Foto Penulis (Marcelino Yogi/Fb)/KM |
Oleh Marcelino Kudiai
Opini,
(KM)--Mengikat dalan satu
ikatan, jangan mengikat dalam banyak ikatan. Kita satu bukan dua. Kalau ada
ikatan belajar dengan sungguh sungguh. Disitu akan melahirkan persatuan dan kesatuan, serta memerdekaan
diri. Ikatlah dalam satu menuju Papua berdamai harapannya.
Semua belajar dan sekolah agar menjadi pintar pikirnya. Dalam
perjuangan ada yang banyak teman karena pergaulan yang terbuka, adapula yang
kurang teman karena kurang peka dengan orang di sekitarnya. Semua itu tidak
paksa namun dapat yang bermulai pada diri sehingga tujuan untuk berjaga
jaga agar tidak terjadi pada diri yang
tidak di inginkan, artinya jika kita bergaul bergaul yang baik dan kepada siap
kita berteman dan berkomunikan.
Dalam perjuangan dan kehidupan manusia dibutuhkan saling
dorong mendorong antara satu dan lain agar mudah untuk membina diri menjadi
dewasa untuk bisa berpikir meluas seluas cakrawala. Namun sebaliknya saling
jatuh dan menjatukan makan harapannya apa yang di dapat nantinya demi tanah Papua.
Tidak ada harapan, tidak ada kebersamaan, tidak ada persatuan yang ujung
ujungnya membunuh saudara, menjual tanah, mengambil uang darah.
Semua terjadi HAM ditanah Papua karena kurang berkompak
dan kerja sama yang baik sehingga dalam sedetik beribuh orang yang meninggal. Salah
siapa?? Ini menjadi perenungan.
Terjadi diatas masalah yang berlapis dan di tanah papua
maka sebelum mari kita melahirkan kebersamaan dan persatuan yang dimulai dari
diri sendiri kemudian dalam keluarga dan warga setempat lalu kabupaten dan
provinsi agar menjadi satu ikatan yang kokoh untuk membela semua ini.
Bagi pelajar dan mahasiswa harus membuat organisasi yang
mengarah pada pendidikan perkembangan global untuk mengikuti informasi dan
pengetahuan agar tidak jauh dengan sahabat lain.
Para jurnalis juga harus peka dalam lingkungan untuk
mengalih dan mengambil informasi untuk di publik di media agar kekerasan yang
terjadi di Papua bukan hanya daerah saja tetapi tujuan utamanya harus
mengatahui dunia.
Maka itu, ikatkan satu ikatan menjadi solip untuk
membangun dan memecahkan masalah dari perpisahan setiap manusia.
Bagi yang sudah ada perkumpulan wartawan, komunitas
belajar, latihan dan mengajar, kursus, semua di harapkan dipertingkat lagi karena
melalui itu mampu memecahkan persoalan di Papua (Umagyinagobai/KM)
Penulis adalah Mahasiswa Papua Kuliah di UNCEN
0 thoughts on “Mengikat Dalam Satu Ikatan ”