BREAKING NEWS
Search

YLSM : Keluarga Korban Paniai Berdarah Minta Negara-Negara MSG & PIF Bahas Kasus Pelanggaran HAM Paniai Berdarah 8 Desember 2014 Lalu Dalam KTT PIF 7-11 September 2015 di PNG

KELUARGA KORBAN PANIAI BERDARAH MINTA NEGARA-NEGARA MSG DAN PIF BAHAS KASUS PELANGGARAN HAM BERAT PANIAI BERDARAH, 8 DESEMBER 2014 LALU DALAM KTT PIF DI PNG 7-11 SEPTEMBER 2015 UNTUK DIBAWA KE SIDANG UMUM MAJELIS PBB PERCEPAT PROSES DEKOLONISASI

Semua pihak baik masyarakat Papua Barat Melanesia, MSG maupun PIF diminta mempelajari perkembangan dunia tentang kepentingan asing seperti Amerika dan Rusia-China melalui kerjasama pembangunan ekonomi, iklim, lingkungan, hak asasi manusia dan isu terorisme di kawasan Asia Padific. Amerika Serikat manfaatkan kesempatan itu melalui tawaran dana pembangunan ekonomi Asia Pasific dan MSG yang dijembatani oleh wadah MELINDO yang dispondori Indonesia, Australia, New Zealand dan Belanda untuk gagalkan perjuangan Papua Metdeka yang semakin kencang ini.

Orang Asli Papua Barat Melanesia telah mengantarkan perjuangan OPM ini ke pemerintah Vanuatu melalui berbagai gerakan dalam negeri Papua Barat sejak tahun 1960-an seperti TEPENAL, PAPENAL, TPN-OPM, WPNCL, NFRPB, PNWP pada akhirnya terbentuk ULMWP di Vanuatu memperoleh status observer di MSG. Selanjutnya masalah Papua Barat diminta akan dibicarakan dalam KTT PIF di PNG 7-11 September 2015.

Memahami situasi dan harapan Orang Asli Papua Barat Melanesia khususnya dalam negeri Papua dan Papua Barat adalah sebagai berikut di bawah ini :

PERTAMA :

Mengapa Amerika, Inggris, Australia dan New Zealand dukung Indonesia menekan PM Fiji dan PM PNG untuk batasi pejuang ULMWP ikut bicara dalam pertemuan KTT PIF di PNG antara 7-11 September 2015 besok?

KEDUA :

KEKECEWAAN KELUARGA KORBAN PANIAI BERDARAH, ORANG ASLI PAPUA BARAT MELANESIA KECEWA BERAT AKIBAT TEKANAN AMERIKA, INGGRIS, AUSTRALIA, NEW ZEALAND TERHADAP PM FIJI DAN PM PNG UNTUK UPAYA GAGALKAN PERJUANGAN ULMWP DI KTT PIF.

BUKTINYA VISA TUAN BENNY WENDA TELAH DIPERSULIT MASUK KE PNG. TUAN OCTOVIANUS MOTE TIDAK DIIZINKAN IKUT PERTEMUAN PIDF DI FIJI.

Selain itu juga, kasus Paniai Berdarah, 8 -12-2014 lalu masih dibekukan oleh presiden Indonesia Jokowi. OAP tunggu waktu PBB dan UGATAME (ALLAH) terungkap para pelakunya untuk diproses ICJ di Den Haag Belanda sesuai mekanisme yang berlaku.

KETIGA :

TUNTUTAN : Kami seluruh Orang Asli Papua Barat Melanesia di Paniai dan sekitarnya 100 % mendukung tuntutan keluarga korban Paniai Berdarah, 8 Desember 2014 lalu kepada PBB untuk segera akan kirimkan Utusan Khusus SEKJEN PBB Mr. Ban Ki Moon ke Papua Barat pada kesempatan pertama.

Kasus Paniai Berdarah, 8 Desember 2014 lalu ini segera akan ditangani oleh PBB Urusan Pembunuhan Kilat Terencana. Setelah Utusan Khusus SEKJEN PBB dan Komisi HAM PBB Urusan Pembunuhan Kilat Terencana mendapatkan data dan keterangan keluarga korban dan saksi-saksinya, di TKP Paniai.

Melalui proses ini dengan sendirinya Amerika, Inggris, Australia, New Zealand dan Belanda segera akan membubarkan diri mereka untuk membendung arus perjuangan Papua Merdeka, baik dalam maupun luar negeri.

Sekali lagi PBB diminta segera akan kirimkan utusan khusus SEKJEN PBB ke Papua Barat untuk mendapatkan data korban, keterangan keluarga dan saksi korban kasus Paniai Berdarah, 8 Desember 2014 lalu.

KEEMPAT :

TNI/POLRI tidak tinggal diam dan tidak takut disoroti publik tentang perlakuan mereka tembak mati di tempat terhadap Orang Asli Papua di Enarotali 8 Desember 2014 lalu. Mereka, TNI/POLRI telah meluas penembakannya seperti Kasus Yahukimo Berdarah, Dogiyai Berdarah, Yoseni Agapa, 25 Juni 2015, Tolikara Berdarah, Timika Berdarah, 28 Agustus 2015.

KOMNAS HAM RI telah dilumpuhkan presiden RI untuk melanjutkan pekerjaan mereka untuk kasus Paniai Berdarah, 8 Desember 2014 lalu. Kagagalan akibat pembekuan presiden Jokowi bagi KOMNAS HAM RI bekerja di Enarotali menunjukan kegagalan NKRI tegakkan demokrasi dan HAM Indonesia di Papua.

KELIMA :

PERTIMBANGAN : Kemerdekaan negara Papua Barat Melanesia dari NKRI adalah sebuah solusi penyelesaian seluruh kasus pelanggaran HAM berat bagi Orang Asli Papua dan kunci tutupnya peluang bagi NKRI memusnahkan Orang Asli Papua Barat Melanesia serta menguasai seluruh kawasan Melanesia dan Pasific sejak 1 Mei 1963 hingga sekarang, besok dan selanjutnya.

Dilaporkan di Paniai, 6 Agustus 2015
oleh Ketua YLSM Pengunungan Tengah Papua
Servius Kedepa, Kepada www.kabarmapegaa.com 


Foto - foto bukti pelangggaran HAM Berat  :

























nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “YLSM : Keluarga Korban Paniai Berdarah Minta Negara-Negara MSG & PIF Bahas Kasus Pelanggaran HAM Paniai Berdarah 8 Desember 2014 Lalu Dalam KTT PIF 7-11 September 2015 di PNG