Foto : Saat Wawancara Polisi Dengan Penghuni Asrama |
Manado (KM)--Sekitar 20 orang aparat Kepolisian bersenjata lengkap di Polda Sulawesi Utara mendatangi dan memeriksa asrama penghuni mahasiswa Papua tanpa membawa surat izin pemeriksaan, dan berujung kepada penangkapan dua mahasiswa yaitu Piter Weya dan Anna Gombo, Selasa, (8 Agustus 2014), pukul 06.00 pagi WITA.
Suarapasema merilis polisi intelijen mendatangi pukul 06.00, Wita, para penghuni asrama mahasiswa Papua sedang istirahat, kelompok intelijen ini mengakui kedatangan kesini atas perintah Bapak
Kapolda Sulawesi Utara, Brigjen Wilmar Marpaung, SH. Namun setelah hasil
komunikasi pihak mahasiswa dengan Kapolda Sulut bahwa mengaku tidak pernah ada perintah untuk pemeriksaan di setiap asrama mahasiswa Papua.
Menurut ke 20 orang anggota polisi datang mencari Piter dan Anna terkait masalah pembunuhan almarhun Nius Lokobal, dan anggota polisi lain datang dengan senjata lengkap melakukan pengepungan mengelilingi di Asrama setempat.
Senior mahasiswa Papua Hizkia Meage mengatakan meminta
surat perintah isi surat
berbunyi bahwa penangkapan atas perintah Kapolda Sulut,
hanya surat tersebut ditandatangi sehingga sebagai orang tua saya
menyampaikan terima kasih .
Hizkia, berpesan kepada aparat atas penilaian atas kedatangan bahwa cara-cara ini kurang bagus, karena kami disini mahasiswa, tidak melakukan perlawanan dan juga tidak memiliki senjata tetapi langsung datang dengan alat kenegaraan dan melakukan pengepungan dengan senjata lengkap itu kurang bagus tetapi datang Komunikasi sebagai orang tua yang baik, katanya.
Pada insiden ini telah menangkap Piter Weya dan Anna Gombo atas diduga terlibat dalam pembunuhan almarhum Nius Lokobal, belum pastinya penangkapan guna pemeriksaan lanjutan menjadi saksi atau terlibat dalam kasus pembunuhan hingga kini belum jelas. (Suarapasema & Marinus Gobai).
kalau saya mungkin berkata lain melihat berita ini! artinya keliru dengan anggota keamanan di sulut! sepertinya ibarat melempar batu sembunyi tangan!!! kalau mau perang bilang saja kita baku ukur nyali dilapangan siang2, dengan memberikan kesempatan dan tempat dimana anggota mau tunjukkan lapangannya? salah bunuh mahasiswa, buat diri premanisme rambo saja masyarakat di PROPINSI sulut!!!
ReplyDeletekalau saya mungkin berkata lain melihat postingan ini! artinya keliru dengan anggota keamanan di sulut ini ! sepertinya ibarat melempar batu sembunyi tangan!!! kalau mau perang bilang saja kita baku ukur nyali dilapangan siang2, dengan memberikan kesempatan dan tempat dimana anggota mau tunjukkan lapangannya? salah bunuh mahasiswa, buat diri premanisme rambo saja di PROPINSI sulut!!!
ReplyDeletekalau saya mungkin berkata lain melihat berita ini! artinya keliru dengan anggota keamanan di sulut! sepertinya ibarat melempar batu sembunyi tangan!!! kalau mau perang bilang saja kita baku ukur nyali dilapangan siang2, dengan memberikan kesempatan dan tempat dimana anggota mau tunjukkan lapangannya? salah bunuh mahasiswa, buat diri premanisme rambo saja masyarakat di PROPINSI sulut!!!
ReplyDelete