibah. Jadi,
merasa keprihatinan itu sesuai dengan fungsi dan peran kami Mahasiswa".
Dirinya mengajak Mahasiswa prioritaskan
nilai-nilai kemanusiaan, bukan saja mencari nilai, dan Ijazah saja di Kampus.
“Hari ini, kami Mahasiswa tidak hanya datang untuk kita
Kuliah untuk menuntut nilai, dan Ijazah. Melainkan, kita juga harus melihat nilai-nilai
kemanusiaan. Jadi, nilai kemanusiaan itu sangat penting. Dari pada hari ini, kita
menuntut nilai dan Ijazahnya untuk kepentingan pribadi”.
Aliknoe yang adalah Sekjen FIM menjelaskan, puluhan masyarakat Kaimana
terkena musibah penyakit Tumur, dan 3 Lainnya menderita penyakit TBC.
“Ada Sekitar 20 orang kena penyakit TBC, kemudian
4 orang, kena penyakit Tumor”.
Pihaknya menuturkan, Tujuan dilakukannya aksi
penggalangan dana sebagai solidaroitas kami mengurangi beban mereka disana.
“Hari ini, kami Mahasiswa lakukan kegiatan ini untuk
mengurangi beban mereka dalam pembiyayaan untuk mereka mengobati, atau membeli
kebutuhan mereka, seperti itu”.
Dirinya pun meminta Pemda setempat bersama dinas terkait diterapkan peratihan secara matang.
“Hari ini, kami Mahasiswa berharap kepada Dinas Kesehatan
harus prihatin kepada masyarakat kami yang sedang kena musibah itu. Baik itu,
Dinas Kesehatan Provinsi, maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana”.
Ia pun meminta kepada semua pihak di Papua, membuka mata,
melihat derita masyarakat di Kaimana.
Ketua Forum Independen Mahasiswa (FIM), Geradus Tembut, di Lampuh Merah, Makalo,
saat diwanwancarai wartawan mengatakan, kegiatan aksi penggalangan dana dilakukan
hari ini, untuk membantu Manusia, bukan politisi,ungkapnya.
“Terkait penggalangan dana ini untuk membantu manusialah.
Kami turun aksi penggalangan dana, bukan untuk membantu politisi, dan lain
sebagainya, tidak”.
Dikatakan, Tembut, penggalangan dana dilakukan karena warga
yang korban musibah TBC, dan Tumor yang adalah bagian dari orang tua kami
Mahasiswa,katanya.
“Kami sebagai manusia, tidak bisa, hanya duduk melihat
saja. Karena mereka yang korban penyakit TBC, dan Tumor adalah anggap saja,
orang kami, seperti itu”.
Dirinya sebagai Ketua FIM, meminta kepada pemerintah
Provinsi dan Kabupaten turun kekampung tersebut, melalui dinas terkait.
“Kami dari Forum Independen Mahasiswa kepada Pemerintah
Provinsi Papua Barat, dalam hal ini, Dinas Kesehatan, kemudian Kabupaten
Kaimana, segera untuk turun ke Kampung tersebut itu, melihat masyarakat yang
dapat penyakit sejak sebulan lalu itu”.
Ia meminta, Pemerintah segera siapkan Dokter yang tepat
untuk memulihkan warga kami yang sedang menderita penyakit TBC, dan Tumor di
Kaimana.
Sementara itu, Ketua Ikatan Kaimana, di Manokwari,
Nanokuri Rekartakaropa, menilai, Pemda Kaimana, lebih khusunya Dinas Kesehatan, belum ada peratihan fokus kepada Warga pedesaan.
“Dari kami Mahasiswa Kaimana sendiri, kami melihat bahwa
Kabupaten kaimana, khususnya dinas Kesehatan Kaimana, sampai saat ini, tidak
memperhatikan masyarakat di pedesaan”.
Maka, Nanokuri, mengatakan, galang dana dilakukan untuk Masyarakat
pedesaan terkena musibah itu,ucapnya.
“Kami galang dana untuk masyarakat yang terkena penyakit
tersebut”.
Dirinya berharap Dinas terkait diperhatikan secara cermat.
“Dengan ini, dinas terkait bisa melihat hal ini kedepan
secara saksama.
Aktivitas FIM Papua, di Manokwari, telah dilaksanakan aman hingga usai.
Aktivitas FIM Papua, di Manokwari, telah dilaksanakan aman hingga usai.
Pewarta :
Petrus Yatipai
0 thoughts on “FIM Manokwari, Galang Dana Bantu Musibah di Kaimana”