FOTO DOC. YUNDI YIKWA |
TANGERANG,(KM)---Perang suku antara Distrik Gika dan Distrik Panaga Kabupaten Tolikara mulai dari hari Jumat tanggal 10/07 2015 hingga kini belum selesai sampai detik ini peristiwa ini dilaporkan oleh salah satu kepala kampung (Desa) Pindanggun Talenus Kogoya melalui Via telepon pada hari jumat pagi 10/07/2015. Bahwa masalahnya sudah selesai melalui pernyataan sikap yang ditanda tanggani oleh kepalah suku kampung, kepala Distrik dan pihak keamanan,hal ini dilakukan supaya tidak saling merugikan antara satu pihak dan pihak lainnya kata dia.diterima melalui via telepon oleh salah satu mahasiswa asal Distrik Panaga Yundi Yikwa.
Tentang Kronologis singkat
Lanjut Yikwa, Kronologis singkat yang diterima via telepon,awalnya kejadian ini bermulah masalah perempuan istri atas Nama Tinanggup Wanimbo diganggu oleh Tengen Weya masalahnya sudah diurus dan diselesaikan secara hukum . oleh beberapa kepala Desa kampung diantaranya yaitu: 1) Uliton Wanimbo Desa kampung Enggawogo. 2 )Yerimes Wanimbo Desa kampung Mamberamonggen.
Namun, masalahnya timbul lagi kembali ketika kedapatan pembunuhan secara sadis yang dilakukan oleh Tinanggup Wanimbo terhadap Tenggen Weya pada hari Rabu 8/07/2015.insiden ini terjadi Dikampung Gelogu pinggir kali Toli Distrik Panaga Kab.Tolikara.
Setelah kedapatan mayat pada hari kamis 9/7/2015 almarhum atas nama Tenggen weya disemayamkan dikampung kelahiranya Kelowiya , karena keluarga korban tidak diterima dengan baik ,kemudian hari besoknya terjadi perang suku antar Distrik panaga dan Distrik Gika perangnya berturut-turut kurang lebih seminggu kata Yikwa dilaporkan kepada wartawan www.Kabar mapegaa.com.
Terkait peristiwa ini dari pihak pemerintah dan keamanan memberikan kesempatan kepada kedua pihak untuk berperang selama tiga Hari. Namun setelah berakhir waktunya pemerintah dan pihak keamanan membiarkan tidak menangani dengan baik, hal ini sangat menonjol tanggapan Yikwa, karena dengan memberikan kesempatan ini banyak nyawa yang korban termasuk harta benda mereka dibakar habis. tegasnya.
Dalam hal ini permerintah Kabupaten Tolikara dan keamaman harus menanggapi serius dan mengamankan situasi perang suku yang sedang terjadi di dua Distrik yaitu Distrik Panaga dan Distrik Gika. Tanggapan Yikwa
Yikwa mewakili masyarakat ke dua Distrik ini segera aman dan beraktivitas kembali seperti biasanya yang di lakukan . Bahwa dalam hal ini kerusakan pembangunan gedung Sekolah dan Kantor Distrik sangat kesal bahwa ini hal yang merugikan generasi penerus papua khususnya dan pada umumnya Indonesia . harapannya.
Tujuannya, supaya tidak berlarut-larut terus terjadi perang antar suku ini , supaya masyarakat bisa beraktivitas kembali dengan baik dan lancar dan juga banyak Masyarakat yang sedang mengungsi di hutan dan dimana-mana hal ini sangat disayangkan "kata Yundi" . Supaya aman dan damai seperti semula tidak ada dendam lagi satu sama yang lain di antara ke dua suku atau Distrik ini tersebut "kata Yikwa".(Enos Suhun/Kudiai M/KM)
0 thoughts on “Perang Suku Horisontal Kembali Terjadi di Distrik Panaga dan Distrik Gika Kab. Tolikara, Papua”