Lokasi PT Freeport Timika - Papua (Foto: Dok. Prib/KM) |
Artikel – (KM). Tambang terbesar di seluruh dunia PT Freeport Indonesia milik Amerika Serikat mulai operasi sejak 07 April 1967 sampai tahun 2016 sedang menjamin di seluruh dunia terletak di pegunungan tengah di bawah kaki gunung Menangkawi Timika Papua.
Sejak operasi hingga kini tailing PT Freeport pembuangan di kali wah sehingga di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan,dikawasan perairan Timika - Paniai sedang merusak lingkungan perairan, mempengaruhi ekosistem yang ada.
Awalnya tidak membuat pembuangan tailing, maka penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan sekitar areal tambang PT Freeport sampai di Timika pantai, baik dalam bentuk air, tanah dan udara.
Pencemaran lingkungan kali wah dulunya kali sangat besar dan airnya kencan namun realita saat ini kali besar menjadi kecil penyebabnya pembuangan tailing dari PT Freeport membuat dangkal, karena perubahan kondisi lingkungan tanah, udara, dan air yang tidak menguntungkan merusak dan merugikan kehidupan rakyat pesisir pantai Timika Papua, hewan, dan tumbuhan yang disebabkan oleh kehadiran PT Freeport Amerika dan Indonesia itu.
Berdasarkan pantauhan atau pengamatan di lapangan masyarakat yang berada di Timika pantai jadi korban penyebab tailing tempat buruang daging, kebun sagu, kebun kelapa meredam tailing susah mendapatkan kebutuhan sehari-hari dalam keluarga masyarakat yang berada di pesisir pantai. Dan penyebab dari tailig antara Timika pantai ke Kokonao sedang dangkal oleh tailing, namun beberapa tahun kedepan Timika - Kokonao bisa jalan kaki diatas pasir.
Kasus Teluk Buyat (Sulawesi Utara) dan Minamata (Jepang) adalah contoh kasus keracunan logam berat. Logam berat yang berasal dari limbah tailing perusahaan tambang serta limbah penambang tradisional merupakan bagian besar limbah B3 (Bahan, Berbahaya dan Beracun) yang mencemari lingkungan, terutama perairan.
Dampak tailing kesehatan masayarakat adalah (1) kategori, gangguan sakit kepala (2) gangguan fungsi berfikir (3) gangguan alat indera dan lain-lain.
PT Freeport Indonesia dan Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika segera bertanggungjawab masyarakat pesisir pantai saat ini sedang krisis segala hal kebutuhan primer maupun sekunder dalam kehidupan mereka, banyak warga yang sudah pindah di kota Timika oleh karena dampak tailing merusak lingkungan sekitarnya, selama ini pemerintah daerah Kab. Timika fakum tidak pernah memperhatikan masyarakat yang berada di pesisir pantai yang sedang korban oleh dampak tailing atau limbah PT Freeport.
Pada hal untuk menangani lingkungan hidup PT Freeport dan pemerintah mempunyai dinas sudah tersendiri untuk menangani bencana-bencana seperti itu, kapankah akan memperhatikan masyarakat di areal PT Freeport dan pesisir pantai, pemerintah dan PT Freeport segera ambil langkah sebelum punah rakyat suku Kamoro.
(Penulis adalah Rakyat Papua, Timika – Papua)
Editor: Frans Pigai
Awalnya tidak membuat pembuangan tailing, maka penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan sekitar areal tambang PT Freeport sampai di Timika pantai, baik dalam bentuk air, tanah dan udara.
Pencemaran lingkungan kali wah dulunya kali sangat besar dan airnya kencan namun realita saat ini kali besar menjadi kecil penyebabnya pembuangan tailing dari PT Freeport membuat dangkal, karena perubahan kondisi lingkungan tanah, udara, dan air yang tidak menguntungkan merusak dan merugikan kehidupan rakyat pesisir pantai Timika Papua, hewan, dan tumbuhan yang disebabkan oleh kehadiran PT Freeport Amerika dan Indonesia itu.
Berdasarkan pantauhan atau pengamatan di lapangan masyarakat yang berada di Timika pantai jadi korban penyebab tailing tempat buruang daging, kebun sagu, kebun kelapa meredam tailing susah mendapatkan kebutuhan sehari-hari dalam keluarga masyarakat yang berada di pesisir pantai. Dan penyebab dari tailig antara Timika pantai ke Kokonao sedang dangkal oleh tailing, namun beberapa tahun kedepan Timika - Kokonao bisa jalan kaki diatas pasir.
Kasus Teluk Buyat (Sulawesi Utara) dan Minamata (Jepang) adalah contoh kasus keracunan logam berat. Logam berat yang berasal dari limbah tailing perusahaan tambang serta limbah penambang tradisional merupakan bagian besar limbah B3 (Bahan, Berbahaya dan Beracun) yang mencemari lingkungan, terutama perairan.
Dampak tailing kesehatan masayarakat adalah (1) kategori, gangguan sakit kepala (2) gangguan fungsi berfikir (3) gangguan alat indera dan lain-lain.
PT Freeport Indonesia dan Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika segera bertanggungjawab masyarakat pesisir pantai saat ini sedang krisis segala hal kebutuhan primer maupun sekunder dalam kehidupan mereka, banyak warga yang sudah pindah di kota Timika oleh karena dampak tailing merusak lingkungan sekitarnya, selama ini pemerintah daerah Kab. Timika fakum tidak pernah memperhatikan masyarakat yang berada di pesisir pantai yang sedang korban oleh dampak tailing atau limbah PT Freeport.
Pada hal untuk menangani lingkungan hidup PT Freeport dan pemerintah mempunyai dinas sudah tersendiri untuk menangani bencana-bencana seperti itu, kapankah akan memperhatikan masyarakat di areal PT Freeport dan pesisir pantai, pemerintah dan PT Freeport segera ambil langkah sebelum punah rakyat suku Kamoro.
(Penulis adalah Rakyat Papua, Timika – Papua)
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “Tailing PT Freeport Sangat Berbahaya Bagi Suku Kamoro Pesisir Pantai Timika ”