Ilustrasi Noken Papua (Foto www.google/ KM) |
Oleh: Mando Mote
“Sebelum
membaca opini ini dipersembahkan untuk HUT Noken Papua Sedunia pada 04 Desember
2016 mewakili seluruh Anak Adat Noken Papua”
Opini, (KM)--Noken merupakan salah satu identitas Papua yang mana bisa dikatakan budaya masyarakat setempat. Noken Papua tidak hanya dikenal dimaknai dan dianyam/rajut, hingga diwariskan oleh pemilik noken oleh orang asli Papua sendiri saja melainkan terkenal ditingkat level nasioanal bahkan Internasiona, Oleh Titus Pekei sudah mengantar dan memajukan hingga berupaya menghidupkan noken di seluruh dunia.
Titus sendiri anak noken dan mengenal betul tentang noken. Dengan penelitian dan kajian beliau sudah menghadirkan buku selain memperkenalkan noken di mata dunia bahwa Noken tak benda tapi noken memiliki banyak manfaat dan kegunaan dalam proses aktifitas kehidupan manusia khususnya pada orang Papua.
Noken sendiri juga merupakan identitas Papua yang membicarakan noken berarti membicarakan eksistensi Papua berserta isinya. Cermin Papua adalah noken dan noken terampit ditengah goncangan dan ancaman global.
Nasib noken mau dibawa kemana dan mau dibagimanakan tergantung anak noken sendiri yaitu dari orang asli Papua. Tidak mungkin sekali gantungkan keselamatan noken ke pihak lain tapi kita anak noken yang menentukkan. maka itu, Urgensi Pertisipasi pemerintah Papua dalam menyelamatkan Noken Papua sebagai noken kehidupan tetap di jayakan dan di wariskan terus sampa dunia berakhir.
Titus Pekei adalah penggagas juga sekaligus pencetus noken memanggil semua stake holders untuk melihat dan merasa penting noken, ilmu noken diterapkan dalam berbagai kebijakan dalam rangka merajut kebersamaan Papua menuju keselamatan anak noken ditengah dunia peradaban. Papuapun harus berubah dan maju menentukan kemajuan diri papua, jangan hidup tergantung pada orang tetapi mengajak kita untuk tetap berekspresiakan kepada dunia dengan keunikan berbagai alam Papua ke dunia seperti Bapa Titus. Dia adalah salah satu contoh dan jalan pembuka bagi siap maka mari kita mengikuti dengan cara kita sendiri demi kemajuan bumi Papua.
Hal itu disadari oleh Para Bupati dan Gubernur Papua bahwa Noken dan ilmu noken penting diterapkan dalam kehidupan. Mulai dari Gubernur Papua dan beberapa Bupati mengintruksikan hari wajib noken bagi para ASN di lingkungan kerjanya. Jangan mendiamkan sebab hari noken merupakan hari bersejarah kebangsaan demi Papua.
Bupati Deiyai, Dalam rangka memperingati hari noken yang ke tiga pada tanggal 4 Desember 2015 mengintruksikan Para Aparutur Sipil Negara yang berada dilingkungan kerja Pemerintahan Kabupaten Deiyai wajib mengenakan noken. Bupati Mimika dan lain Bupati pun menyelenggarakan hal yang sama dan peduli dengan noken papua.
Kami menimbang dan menilai kebijakan gubernur dan para Bupati itu sifatnya sebatas pentingnya atribut dan atau pelengkap dari performa (Penampilan). Sesungguhnya yang perlu digali dan diangkat adalah nilai-nilai dan makna noken. Kita sudah mengenakan noken sejak leluhur kita ada dibumi Papua dan noken ini sudah membumi. Kita dibesarkan oleh noken dan bagimana kita lesatarikan noken itu sendiri.
Yang wajib dilihat dan diwariskan adalah nilai-nilai noken dan makna noken semangat mempertahankan noken sebagai pewaris budaya Papua. Hal ini Pemimpin Papua perlu terjemahkan dalam berbagai pendekatan pembangunan dan kebijakan pemerintah di tanah Papua. Yang maksud di sini adalah Noken merupakan sumber pendapatan daerah.
a. Noken dan Nasib Pemilik Noken
Noken itu sumber kehidupan bagi pemilik noken. Dengan meyakini dan merasakan betul bahwa noken sebagai sebuah sumber hidup maka mama-mama sebagai perajin perajut/penganyam terus mempertahankan tradisi bernoken harapan-Nya.
Antara semangat perajin perajut/penganyam noken dan kebijakan pemerintah sering tidak ketemu sebab paham akan noken dari berbagai fungsi dan kegunaan yang tidak dibeberkan dalam kebijakan. Sampelnya Boleh kita lirik yakni pemberdayaan terhadap para perajin yakni mama-mama Papua yang mempertahankan noken belum diangkat dan didorong serta diperdayakan dengan model desain koperasi berbasis kultur ke papuaan.
Ini menjadi masalah pokok yang kini belum ditemukan model rekrut dan pemberdayaan yang sesuai dengan kultur papuani secara komprehensif dan berkesinambungan terhadap pemilik noken itu sendiri. Hal ini penting ada model pemberdayaan yang sesuai kultur Papuaan yang dilakukan oleh para fasilitator alias pemerintah yaitu: pertama adalah melalui koperasi noken berbasis kultur kepapuaan yang bertujuan bisa merampung dan mengklasifikasikan Noken Basis Papua.
Kedua. Melakukan sebuah aksi dan ekspresi diawali penggalian bakat/minat potensi, Pembinaan, pemberdayaan hingga promosi dari lokal, regional, nasional hingga ke tingkat Internasinal.
Ketiga: Monumen Noken Papua sebagai tempat kunjung wisatawan dan Mancanegara yang pada akhirnya menjadi sumber pendapatan asli rakyat/Daerah.
Andaikan Noken ini dimaknai secara mendalam lalu diterapkan dalam rutinitas baik dilingkungan pemerintah, ekonomi, politik, pendidikan, sosial budaya dan lain sektor yang merasa melekat dalam kehidupan papuaan maka sudah barang tentu Noken eksis dan konsisten menghidupkan Papuaan.
Mari selamatkan dan menigkatkan Noken basis Papua demi mengali identitas dan jati diri sesungguhnya bagi anak adat Papua dari sumbur daya alam yang ada. Maka jika kita diam siap yang di harapkan untuk membicarakan ilmu ini kedunia, jika kita tidak berekspresikan siapa yang di andalkan kepada dunia global ini. Tugas dan tanggungjawab kita adalah mari kerja sama untuk membangun Papua menuju dunia baru. (Umagiyinagobay/KM.)
Penulis adalah Alumni IPDN Kini intelek muda di Meepago
0 thoughts on “Noken Basis Papua Menuju Unesco Paris France”