BREAKING NEWS
Search

Dialog VS Perundingan, Jadi Pembicaraan yang Hangat



Dialog dan Perundingan Harus Hidup Dalam Satu Keluarga, Untuk Lawan (Foto : Google.com)

Banyak pandangan terhadap situasi papua, baik dari kaum aktivis papua, senioritas-senioritas mahasiswa papua, dan  yang lainnya. Mengenai dialog dan perundingan Seperti yang di ulas oleh DR. Pastor Neles Tebay, Pr dan Rinto Kogoya Ketua Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yogyakarta

Sulit menemukan jalan yang terbaik menuju papua hidup damai. Pemikiran dan padangan masing-masing orang selalu berbeda-beda atas papua. Akhirnya yang muncul konflik dan kekerasan.

Selalu saya berpikir ketika dua tantangan ini, tidak bersatu dan berjalan masing-masing, justru akan menciptakan ironis yang tidak enak.
Sementara dialog dan perundingan berjalan bersatu dalam satu barisan, saya yakin “kawan” papua akan bisa menuju kejayaan.

Yang terpenting ialah, jangan  jadikan dialog dan perundingan musuh bersaudara. Akan tetapi, jadikan dialog dan perundingan dalam satu keluarga, lalu bersedia dalam satu barisan, kemudian bersedia untuk melawan penjajah.

Kata Orang Papua Sulit, Mengupayakan Persatuan dan Kesatuan

Dengan banyaknya suku-suku di papua. Sulit untuk menciptakan persatuan dan kesatuan di antara rakyat papua. Karena berbeda pandangan, arah dan tujuan papua bahkan berbeda ideologi terhadap papua.

Ini adalah salah satu, opini yang sangat benar. Karena upaya untuk mengumpulkan dan menciptakan orang papua agar bersatu, memang sangat sulit.

Selama ini yang saya melihat, tidak ada persatuan yang di ciptakan dari diri sendiri. Akhirnya untuk menyatukan persatuan besar justru akan semakin sulit. Ini adalah hal kecil yang perlu kita sadari juga.

Upaya ini, kadang kita tidak menyadari, karena menciptakan persatuan dan kesatuan untuk bangsa papua, memang sangat sulit. Namun, tidak sesulit yang kita lihat, ketika kita bangkit dan bergerak dalam satu pikiran, satu gerakan, satu misi, satu ideologi, satu pandangan dan satu tujuan, saya yakin kita semua akan mencapai kesuksesan di sana

Juga, bawakan diri untuk bersatu, ungkapkan perasaan untuk bersatu dengan sesama, ciptakan rasa emosional pada diri sendiri, lalu lakukan persatuan itu, menjadi batu loncatan ke depan. Saya yakin kita pasti mencapai kebebasan di sana.

Alexander Gobai



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Dialog VS Perundingan, Jadi Pembicaraan yang Hangat