Baju Putih, Yoram Magal Tokoh Adat Amugme, Tengahnya, Menahem Magal Tokoh Adat Amngume dan Fasilitator Pembedayaan 7 Suku Nikodemus Kadepa. (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Timika,
(KM)---keluarga besar tujuh suku yang hidup di Areal pertambangan PT. Freepoort Indonesia dan
sekitarnya mendukung dan mengawal penuh perjuangan Tim Pemberdayaan 7 suku yang
berjuang untuk membebaskan harga diri.
Hal
itu, Tim Pemberdayaan pantas mengatur perusahaan besar di Tembagapura, Papua.
“Kami
sangat mendukung sekali tim pemberdayaan 7 suku yang dapat mengatur perusahaan
besar di pertambangan Freeport. Karena mereka berjuang demi harga diri,”kata Tokoh
Adat Suku Amungme, Menahem Magal, Kepada kabarmapegaa.com,
Minggu, (19/06/16).
Kata
dia, perjuangan harga diri selama ini berasal dari sang ketua Yesus itu
sendiri.
“Kami
selalu berdoa dan membungkuskan semua hati dan jiwa kami dengan herapan, agar
pemberdayaan 7 suku yang mengatur Freeport besar itu,”katanya.
Selain
itu, Tokoh Adat Suku Amungme, Yoram Magal, mengatakan, hati dan jiwa 7 suku ada
diperjuangan 7 suku.
“Karena
ini kerja Yesus menuju jalan pembebasan bagi harga diri yang selama ini
menderita di tanahnya,”ungkapnya.
Kata
dia, semua masyarakat kecil yang ada di Areal Frepoort dan sekitarnya sangat
mendukung dan kawal kerja tim Pembedayaan7 suku.
“Kami
selalu kawal dan juga berdoa agar Tim Pemberdayaan yang sebagai anak Negri yang
punya tanah harus mengatur Perusahaan besar,”ungkapnya.
Sedangkan
Metu saleh kadepa, ST yang juga peduli Tim Pembedayan 7 Suku, mengaku bahwa pihaknya
mendukung permintaan kepala suku terhadap hak ulayat yang harus mengatur perusahaan
besar.
“Anak
Negri yang harus duduk dan mengatur perusahan besar. Yahm karena mereka punya
kekayaan,”katanya.
Perlu
diingat kata kadepa, Perusahaann hadir harus disetuji oleh tiga komponen diantaranya,
1.) Hak Ulayat, Kewajiban Negara dan Pemilik Saham.
Hal
itu, lanjutnya, Pemberdayaan 7 suku membicarakan atas dasar masalah itu,”tutup
kadepa.
Pewarta : Alexander Gobai
0 thoughts on “Keluarga Besar 7 Suku di Areal Freeport, Dukung Tim Pemberdayaan yang Harus Atur Freeport”