Foto saat Ibadah Oukumene Berlangsung,Anselmus/KM |
Yogyakarta,(KM)--Zaman
sekarang pemimpin Indonesia khususnya Papua mudah terbawa arus dengan
perkembangan globalisasi ini ,sehingga dengan doa bersama pemimpin Papua merasa takut akan
Tuhan.Kata Pdt Andreas Pagawak,STh.MA.Mth kepada WWW.Kabarmapegaa.com
Ia
bertambah,Banyak masalah yang terjadi di tanah Papua,maka itu kami dari Persekutuan Oukumene Mahasiswa Papua DIY,dengan
rendah hati membangun doa bersama kepada Tuhan atas semua ketidakadilan yang terjadi
di tanah Papua sehingga dapat terpecah belah.Sabtu 19 Maret 2016 ,di Aula Asrama Papua DIY,Jln Kusumanegara
Km,8,4. Pukul 17.00 WIB selesai.
Dalam
kotbahnya,Ia mengatakan orang Papua bangkit dari penderitaan maka di butuhkan
kekuatan Injil.
Lanjut
lagi,Kelahiran Yesus adalah karya terbesar bagi umat manusia,tanpa kelahiran tidak
ada kematian sehingga Tuhan sendiri
sudah membuktikannya.
Paskah
merupakan hari kematian Tuhan bagi umat Manusia sehingga salib dimaknai sebagai
arah pertikal Tuhan dan Manusia dan arah Horizontal Manusia dengan
Manusia,Tambahnya.
Dengan
persekutuan ini,Mudah mudia pelajar dan mahasiswa Papua merasa bersatu demi Papua,berkarya
demi banyak orang, sehingga tidak terjabak pada dunia global ini.kata ketua Persekutuan
Oukumene DIY,Meiron Edo Wenda.
Saya
berharap,mahasiswa dan pelajar Papua yang ada di Yogyakarta agar kedepan boleh
ikut terlibat dalam kegiatan kegiatan seperti ini.tambahnya.
Thema
dalam ibabah,”Kematian Yesus Memberikan persaudaraan dan pengharapan”,(Kolose 2:13-15 dan
Pilipi 2:2-11).
Berdasarkan
pantauan WWW.Kabarmapegaa.com kegiatan dari awal hingga akhir berjalan
dengan lancar.
(Anselmus
Gobai/KM)
0 thoughts on “Kematian Yesus Memberikan Keselamatan dan Pengharapan”