Perdana Menteri Vanuatu, Meltek Sato Kilman Lavtuvanu saat Menyampaikan Pidato Debat Publik ke- 70 di United Nations |
Jakarta (KM) -- Perdana Menteri Negara Vanuatu Mr. Meltek Sato Kilman Livtuvanu, yang digantikan pada bulan Juli 2015 lalu, dengan mosi tidak percaya kepada mantan PM Vanuatu Joe Natuman dalam pemerintahan Negara Vanuatu ini, membicarakan pidato untuk mendesak PBB segera memprioritaskan "Agenda Dekolonisasi" untuk Papua Barat, disampaikan Kamis, 1 Oktober 2015) pada debat umum ke -70 di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNGA di New York, Amerika.
PM Sato Kilman dalam agenda pembahasan Papua Barat di pertemuan KTT FIP ke- 46 di Port Moresby pada tanggal (9 -11 September 2015) lalu, ia hanya sebagai pengamat, tidak terlalu banyak bicara untuk isu Papua Barat.
Sejak itu pula, dia dikritik oleh oleh LSM dan tokoh agama di Vanuatu dan menjadi cemohan, mengatakan telah mundur dukungan Vanuatu, hak menentukan nasip sendiri bagi rakyat Papua Barat, dengan alasan tidak banyak memberikan dukungan dalam KTT-FIP ke - 46 di Port Moresby.
Namun, berbeda dengan debat umum ke -70 di PBB, bahwa Tuan Kilman menyampaikan pidato kuat ke Majelis Umum PBB (UNGA) terkait isu-isu yang penting bagi negara Vanuatu.
Selain dia berbicara tentang pembangunan, perubahan iklim dan keamanan regional.
Tidak seperti mantan pemimpin Vanuatu yang berbicara secara terbuka tentang isu-isu Papua Barat, Hon. Livtuvanu tidak menyebutkan Papua Barat dengan nama, tetapi ia mendorong dua agenda di debat umum di PBB yakni
- Memprioritaskan "Agenda Dekolonisasi" di Papua Barat
- Mendesak dukungan PBB untuk penentuan nasib sendiri bagi penduduk asli Kaledonia Baru.
Pada tahun 2013, lalu Mantan PM Vanuatu Moana Karkakas Kalosil, sebagai perintis mengangkat isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Papua Barat di debat umum PBB.
Pada Tahun 2014, melalui Mantan Perdana Menteri (PM) Joe Natuman telah berhasil mempersatukan 3 Faksi Besar untuk perjuangan Papua, melahirkan Organisasi generasi baru yaitu United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), (Marinus Gobai).
0 thoughts on “PM Vanuatu : Segera Prioritaskan Agenda Dekolonisasi Papua Barat”