Foto: Dok, Prib Yohan G/KM |
Oleh: Yohan Gobai
OPINI, KABARMAPEGAA – Hal kebenaran tidak bisa dikalahkan oleh oknum berbentuk apapun, dan juga hak seseorang pun tidak bisa dibatasi oleh siapa pun oknum.
Terkesan dan terpesan juga, dengan sebuah jalan cerita yang sedang diceritakan oleh Orang Asli Papua (OAP) dengan terasa terunggul penderitaan, pengorbanan atas semua fasilitasnya di kandang kita.
Tentunya saja, hal kesulitan itu, kita bisa atasi oleh sistem prilaku kita yang kreatif berkualitas dan secara efektivitas kita, namun semangat kita orang asli Papua, tetap bersemangat melalui membuka suara untuk, membicarakan tentang pamer dengan hak kita itu sendiri.
Karena hukum UDD pasal, 1945 ayat; 3 dan 4, membicarakan tentang, hak seseorang itu tidak bisa dibatasi oleh siapa pun dia.
Namun kesiapan persiapan kita sebagai Orang Asli Papua (OAP) itu juga, membutuhkan idealis-idealis yang bisa kita dapatkan dan kita implementasikan melalui cara, berkata-kata, bergaya,bersikap yang baik.
Selain itu, hal yang musti harus kita bangun dari segala aspek kehidupan manusia Papua, antara lain; ekonomi, sosial, budaya, agama, pendidikan, kesehatan, politik, HAM dan kehidupan sosial yang lainnya.
Beberapa faktor ini membutuhkan fasilitas dan sponsor yang berkonkrit dan implementasinya yang berkualitas, untuk menemukan langkah powernya, yang terpasti untuk mengasihkan semua yang dimaksud di atas ini, maka terjadilah jalan untuk kita melangkah ke depan, bukan lagi mundur ke belakangan.
Dan kita Orang Asli Papua (OAP), mencoba untuk prioritas dan menentukan nasib kita itu sendiri.
Maka yang terpenting adalah, dukungan dari pada Orang Asli Papua (OAP), baik secara fasilitas, doa, membuka suara untuk Papua, "perlu menjaga jati diri sebagai orang asli Papua, berkomitmen untuk melawan NKRI secara damai halus tapi pasti, dan pastikan semua kekayaan alam kita lalu pastikan produk yang berkualitas bagi banyak orang dan semua orang Papua punya ide yang memastikan untuk menemukan kebebasan, dari NKRI.
Sesulit apa pun, ini resiko bagi kita orang asli Papua, maka kita siap tanggung jawab, dengan kepunyaan hak kita itu sendiri. Segala kesulitan, pengorbanan, kepedihan, penderitahan, itu hanya mengasah kepada kesuksesan kita di masa kini dan di masa.
Bahan Antisipasi
Kita orang Papua memerlukan karakter sifat secara situasional di dalam dunia ancaman untuk mengadaptasi situasi perkembangan yang sedang berkembang di segala hal dengan sangat rumit atau sulit dan terancam untuk kita orang asli Papua. Namun, tentunya kita akan mudah mengadaptasi melalui cara ide yang baik, dari diri kita sendiri.
Kita Orang Papua selalu situasional dengan sistem gaya cara mainnya oleh pihak (NKRI) terhadap kami orang asli Papua, dari segala aspek; politik, ekonomi, sosial, agama, budaya, dan lain-lain. Untuk menghancurkan gaya hidup kita secara perjuangan pamer.
Namun, kesiapan dan persiapan kita melalui, fisik berkata-kata, cara gaya, cara pikir dan cara sikap. Ini juga selalu kita di prioritas yang terbaik dan yang kita bisa prestasi atau raih pada puncak sesuai di targetkan kita (OAP).
Dan semua orang asli Papua, jangan di adakan rasa minder, ragu, mudah menyerah, mudah terpancing, mudah terpengaruh, dengan keadaan rumit atau buruk, yang sedang berkembang ini, tetapi musti kepercayaan kapasitas kita itu di unggulkan di segala sisi untuk memudahkan tujuan kita yang kita sedang kejar.
Dengan demikian, kita sebagai orang asli Papua, tetap pada posisi dan disertai dengan satu tujuan bersama, untuk merampas kepunyaan kami yaitu pada kebebasan sejati, “Papua Merdeka.” Pasti akan terjadi yang penting kita selalu doa sambil bertindak, cepat atau lambat, pasti akan terjadi. (Frans P/KM)
* Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Jayapura - Papua
0 thoughts on “ OAP Harus Punya Komitmen Tinggi, Melawan Budaya Penjajahan ”