Koordinator LP2TRI Wilaya Indonesia Timur, Menase Degei. (Foto: Alexande G/KM) |
Jayapura, (KM)---Koordinator Lembaga Penyelenggara dan Pemantau
Triaspolitaka (Yudikatif, Eksekutif dan Legislatif) (LP2TRI),Wilayah Indonesia
Timur, Menase Degei, menginginkan, lapangan Bandar udara yang milik para
misionaris sejak masa-masa lalu, yang kini dipakai oleh pemerintah perlu
diperhatikan oleh pemerintah Daerah, Provinsi dan Pusat.
“kami menginginkan pemerintah perlu bijak untuk
menyelesaikan masalah- lapangan-lapangan milik swasta,”kata Koordinator LP2TRI
Wilayah Indonesia Timur, Menase Degei, kepada kabarmapegaa.blogspot.com, Selasa, (03/11/15) di Abepura.
Kata dia, lapangan swasta milik misonaris, seperti Enarotali,
Kokonao, Asmat dan beberapa kota milik swada itu, adalah milik lapangan misionaris,”jelasnya.
Tambahnya, sekalipun lapangan itu milik pemerintah.
Tetapi, ada sejarahnya, lapangan itu yang sudah dibuat oleh misionaris yang
dikerjakan oleh swadaya oleh umat, pada saat itu, umat Kristen prostestan dan
katolik,”katanya.
“Di beberapa tempat itu, kebanyakan lapangan swasta,
seperti biak, Jayapura, Sorong Merauke, itu disebut sebagai bandar udara stadar
interansioal, Itu saja dijadikan aset
pemerintah yang besar,”tandasnya.
“selama ini yang kami memantau dan melihat bahwa, umat
dalam hal ini rakyat kecil, Kenapa tanah adat itu dibayar. Sementara orang yang
bekerja adalah orang dari gereja-gereja saa kok, tidak diperhatikan,”jelasnya.
Kata Degei, sebaiknya, pemerintah harus melihat hal itu
juga,”tegasnya.
“Karena kadang tuntutan rakyat kecil untuk masalah
tanah yang dikerjakan tidak dilihat,”tambahnya.
“Karena mereka yang kerja tanpa ada gaji dll. Tetapi
dengan adanya semangat swadaya itu yang mereka kerja,”jelasnya.
Dengan maksud dan tujuan itu, kata dia, supaya
anak-anak mereka menggunakan pesawat untuk
ke luar kota,”katanya.
Jad, pemerintah, dalam hal ini, Gubernur, DPRP, MRP dan
gereja-gereja juga bisa membicarakan hal ini,”jelasnya.
“karena pekerjaan-pekerjaan ini adalah pekerjaan gereja
yang pada saat itu dikerjakan, sebelum pemerintan menggunakan lapangan–lapangan
itu,”pungkasnya.
Ia menghimau kepada Pemprov, DPRP MRP bahkan Pemerintah
Pusat bahwa, anggaran dana untuk periode berikut berikut bisa dianggarkan untuk
membayar kepada jasa-jasa mereka, yang sekian lama mereka sudah
bekerja,”katanya.
“sehingga mereka juga merasa puas dan merasa miliki.
Bukan berikan kepada personil, tetapi disumbangkan kepada
gereja-gereja,”jelasnya.(Alexander Gobai/KM)
0 thoughts on “LP2TRI: Lapangan Bandar Udara Milik Misionari Harus Diperhatikan”