Salah Satu Siswa yang Ditembak Mati di Lapangan Karel Gobai, Kab. Paniai Sejak (08/12/14) (Foto: Abet You/Jubi/Ist) |
Jayapura,
(KM)---Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Komisi I, Bidang Hukum, Ham
dan Politik, Laurenzus Kadepa, mengatakan, Tim Ad Hoc kasus Paniai berdarah
diharapkan untuk terus bekerja keras dan jujur.
Hal
ini dikatakan Laurenzus Kadepa menanggapi keputusan ketua Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia Nomor 009/KOMNAS HAM/III/2016 tentang pembentukan Tim Ad Hoc
penyelidikan pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat peristiwa Paniai
tertanggal 01 Maret 2016 seperti yang dilangsir di Jubi edisi (17/03).
“diharapkan tim Ad hoc sebanyak 18 orang itu, agar segera bekerja dengan jujur demi memberikan rasa keadilan
bagi keluarga korban,”kata Legislator, Kepada kabarmapegaa.com, Rabu, (30/03/16) melalui Via SMS.
Ia
mengaku, perjuangan kita belum berakhir dan kami tetap akan mengawal sampai
benar-benar terungkap pelaku kasus Paniai berdarah itu,”katanya.
“karena
semuanya yang dilakukan adalah demi penegakan hukum yang adil dan
benar,”tegasnya.
Sebelumnya,
Ketua DAD Paniai, John NR. Gobai, seperti yang dilangsir di jubi edisi (24/03), mengatakan, menjelang kedatangan tim
Ad Hoc dari Komnas HAM Republik Indonesia ke Paniai guna melaksanakan
pengkajian, penelitian, penyuluhan, pemantauan dan mediasi hak asasi manusia
dari lembaga mandiri yang kedudukannya setinggi dengan lembaga negara lainnya
itu,”jelasnya.
“karena
kami (Dewan Adat Paniai, red) telah melakukan pertemuan dengan semua keluarga
korban dari empat orang siswa dan satu warga sipil yang ditembak mati oleh
aparat keamanan di Enarotali, 8 Desember 2014 lalu,”ungkapnya.
(Alexander Gobai/KM)
0 thoughts on “Tim Ad Hoc Kasus Paniai Berdarah Diharapkan Bekerja Keras dan Jujur”