oleh Martinus Gobai
“Ku ubah gaya hidup-Ku”
Opini,(KM)--Manusia selalu
jatuh dalam dosa karena manusia pertama terlebih dahulu melakukan hal itu. Ya dan
tidak manusia kedua yang hidup pada zaman ini juga ikut harus bersama karya
dari manusia pertama itu sendiri. Manusia zaman ini yang mengakui bahwa aku manusia yang murni dan bersih, hidup tanpa
salah dosa hanya kata di bibir saja. Semua manusia adalah orang berdosa yang
selalu jatuh dalam dosa maut yakni kedanginan.
Manusia yang tak bersalah, manusia yang tidak punya dosa
dan maut, yakni Tuhan Yesus mengajak kita untuk untuk bertobat dan merendahkan
diri di hadapannya. Iapun berkata aku datang ke dunia ini untuk memanggil orang
orang berdosa bukan untuk orang orang murni karena tidak ada orang dibumi yang
murni seperti Aku maka tenanglah dan tabahlan menghadapi itu semua, aku selalu
bersama-Mu.
Aku manusia yang berdosa penuh salah sedetikpun jatuh
kena dosa. Baik dalam dosa perkataan perbuatan dan tingkah laku yang berlebihan
buat diri terhadap orang lain.
Aku selalu menghina orang di sekitarku, selalu berbohong,
selalu mengambil milik orang lain tanpa pamit, selalu mengiri karya dan
kehebatan orang lain, selalu dan selalu dan aku ini orang berdosa. Andapun
demikian rasanya, benar ya benar kita semua orang berdosa.
Mari kita ikuti dan pelajari bersama salah satu binatang yang
hidup di lingkungan dedaunan hijauh yang hidup yakni binatang Bunglon. Binatang
ini aneh atas prilaku untuk menghindar diri dari bahaya binatang buas lainnya.
Bunglon mampu mengindar diri dari bahaya binatang buas dengan cara
mengubah tubuh seperti lingkungan setempat sehingga binatang buat yang mencari
menerkampun susah untuk melihat tubuh Bunglon.
Aku juga ingin berubah tubuh seperti binatang Bunglon,
ajarilah kau seperti-Mu. Aku punya beban hidup ingin melepaskan, aku punya
sakit ingin sembuh, aku punya dosa ingin hidup murni, aku punya malas ingin
rajin, aku punya iri ingin bebas, aku selalu mencuri ingin lepas.
Binatang Bunglong
aku ingin sekali merubah tubuhku juga, ajarilah aku tenangkan aku, dan berikan
aku kekuatan untuk tabah dan setia mengikuti jejak perjalanan di tanah rantau
ini.
Berubah, tingalkan hal lama dan wujutkan jiwa dan akal
baru bersama semangat anak di negri di pingir sungai Bengawan Solo. (Umagigobai/KM)
0 thoughts on “ BUNGLON : Ajari Aku Berubah Seperti-Mu”