Wilayah Agadide Yang Direncanakan Tim Untuk DOB Paniai Timur. (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Jayapura, (KM) – Ketua Badan Pengurus
Presiden Mahasiswa Papua di Bogor, Jawa Barat, Yunus Ekii Gobai menilai
pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) yang direncanakan Tim Pemekaran untuk
dibangun pemerintaha baru di Paniai Timur
itu sangat tidak menguntungkan rakyat setempat, melainkan menguntungkan misi
Negara dan transmigrasi model baru.
Misa Negera menurutnya, menguasai
wilayah adat masyarakat pribumi demi kepentingan pembangunan dan pembunuhan
terhadap masyarakat pribumi Papua.
“Jadi, Pemekaran baru kabupaten Paniai
Timur ini sekenario pusat untuk memproteksi rakyat sipil menuju pemusnahan OAP
di Agadide,”kata Gobai, Kamis, (27/01/17) Yang diterima kabarmapegaa.com melalui pesan singkat obrolan FB.
Kata dia, “Saya secara tegas tolak DOB
baru, karena jangan sampai suatu saat kami sama seperti sudara kami Aborogin di
Australia, maka kami tolak pemekaran kabupaten Paniai Timur.
Yang diinginkan kata dia, “kami rakyat Papua ingin dan yang menjadi kebutuhan
mendasar adalah bebas dari belenggu penjajahan Indonesia dan kapitalisme
Indonesia. Bukan minta pemekaran,”bebernya.
Selain itu, ia menanyakan untuk apa
minta pemekaran dan untuk siapa. Kalau untuk kepentingan sesat yang di
permainkan oleh sekelompok orang, lebih baik tidak usa.
Secara terpisah, Ketua Badan Pengurus
Ikatan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai (IPMANAPANDODE)
Yogyarkata-Solo, Jawa Tengah, Manfred Kudiai menyatakan “Kami tolak pemekaran
Paniai Timur yang direncanakan untuk dibuat DOB di Agadide.
Untuk apa minta pemekaran, karena
menurutnya, pemekaran itu pintu masuk
segala kehancuran bagi masyarakat.
“Seperti membuka lahan bagi TNI/Polri,
mendatangkan orang non-Papua masuk di wilayah itu. Untuk itu kami tolak.
Kata dia, seharusnya dilakukan pemerintah
Paniai benahi semua masalah yang terjadi di Paniai, baik itu sisi pendidikan,
ekonomi, sosial dan lain-lain.
Pewarta : Alexander Gobai
0 thoughts on “Presiden Mahasiswa Papua di Bogor Nilai Pemekaran DOB Paniai Timur Tak Menguntungkan Rakyat”