Mahasiswa Papua Diskusi Kelompok di kontrakan dogiyai Malang, 08/11/2016, (Foto: Dok.KM) |
Oleh: Mabii Pigai
Opini, (KM)--- Topik ini didiskusikan bersama di kontrakan dogiyai Malang. Senin 08 November 2016. Terkait dengan situasi perkembangan tanah papua, dari dulu, sekarang, massa depan, tantangan dan harapan.
Opini, (KM)--- Topik ini didiskusikan bersama di kontrakan dogiyai Malang. Senin 08 November 2016. Terkait dengan situasi perkembangan tanah papua, dari dulu, sekarang, massa depan, tantangan dan harapan.
A.
Gambaran
Umum
Perjuangan papua tidak hanya ada pada
satu sisi, melainkan di semua sisi, baik secara sosial, politik, Jurnalistik, ekonomi, budaya, pendidikan, teknologi, dll. Dengan
demikian alat-nya untuk melakukan pergerakan itu hanya ada pada mahasiswa/i
yang sedang tekuni jurusan masing masing. Maksud-nya supaya ketika Kembali ke
papua itu mulai buat pergerakan dari
jurusan anda sendiri dan mulai rangkul masyarkat dan menyadarkan bahwa
pengting-nya misal-nya merawat lingkungan atau lain lain, sebab itu bagian dari
perjuangan yang ujung-nya keluar dari
cengkraman kolonialisme, imperialisme dan militerisme. Masyarakat dengan
sendiri-nya akan sadar bahwa ternyata benar kami di jajah seperti itu.
B.
Problem
Masyarakat Papua
Permainan togel yang ada di papua akan
mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat, sehingga dampak-nya yang terjadi
adalah tradisi masayarakat sebelum-nya berkebun buat pagar, papan akan semakin menghilang
dengan sendiri-nya. Kalau memberantas
Togel, maka bentuk Team yang di
dukung oleh Kuasa Hukum. Supaya Ketika diadili ada pegang untuk mengakvokasi
Problem.
Untuk mau
investigasi masalah Degouwo ini, perlu
ada team yang berbadan hukum. Kami orang papua harus belajar benar benar
di segala bidang sesuai dengan bidang yang kita tekuni di kampus, saat ini, Supaya ketika kita kembali ke tanah papua itu bisa membangun sesuai jurusan yang kita
tekuni selama belajar.
Belajar dari pengalaman, Muhamad Gandhi ia
sebelum-nya menjadi pemimpain ia mempelajari
banyak Ilmu dari luar negeri, kemudian sekemabali ke Negeri India ia
mulai membangun gerakan dengan memakai
baju motif adat india, kemudian
memperjuangkan hak kemerdekaan bagi bangsa india dari jajahan bangsa Inggris, Melihat
dari pengalaman Gandhi maka orang papua
juga semesti-nya mempelajari ilmu banyak
dan kembali membangun gerakan ke arah motif budaya papuani.
Melihat kembali sejarah dunia Setelah perang dunia 1 & 2, otomatis
pergeseran budaya semakin menipis dan terkontaminasi dengan budaya asing atau
bangsa lain, maka lihat kembali lagi ke kehidupan budaya papua saat ini semakin mengikis.
Menganalisis dari tinjauan sejarah
perjalanan budaya barat hingga sekarang, maka tugas kita sebagai generasi mudah
papua adalah bagaimana memposisikan diri kita masing masing fokus pada satu bidang saja, agar nanti setelah
kita kembali ke papua, untuk kita lebih
fokus pada satu tujuan, dan merangkul
yang lain.
C.
Kurikulum
Sistem Pendidikan Papua
Pendidikan di papua harus ada lembaga
atau yayasan yang tersendiri yang mengontrol sistem pendidikan di
papua, misal-nya LPP (Lembaga pendidikan papua pendiri; Longginus Pekei), lembaga
ini bisa disupport oleh pemerintah daerah guna melakukan kajian kritis tentang
masalah masalah papua dan sekitar-nya. Sementara yang lain seperti gerakan papua
mengajar (GMP), Ini semestinya pemerintah provinsi papua mendukung, untuk
mengangkat tenaga tenaga pengajar asli papua. Pendidikan di Papua harus bangun
sistem kurikulum berbasis budaya massing masing misal-nya suku (MEE), bangun
Kajian budaya berdasarkan, Filosofis Hidup Mee (Dou, Gaii, Ekowai). Ketika kita
kembangkan, maka kita juga tidak lupa pelajari referensi dari luar, dan
singkronkan atau kaitkan dengan
kebudayaan daerah setempat, supaya orang lain merasakan konsep kita dan mengikuti pola filoshopi hidup kita. Kalau
kita melihat dari theory theory kar max, sosialisme dll. Itu merupakan pandangan
dari para pemikir pemikir barat terdahulu yang mempengaruhi sampai pada tatanan
hidup manusia di dunia. Sehingga pada inti-nya bahwa kurikulum papua harus
berdasarkan budaya Papuni.
D. Membangun
Jaringan Media Lokal, Nasional, Internasional.
Perlu ada lembaga jurnalisme independen
yang hanya fokus pada satu media.Supaya para pimpinan politik bangsa West Papua
bisa menelusuri satu sumber saja, dan mengambil data dari situ saja.Sebab orang
telusuri berita dari beragam media lokal
di papua juga lain lain, maka orang mau
percaya yang mana sulit. Solusi-nya kalau hanya fokus pada satu data berita yang jelas, otomatis akan
terarah dan mudah terjamin data yang valid. Kalau wartawan ambil data juga harus
detail sesuai yang terjadi di lapangan agar supaya tidak keliru oleh pembaca.
Tujuan di jelaskan diatas untuk
menjalain relasi dan Perlu ada jaringan yang baik antara media dari lokal, nasional maupun internasional. Supaya ketika kita dalam keadaan susah pasti mereka bisa membantu kita, dalam
menyiarkan berita di media nasional
maupun internasional, Karena kita sudah punya jaringan baik.
Oleh karena itu Media sosial itu perlu ada di setiap perwakilan tujuh (7)
wilayah adat, dan media itu terpercaya oleh masyarakat papua pada
umun-nya, sehingga akses Data yang mau di
ambil itu detail dan jelas. Tujuan-nya supaya pimpinan politik West Papua yang
ada di dalam maupun di luar negeri itu
mereka bisa mendokumentasi secara akurat
dan data itu bisa mereka menggunakan sebagai referensi untuk berbicara
masalah papua di tingkat internasonal.
Melihat pengalaman perjuangan Indonesia, mereka dulu membangun isu pergerakan Indonesia melalui media
sosial, hal itu disampaikan oleh wartawan senior dari zaman belanda yang masih
hidup sampai saat ini, disalah satu kediaman rumah-nya di malang jawa timur.
Perkembangan minat penulis generasi
penerus papua sudah banyak sekarang tugas-nya bagaimana miliki mesin cetak, dan
bangun satu media saja di setiap 7 wilayah, agar menghindar egoisme dan mempersatukan
satu tujuan yang logis.
Tulisan ini dirangkum berdasarkan hasil diskusi di
kontrakan dogiyai, di perumahan landung sari indah, Block D5 Malang. Pada senin
08 November 2016. Pukul 19.00-22.00 WIB.
0 thoughts on “Ukirlah Segala Bidang jadi Tombak Perjuangan Bangsa West Papua”