Mahasiswa/I Sejawa Bali Asal Kab. Deiyai Tolak Dana TA. (Foto: Ist@) |
NABIRE,
(KM)---Mahasiswa dan mahasiswi sejawa dan bali yang berasal dari Kabupaten Deiyai yang
telah bergabung dalam Forum Komunikasi Pelajar dan Mahasiswa Deiyai (FORKOPMADE) menolak dana Tugas Akhir
(TA) dikarenekan pemerintan kabupaten Deiyai akan mengirim TA melalui Via
rekening di masing-masing mahasiswa/I asal Kab. Deiyai.
Dalam Press release yang di kirim
kepada www.kabarmapegaa.com, Sabtu (22/08) bulan lalu Ini 3 pernyataan yang
dihasila dari FORKOPMADE, antaranya:
Pertama perubahan cara penyaluran Dana
TA tahun ini belum pernah di jelaskan secara transparansi kepada kami mahasiswa
sebagai sasaran kebijakan.
Kedua; Kami Mahasiswa Deiyai sejawa dan
bali sangat berkeinginan untuk langsung bertatap muka dengan PEMDA Sebagai
orang tua kami yang hanya datang sekali dalam setahun agar kita bisa bertatap
muka secara langsung sekaligus Pemda bisa melihat situasi yang kota study yang
berbeda-beda.
Ketiga; Kami menjaga kebersamaan sikap senasib dalam Organisasi yang sudah lama
berjalan karena perlu kami pertahankan demi kesatuan dan persatuan Mee Yokaa
untuk kedepan. Sehingga dengan kesatuan dan persatuan ini supaya menutupi
kelemahan Ekonomi bagi orang tua. Sementara perhatian pemda atas biaya
pendidikan selama ini hanya bantuan Tugas Akhir ( TA ). Dalam kondisi seperti
ini, kami tetap berpegang pada prinsip senasib serasa sebagai mahasiswa di kota
study perantauan adalah Sejawa dan Bali.
Menurut mahasiswa, pemerintah kabupaten
Deiyai telah merubah sistem pembagian dana study akhir bagi mahasiswa sebelumnya
dibagikan langsung (face to face), kini telah dirubah dengan cara mengirimkan
dana tersebut via nomor rekening setiap mahasiswa, terutama bagi mereka yang
berada pada semester akhir.
Hal itu dibenarkan kepala Dinas
Pendidikan dan Pengajaran kabupaten Deiyai Pieter Adii, S.Sos. S.Pd bahwa
pemerintah sudah sepakat untuk melakukan pembayaran melalui nomor rekening
masing-masing mahasiswa di setiap kota study. “kami sudah ambil sikap untuk
itu,”ujarnya ketika di temui beberapa hari lalu.
Ternyata sikap pemerintah kabupaten
Deiyai terkait pembagian dana study akhir bagi mahasiswa ditanggapi serius.
Sebagai bukti protes atas sikap pemerintah tersebut, para mahasiswa se-Jawa dan
Bali melayangkan surat tertanggal 20 Juli yang ditandatangani oleh delapan
ketua koordinator wilayah kota study se-Jawa dan Bali. Dalam surat tersebut
menyampaikan tiga (3) sikap sebagai alasan penolakan.
Dalam Press release yang di kirim
kepada www.kabarmapegaa.com, Sabtu (22/08) bulan lalu, ditanda tangani oleh
8 koordinator kota study diantara, Petrus Takimai ketua Korwil Surabaya, Elia
Agapa korwil Malang, korwil Bali Veronika Edowai, Korwil Semarang dan Salahtiga
Yohanes Pakage, Korwil Yogja dan Solo Agustinus Pekey, Korwil Jakarta Yanuarius
Mote, Korwil Bogor Yohanes Pekey, dan Korwil Bandung Mateus Tekege.
Ketika di hubungi seorang mahasiswa
kota study bandung Mateus Tekege, membenarkan. Jika surat aksi penolakan
tersebut sudah disampaikan kepada pemerintah melalui Dinas terkait.
Dirinya menjelaskan, sikap mahasiswa
ini guna mempertahankan asas kebersamaan para mahasiswa di tanah rantauan,”kata
Mateus.
Persoalannya kata Mateus jika berbicara
soal pembagian dana bagi mahasiswa tahap study akhir berarti dialamat hanya
kepada mereka (mahasiswa) yang memasuki tahap akhir study,”jelasnya.
“Sementara hidup mereka sering juga tergantung
juga pada bantuan dana tersebut walau hanya untuk mahasiswa semester akhir,”
Ungkap Mateus Tekege, yang juga ketua IPMANAPANDODE kota study Bandung. (AG
dan M.A Tekege)
0 thoughts on “FORKOPMADE, Hasilkan 3 Pernyataan Sikap Menolak Dana TA Kabupaten Deiyai”