(Foto: Dok. Prib Emil G/KM) |
Karya: Emelianus Goo
Disana pulauku Papua
Kaya akan kekayaan alamnya
Namun, rakyatnya menderita
Diatas tanah leluhurnya pertumpahan darah terjadi di mana-mana
Hingga nyawa orang Papua menjadi taruan untuk menentukan nasibnya di tanah airnya sendiri
Tak ada nilainya bagi orang Papua di tanah air kita West Papua
Mari kita berkumpul menjadi satu
Lalu bergandeng tangan untuk melangkah
Melawan penjajah di atas tanah Papua tercinta
Dari Sorong sampai Samarai kita adalah satu bangsa
Bangsa Papua Barat
Mari kita berkumpul menjadi satu
Bergandeng tangan kita melangkah
Bersama kebenaran sejarah sang Bintang Kejora
Kita menuntut kemerdekaan untuk hidup bebas dari penjajahan dan penindasan
Sudah cukup 54 tahun kami hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI
Penuh dengan kekejaman penindasan, diskriminasi dan penuh manipulasi
Sekarang saatnya rakyat Papua bangkit dan lawan
Lawan tiga musuh besar kita
Lawan kolonialisme
Lawan imperialisme
Lawan militerisme di bumi teritory Papua
Untuk hidup dan bebas di atas tanah leluhur kita West Papua
Rakyat Papua suara karena kemerdekaan kita pada tangal 01 Desember 1961
Rakyat Papua berjuang atas kebenaran dan keadilan
Di atas segala bentuk penindasan dan penjajahan, tanah leluhur kita West Papua tercinta
Selagi kita dalam bingkai NKRI kita akan terus bersuara
Besuara tentang kebenaran dan keadilan
Bersuara hingga kemerdekaan bangsa West Papua terukir
Merdeka adalah solusi bagi bangsa kita
Peristiwa yang tak pernah lupa adalah pada tanggal, 01 Mei 1963
Kau telah melanggar hukum bangsa-bangsa,
Pelanggaran hak berdemokrasi
Memperkosa hak-hak asasi manusia Papua
Catatan: O1 Mei 1963 ditetapkan sebagai hari aneksasi kemerdekaan kedaulatan bangsa Papua Barat (West Papua). Maka, rakyat bangsa Papua berhak untuk menentukan nasib kita sebagai solusi demokratis bagi rakyat West Papua menuntut Papua merdeka selalu mengalir di setiap orang Papua sampai pada West Papua lepas dari NKRI.
Salam satu jiwa manusia Papua, tanah air West Papua.
(Karya anak muda Papua + Aktivis AMP Komite Kota Semarang dan Salatiga
Editor: Frans Pigai
0 thoughts on “Bangkit dan Melawan Para Kolonial Indonesia di Teritory West Papua ”