BREAKING NEWS
Search

Kasus Paniai Berdarah Menjadi Lahan Bisnis.

Oleh :Yunus Ekii Gobai


Foto: Saat orasi di Bundaran HI terkait Aksi Kasus Paniai Berdara
8 Desember 2014 lalu yang menewaskan 4 Pelajar SMA.
Opini/Ham--Kasus Paniai berdarah terjadi 8 Desember  2014 lalu . Kasus berdarah tersebut  terjadi  sudah berjalan  7 bulan tetapi pelaku penemahkan terhadap 4 Pelajar SMA hingga kini  belum terungkap siapa aktor di balik  penemakan brutal yang di lakukan oleh TNI/Porli di Paniai beberapa waktu lalu.

Di balik insiden tersebut melibatkan elit politik setempat untuk ikut serta bersama-sama melakukan tindak kejahatan dengan maksud tertentu untuk  menghabiskan uang rakyat (Negara) sebagai komoditas (lahan) bisnis bagi para pejabat setempat.  

Semua orang sudah mengetahui motif di balik terjadinya insiden penembahkan  yang terjadi pada 8 Desember 2014 lalu, yang hingga kini masih belum terungkap. Siapa yang menewaskan orang yang tidak berdosa tersebut jika benar melibatkan Bupati dan DPRD di daerah itu.

 Kini masyarakat menunggu  janji Bupati “Henky Kayame” yang pernah mengatakan akan siap melepaskan Garuda dari pundaknya, apakah  sesuai dengan janji Bupati dapat mampu bertanggung jawab sesuai perjanjiannya terhadap rakyat yang terlanjur memberikan janji, mana tindakan selanjutnya!

Kini sudah saatnya Bupati Pania “Henky Kayame”  dan DPRD Paniai dituntut untuk bertanggung jawab  atas peristiwa tersebut. Sebab kasus tersebut tak akan pernah di tuntaskan apabila Bupati dan DPRD Paniai tidak menggambil alih. Tentu kasus itu akan menjadi jadi jika di biarkan begitu saja tanpa penanganan serius oleh pejabat setempat. 

Keluarga korban meminta Bupati dan DPRD Paniai untuk segera  membantu dana Transportasi kepada Tim Ad hoc dari Komnas HAM RI  yang  dibentuk pada 7 April 2015 sesuai berdasarkan ketentuan Pasal 26 UU No.6 Thn 2000 tentang Peradilan HAM. 

Bupati Paniai “Henki Kayame” dan DPRD tinggal menikmati dana  milik rakyat (Negara) yang bersumber dari dana  APBD, APBDN maupun dana  Otsus yang di gelontorkan Negara sebesar 80%.

Uang Negara malah dijadikan dana pribadi yang seharusnya di gunakan  untuk membiayai transportasi bagi  Tim Ad hoc  KOMNAS HAM yang hendak datang ke Paniai  untuk menyelidiki (Menuntaskan) insiden penembahkan yang menewaskan 4 pelajar SMA pada 8 Desember 2014 yang lalu.

*)Penulis oleh ketua kordinator Gerakan Melawan Lupa Menuntas Kasus Pelanggaran HAM Berat Paniai (Gempa-KPH-Berapi) Wilayah Jawa Barat.



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Kasus Paniai Berdarah Menjadi Lahan Bisnis.