BREAKING NEWS
Search

PEMEKARAN (DOB) MAPIA RAYA MELAHIRKAN KOMFLIK BARU

Foto : Penolakan DOB di Papua (2013). 
Jayapura,(KM)--Ketua tim penolakan Pemekaran kabupaten Mapia Raya yang kini memperjuangkan oleh timnya tanpa melibatkan rakyat setempat ini menilai sebuah kekeliruan dan tidak melalui mekanisme yang legal dan mekanisme yang patut tidak sempurna.(31/08)

"Kalau memperjuangkan sesuatu itu, tirik main dan ada mekanisme jangan buta-buta memperjuangkan, itu yang setiap induvidu, kelompok tidak bisa kita langgar itu harus melalui aturan yang ada sebagai terdidik, terpelajar, dan terintelektual." Hal itu disampaikan oleh, Ketua Tim Penolakan Pemekaran Mapia Raya "Mudes Musa Boma" yang kini mengenyam ilmu di Universitas Cenderawasih Fakultas Fisip.

Lanjut dia, saya menilai juga, sejak mereka memperjuangkan pemekaran hingga kini tak pernah menyampaikan secara terbuka di media masa baik itu media omline bahkan media cetak guna di ketahui oleh rakyat publik namun hingga saat inipun juga tak pernah dilakukan oleh timnya hingga kini. 

Apa yang memperjuangkan itu seluruh rakyat Mapia dengan tegas nyatakan itu illegal, karena jelas mereka ini menyembunyikan keterbukaan informasi publik yang di jamin oleh UUD 1945 yang termuat di dalam pasal 29 tentang keterbukaan informasi publik. Tambah Boma

Sebenarnya ada beberapa yang mereka lakukan tapi, tidak lakukan ini saya bisa katakan bahwa tim itu seakan orang bodok yang kini berjuang.Kata Musa Boma.

Pemerintah pusat juga harus kembali benar-benar melihat itu, karena DOB Mapia Raya ini di mekarkan dari dogiyai. Sementara induk Dogiyai saja belum ada warna kabupaten yang sebenarnya dalam hal semua pembangunan belum terselesai hingga saat ini.tegasnya

Sementara itu kami rakyat, mahasiswa Mapia, mengetahui benar bahwa Kab. Dogiyai saat ini belum ada pembangunan, sama saja, orang yang sama berjuang untuk pemekaran baru, sedangkan yang ada tidak peruntungkan bagi banyak orang. 

Jelas bahwa, kami meman sudah komitmen satu hati dan satu pikiran tidak akan kami terima itu hal itu disampaikan oleh salah satu intelektual asal Mapia Yohanes Pakage yang kini berperang aktif ketua pemuda dalam Gereja Kristen protesten di Diyeugi.
 
Lanjut dia, kita bangun rumah saja punya kesiapan dan persiapan yang harus kita siapkan apa lagi; mau mekarkan satu kabupaten itu harus banyak kesiapan dan persiapan itu harus namun sampai saat ini pemerintah Kabupaten Dogiyai tidak melihat pendidikan, kesehatan, ekonomi tidak menjadikan segala prioritas utama.

Dengan melihat kenyataan itu kami seluruh rakyat yang berada di wilayah Mapia sampaikan jangan berpikir pemekaran tapi berpikirlah yang jerni tentang tiga aspek di atas itu karena mau menghadirkan DOB atau harapan-harapan lain ini menjadi pondasi untuk berpikir saat ini kata dia saat di temui di kediaman Yonas Timika-Papua.

“Pemekaran bukan pembebasan daerah akan tetapi pemekaran melahirkan konflik baru, seperti pelanggaran HAM, penindasan, peminggiran warga sipil, peningkatan depopulasi migran, maka mari memekarkan pemekaran melalui pendidikan demi pembebasan manusia dari ketidaktahuan dan keterbelakangan itu."

Namun hal itu kini dilakukan secara terus menerus oleh elit lokal untuk mendapatkan status dan keuntungan  pribadi dalam keluarga dan mau memperlihatkan daerah-daerah keramat kepada pemerintah dan juga mereka tidak sadar apa yang akan terjadi kedepan ini aneh sekali kata Mudes Musa Boma saya tetap akan menentang menolak itu komitmen saya.(Musa/Manfred/KM)


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “PEMEKARAN (DOB) MAPIA RAYA MELAHIRKAN KOMFLIK BARU