Ilustrasi.Ist |
Oleh, Salmon Tebai
Di
sebuah telaga di daerah suku Mee Papua, hiduplah Kuskus, karena mengingat
kesunyianya sendiri maka kus-kuspun bersahabat dengan seekor Udang. Persahabatan
tersebut sangatlah kuatnya.
Pada
suatu hari si Udang jatuh sakit. Badannya sangat lemah.
Dengan
setianya si Kus-kus menunggui temannya itu. Sudah beberapa hari si udang tidak
enak makan. Maka si kus-kus berusaha mengajaknya. Namun si udang hanya mau
makan kalau diberi makan hati kura-kura.
Mendengar
permintaan si Udang, si Kus-kus menjadi sangat sedih. Sulit sekali memenuhi
permintaan sahabatnya itu. Kura-kura adalah hewan yang sangat ganas, kuat dan
dibungkusi tubuhnya berupa batu, hanya hidup di tempat- tempat tertentu itu.
Namun akhirnya ia memutuskan juga untuk mencarikannya.
Maka
iapun meloncat-loncat dari pohon ke pohon hingga sampai ke sebuah pohon yang batangnya menjorok ke danau. Dengan
perlahan si kus-kus melobangi sebutir biji jambu . Setelah itu, iapun masuk ke
dalam biji tersebut itu. Dari dalam biji itu ia masih dapat menggerogoti
tangkai buah jambu itu.
Tak
lama kemudian buah jambu itu sudah terlepas dari tangkainya dan tercebur ke
danau itu. Ombak danau itu sangat besar,
sehingga dalam waktu tidak lama, buah jambuh
itu sudah berada ditengah laut danau itu. Tiba-tiba datanglah seekor Kura-kura besar.
Dengan segera ia menelan buah jambu tersebut tampa mengunya langsung menyelang bulat-bulat. Setelah Kus-kus itu berada di dalam perutnya Kura-kura, si Kus-kus itu memulai mengigit hatinya Kura-kura itu. Kura-kura itu menggelepar-gelepar menuju pinggir danau. Sesampainya di pinggir danau, Kura-kura tersebut itu sudah kehabisan tenaga dan akhirnya mati.
Dengan segera ia menelan buah jambu tersebut tampa mengunya langsung menyelang bulat-bulat. Setelah Kus-kus itu berada di dalam perutnya Kura-kura, si Kus-kus itu memulai mengigit hatinya Kura-kura itu. Kura-kura itu menggelepar-gelepar menuju pinggir danau. Sesampainya di pinggir danau, Kura-kura tersebut itu sudah kehabisan tenaga dan akhirnya mati.
Dengan
senang hati si Kus-kus itu membawa hati kura-kura itu untuk sahabatnya. Dengan
ajaibnya setelah memakan hati kura-kura, si Udang menjadi sembuh total. Ia
meloncat-loncat dengan gembiranya. Ia pun berjanji akan menolong si Kus-kus kalau
ia sakit di hari kemudian.
Penulis
adalah mahasiswa Papua, Kulia di Surabaya
0 thoughts on “Kuskus dan Udang”