(Foto: Dok, Prib/KM) |
Religion, (KM). Bagaimana kita menjaga tanah leluhur, Papua yang kita cintai. Karena selalu ada rasa egoisme dalam kehidupan kita sendiri, orang asli Papua.
Egois karena martabat kesukuan bahkan marga dan harta kekayaan sebagai jabatan dalam pemerintahan maupun kehidupan sosial yang meningkat akan kekayaan berupa barang maupun kehebatan orangnya dalam cara berpikir untuk memecahkan masalahnya, maka jati diri orang Papua, semakin meningkat dalam kehancurannya.
Ada rasa keegoisan dalam kehidupan adapun kita sendiri menjual tanah leluhur yang kita punya, tanah Papua kepada orang asing (pendatang). Generasi muda Papua ini, 10 tahu kedepan akan dikemanakan? Karena tanah Papua sudah terisi dengan orang asing? Rakyat Papua, mari kita satukan hati dan pikiran kita untuk menjaga dan melindungi tanah leluhur yang kita cintai, tanah Papua.
Mari kita menghilangkan dan membuang semua rasa keegoisan kita terhadap perkembangan hidup, yang mulai berada dalam kekacauannya, agar persatuan bahwa perjuangan yang kita lalui bersama memberikan sesuatu yang berguna bagi masa depan rakyat dan tanah Papua, terutama bagi kebebasan dan kemerdekaan bangsa kita, tanah Papua.
Kita tidak sadar bahwa tindakan apa yang terjadi kepada saudara-saudari kita yang telah mendahuluhi kita, kembali kepada Bapak Yang Maha Kuasa, biar semuanya ini karena rencana Sang Pencipta, Tuhan sendiri. Kehilangan mereka akan terbukti karena ancaman-ancaman, baik melalui penembakan secara brutal, pembunuhan, penindasan, pemerkosaan, perampasan hak milik rakyat Papua dan teror terhadap bangsa Papua oleh kaum penindas bangsa Papua adalah Militerisme Indonesia, yang seakan-akan hidup di tanah Papua mencari kepentingan ekonomi rakyat bagi bangsa Papua, sangat disayangkan.
Hal ini kita sadar dan renungkan kembali, mengapa sampai tindakan kejahatan ini bisa terjadi dan ujung-ujungnya mengakibatkan bagi rakyat dan tanah Papua? Tuhan, kami ini manusia biasa, kami ini penuh dengan dosa yang hidup di bumi ini, dan selalu memunculkan rasa keegoisan kita terhadap sesama manusia kita. Rakyat ciptaan-Mu juga selalu saja mendahului kita diluar rencana-Mu sendiri, maka itu Tuhan turunkanlah roh kudus dalam hati dan pikiran kita, supaya kita juga dasar dan satukan barisan untuk memperjuangan kebenaran dan keadilan kita. Tuhan kambulkanlah doa kami.
Aniya Papua Makii Kouko Kawetiyakee Yakimakai?
Iniyaa Papua makii, kawetiyakee yakimakaii, koukoo iniyaa umitouu dobakoo, nogee-nogee, yapee-yapekoo, duwainee nakokoo beunoo.
Inii Papua bagee kedeya, ibo akapitakeidakaa, inii kedemaa, iniya Papua makii kodo maa iyowoya bagepa, kadoo degee bagepaa kaato nitete kouno?
Kou danitee iniya Papua makii kou kato tipee ko, iniya makitage yokakeikee tauwani gatii woutoko, kaiya makii bobogouda toutai, makii ko iyowoyatoo edatee mumai kou noo. Yamee, yagamoo, ibo yokaa, nigaa makii dodoweii, danaa iniyaa papua makikouu yakamaa, iniyaa dimimanaa kouu eututuu nitikumiyakee, iniyaa makikouu yonikoo dakaa.
Makipaa dokoo, meenatoo nigetee-okatekoo beunoo. Bokatee wakodokakoo, iyaa totee danidoo kedenaa, akawidogee-widogee, akakowaa, akakowaa nimimanatoo nigatekounoo.
Nogei maa, noukai maa, naitai maa, anii wenekane panekane, iniya dimii kegepaa kii enato awiyakee meweii enaimo yonino. Ugatamee, inii ko makidaa kouyaa peu iyeido nako too, gatenoo, iniya dimiko enato awiko beuu, mee koo bokate wadokoda.
Ugatamee, akiyaa awepitoo kii inii dobaa kiyaa ogimidokee tii, ininaa enadimii, enakegepaa awiyakee iniyaa Papua makii kou yoninenoo. Aniyaa sembayang manaa kikidi danitidoke tiyatii.
Translate To English, How I Keep Land Papua?
How do we keep the land that we love Papua, because there is always a sense of our own selfish Indigenous Papua. Selfish for families, genera and positions the identity of the Papua, is increasing.
There is a sense of self-centered in our own lives as for selling the land we love to anyone foreingn Papua (arrivals), our generation's 10 Papua know the future will be nephew, because land Papua already occupied premises strangers? Father, mother and relatives let us unite our hearts and minds to preserve and protect the land we love Papua, we remove and discard selfishness it into the ocean and let us together fight for our land West Papua.
We are not aware of what is happening to our brothers and sisters who have returned to the Father Almighty, dear badges Lord, Brand lost and gone for murder by a stranger who casually Papua bribed them on the ground, we are aware of it and reflect back Lord.
We are human cost, full of sin that lives on this Earth, and always bring a sense of selfishness to one another, brothers. I we also die outside the plan, then the Lord derive the Holy Spirit in our hearts and minds, so that we too basic and united the line to fight for the truth and fate of our God graciously hear us.
(Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Tanah Colonial Indonesia)
Editor: Frans Pigai
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “Bagaimana Saya Menjaga Tanah Papua? ”