Akwila dan Beatus.(doc.Prib) |
Terenung membaca kisah kepergiaanmu,
Menambah luka asmara, dan bergetar meluluh hati ini,
Kar’na diri mu, Ayah…!
Derai air mata pun jatuh tak tertahan,
Mengalir pada tebing bibir ku,
Terenung dalam hening jiwa,
Terkenang kata-kata motivasi yang pernah kau ucapkan,
Teringat senyum yang pernah kau curahkan pada anak mu,
ini Terpesona ceritamu yang terhibur,
Nilai nasehat yang kau perna berikan selalu terukir,
Meski kini kau telah tiada,
Namun, derup wajah mu selalu terbayang,
Dalam mimpi ku,
Wajah mu tak pernah sirna,
Terbayang pesona wajah mu, lebih berbeda dengan saat masih kau hidup,
Setelah kau pergi lebih ganteng wajah mu lagi,
Entah, ku pergi kemana dan dimana selalu terbayang,
Dalam hidup ku,
Hati ku selalu bertanya-tanya,
Mengapa wajah lebih ganteng dari alam maut, ayah…?
Sedangkan masih hidup tidak…?
Ganteng wajah mu selalu hadir dalam mimpi-mimpi ku, dan
Selalu tergoda nadi ku.
0 thoughts on “Alam Maut tak Mampu Menguba Wajahmu, Ayah!”