Natalius Pigai anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (kiri).Panglima TNI Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo (Kanan). |
Yogyakarta, (KM)--Terkait Pendirian Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari di
Manokwari, Provinsi Papua Barat guna penyebaran
pasukan dan pembangunan pangkalan militer, ditanggapi oleh Natalius Pigai anggota
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Rencana TNI
untuk bentuk Armada Ketiga di Papua dinilai tidak
masuk akal. Sebab, menurut Pigai, seperti yang diporkan oleh REPUBLIKA.CO Papua
Barat bukanlah wilayah yang dipenuhi konflik maupun wilayah perbatasan.
Hal ini ditanggapi Natalis setelah Panglima TNI
Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo mengungkapkan, dalam penyebaran pasukan TNI
tersebut, maka akan dibentuk sejumlah Kodam baru dan Armada baru. Sebelumnya,
TNI memang telah membentuk Kodam baru di Papua Barat. Selain itu, di matra
Angkatan Laut, akan dibentuk Armada baru.
Lanjut, Panglima TNI Jendral Gatot ''Dalam
penyebaran pasukan TNI, akan dibentuk Kodam baru dan Armada baru. Saat ini TNI
hanya berorientasi pada Armada Timur saja, sehingga perlu dibentuk Armada baru
yang direncanakan berada di wilayah Papua,'' ujar Panglima TNI kepada REPUBLIKA.CO.
Natalius Pigai menilai pendirian Kodam di
Manokwari, Provinsi Papua Barat, sangat tidak masuk akal. Menurutnya Papua
Barat bukanlah wilayah yang dipenuhi konflik maupun wilayah perbatasan.
"Berdirinya Kodam itu sangat tidak masuk
akal. Papua Barat provinsinya kecil, dan tidak terlalu banyak konflik,"
ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (18/1).
Lebih lanjut, Natalius, juga mengatakan pendirian Kodam tersebut
sebetulnya tidak dibutuhkan warga Papua Barat. Dia pun meyakini hampir 90
persen warga Papua Barat menolak berdirinya Kodam di wilayahnya. Karena
sebenarnya, yang mereka butuh yaitu berkurangnya diskriminasi penduduk asli
Papua, dan juga berkurangnya kekerasan serta pelanggaran HAM di sana.
Liputor: Manfred/KM
0 thoughts on “TNI Siap Bentuk Armada III di Papua, Komnas HAM Nilai Pendirian Kodam tidak Masuk Akal”