Logo Yayasan Lembaga Swadaya Masyarakat (YLSM).foto : Doc.YLSM |
Yogyakarta, (KM) - Kewaspadaan terbesar bagi Orang Asli Papua (OAP) pada Pasca Melanesian Spearhead Group Summit yang akan diselenggarakan pada tanggal 03 - 06 Mei 2016 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Yayasan Lembaga Swadaya Masyarakat (YLSM) Mee-Pago Pengunungan tengah Papua, Servius Kedepa, kepada media ini saat dihubunginya, Senin (18/04/16) melalui telpon selluler di Paniai, Enarotali.
"Negara Indonesia dinilai takut untuk melakukan dialog dengan Liberation Movement of West Papua (ULMWP). Karena ULMWP menjalankan tugas sesuai keinginan OAP untuk lepaskan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," ujarnya.
Saya katakan begitu karena, lanjut Kedepa, sesuai isi kesepakatan MSG dan Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) dalam tahun 1988 silam," katanya
"Oleh karena itu, ULMWP segera akan diberikan anggota tetep di MSG sesuai keinginan OAP," lanjut Ketua YLSM.
Menurut Kedepa, waktu dialog dan refrendum sudah lewat. ULMWP didorong MSG untuk percepat proses Dekolonisasi PBB,"pinta kedepa
Kemudian, Kedepa nilai "Kekompakan OAP sedang dihancurkan oleh pemerintah Indonesia dengan alasan pemekaran dan pembangunan yang disertai pengiriman TNI dalam jumlah banyak di lokasi-lokasi,lokasi pembongkaran Jl. Trans Papua, Kelapa Sawit dan lain-lain," katanya.
"Pendekatan Militer yang berlebihan di Papua terhadap rakyat Papua menimbulkan OAP diperhadapkan pada trauma yang berkepanjangan dan takut tinggal di kampung - kampung mereka," ucapnya.
Menurut data yang diterima oleh media ini hampir setiap hari, aparat gabungan TNI/Polri ke lokasi dengan bersenjata lengkap, kontrol situasi. Pemekaran kampung di Papua juga dinilai pemerintah membuka ruang konflik baru antara sesama Orang AOP.
"Semua pendekatan-pendekatan ini dilakukan untuk memusnahkan OAP sejak 1 Mei 1963," ujar Kedepa.
Melihat perkembangan situasi dan mengikuti, masalah kemanusiaan sejak 1 Mei 1963, berahli pada pemusnaan OAP oleh negara - negara Klonialisme," tuturnya
Sementara itu, mewakili lapisan masyarat Papua, Kedepa juga merekomendasikan kepada Bapak Sri Paus dan PBB meminta segera mendesak komisi PBB urusan dekolonisasi untuk percepat proses pengembalian pemerintaha West Papua pada kesempatan pertama dengan alasan pelanggaran HAM berat serius. Tutup Servius, Ketua YLSM Mee-Pago.
(Manfred Kudiai/KM)
(Manfred Kudiai/KM)
0 thoughts on “YLSM Meepago: Keinginan OAP Melalui ULMWP Mendaftar Anggota Penuh di MSG”