David Muyapa (Yeyabou) Usia 175 Tahun, (Foto: Dok. Prib/KM) |
Cerpen – (KM). Seorang pria yang berumur sekitar 175 lebih tahun, meninggal duniai (keluar dari bumi ini ke tempat abadi). Pada saat itu hari minggu, tanggal 03 Juli 2016, di Kogada, Agadide, Paniai - Papua.
Almarhum namanya "YEYABOU MUYAPA", setelah misionaris datang diberi nama baru, yaitu "DAVID MUYAPA", artinya nama"YEYABOU" adalah terdiri dari tiga kata dalam "Bahasa Mee" yaitu Ye, ‘yee’ (herang, gembira), Ya, ‘yaa’ (Hidup) dan Bou, ‘bouu’ (Angin, Roh). Jadi, YEYABOU artinya : BEBEGAPUTAI (Kegembiraan dalam hidupnya gengan menghayati roh yang hidup) Ungkapnya.
Benar-benar saya menjadi saksinya bahwa sejak tahun 2004 ke bawah, almarhum ini, rajin ke gereja. Setiap kali dia beribadah di gereja Kemah Injil (KINGMI) di Jemaat Sion Kogopugaida, Komopa.
Almarhum ini, benar-benar menghayati dalam hidupnya kepada ajaran kebenaran Firman Tuhan yang dibawa oleh para misionaris sebagai seorang anggota jemaat biasa. Saat beliau bergabung dalam misi gereja; beliau merasa ajaran gereja ini sebagian benar, bahwa ajarannya sama dengan sebelumnya yang dia anut, yaitu “ajaran 10 hukum budaya Suku Mee" sehingga beliau lebih menyakini benar tentang ajaran Firman Tuhan.
Kisah Nawipamoye Bersama Yeyabou
Kisah seseorang yang bernama Nawipa Amoye bersama almarhum, sejak tanggal 23 Desember 1999/2000. Saat itu saya ke rumah laki-laki (emagee), pada siang hari sekitar jam 11.00, namun saya masuk di dalam rumah itu, yang ada hanya dia (Yeyabou) sendiri.
Langsung dia bertanya dengan kegagetan, “kamu siapa”?
Sebab dia matanya sedikit kabur, “maka saya bersuara, ini saya Nawipa Amoye” Jawab saya.
Lalu dia mengatakan, “Ohhh, Amoye Nawipa kidii megee, (Ohhh, yang Amoye Nawipa itu yang dating kah”?
“Iya saya yang datang” Jawabnya dengan kepedihan hati.
Jelasnya, “Sambil dia sebut nama ayah saya, kemudian dia lanjut dengan menangis, dia mengis saya. Seusai menangis, dia mengatakan bahwa, "kamu punya bapak itu miskin, tetapi dia sangat mengerti tentang Firman Tuhan. Dan ketika dia dengan saya, dia selalu berdoa dan berdiskusi tentang Firman Tuhan. Setelah itu dia mulai menangis lagi". Sehabis beliau menangis, dia ambil nokennya, kemudian dia keluarkan sebuah jantung babi menta, lalu dia ambil pisau bambu dan membelah, setelah itu taruh di atas barah api yang dipasangnya. Saya heran saat itu, dia punya mata agak gelap, tetapi dia bisa pasang api dan potong jantung babi itu. Namun, setelah masak selesai, dia ambil sebuah petatas yang di isi dalam nokennya. Kemudian jantung babi yang masak itu dan petatas itu dia belah ditengah, kemudian sebagiannya dia kasih saya dengan menangis.
Kemudian, selanjutnya kami dua makan sambil diskusi. Dalam diskusi itu, dia ceritakan banyak hal, tetapi sebagiannya saya ingat dan banyaknya yang saya lupa.
Sudah pukul 14 siang, saya keluar dan pergi cari kayu bakar satu ikat besar, kemudian membawa di emagee (rumah laki-laki) yang di mana dia tinggal. Sesampai tiba dan masuk dalam rumah, dia bersuara dan bertanya ini siapa?
Jawabnya, “Ini saya Nawipamoye yang tadi saya bawa kayu bakar satu ikat itu”.
Kemudian, “dia senang dan menangis saya lagi”
Satu nasehat yang tidak akan saya lupa dan lepaskan adalah dia berkata demikian, "Amoye, bilamana orang marah atau benci dalam kehidupanmu demi mengacaukan masa depanmu, kemukanlah senyum kepada mereka, biar mereka senang padamu". Kata nasehatnya .
Itulah sebuah kisah saya dan YEYABOU MUYAPA.
Jelasnya, “Beliau adalah seorang yang benar-benar percaya pada ajaran "TOTA MANAA". Tanpa tertulis dalam kehidupan manusi yang mempunyai kehidupan dalam ajaran-ajaran kebudayaan Papua khususnya ajaran budaya manusia Mee di tanah Meepago - Papua.
Lanjutnya, “Ketika orang berhadapan dengan dia, almarhum selalu keluarkan nasehat dan kata-kata yang baik dan bijak yang bisa dikatakan motivasi manusia yang memiliki kehidupan berbudaya, peninggalan-peninggalan hidup zaman nenek moyang kita. Ketika ia memberikan nesehat kepada orang, jika orang melawan dia selalu bersuara dan berbicara secara keras dan semakin besar dan mengeluarkan kata marah yang sifatnya membengkitkan hidup seseorang dengan kata-kata motivasi yang baik dan benar. Apalagi kisah yang paling menyenangkan sewaktu dia bersama-sama anak-anak kecil, ketika mereka cari gara sama dia di emagee (rumah laki-laki) itu lebih ramai lagi, dan dia punya tak lelah bersama anak-anak kecil sambil bermain-main atau cerita humoris bersama anak-anak itu”
Ujarnya, “Dia lebih suka makan makanan yang masakan tradisional, kalau minum minuman manisan dan makan nasi hanya sekali-kali, pada saat tertentu yang dia ingin makan barang modern, itupun bahkan saat orang membawa dan memberikan pada dia.”
“Selama ia hidup, mulai sejak saya melihatnya, dia selalu tinggal di emagee saja (tempat tinggal laki-laki).” Katanya.
Saya pun berterima kasih kepada Sang motivasi dan mengucapkan syukur dan suka cita atas kepergian beliau (YEYABOU MUYAPA), kepada Sang Pencipta dan saya tak akan lupa atas kata-kata kata-kata motivasi rahasiamu.
Kisah yang mengispirasi kaum muda melalui motivasi hidup sebagai manusia zaman dulu, beliau yang berusia 175 tahun. Semoga bermanfaat bagi setiap insan manusia.
Selamat menghadap Sang Khalim (Pencipta) di surga, semoga arwahmu diterima disisi kanan Sang Pencipta.
(Penulis adalah Demianus Nawipa)
Editor: Frans Pigai
Foto: David Muyapa (Yeyabou Muyapa) Usis 175 Tahun. |
(Penulis adalah Demianus Nawipa)
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “ Cerita Kisah Hidup Yeyabou Muyapa ”