Foto; Ilustrasi Hidup/KM |
Oleh: Maleaki Tipagau
OPINI, KABARMAPEGAA.COM – Apakah arti hidup? Bagaimana saya dapat menemukan tujuan, pemenuhan dan kepuasan dalam hidup ini? Apakah saya memiliki potensi untuk mencapai sesuatu yang bermakna abadi?
Banyak orang tidak pernah berhenti mencari tahu apakah arti hidup itu. Mereka memandang ke belakang dan tidak mengerti mengapa relasi mereka berantakan dan mengapa mereka merasa begitu kosong walaupun mereka telah berhasil mencapai apa yang mereka cita-citakan.
Salah satu pemain baseball, yang namanya tercatat dalam Baseball Hall of Fame, ditanya apa yang dia harapkan orang lain bersedia beritahu kepadanya di masa ketika dia mulai bermain baseball. Dia menjawab, “Saya berharap orang akan memberitahu saya bahwa ketika kamu sampai di puncak, di sana tidak ada apa-apa.”
Banyak sasaran hidup ternyata kosong ,setelah dikejar dengan sia-sia bertahun-tahun lamanya.
Dalam masyarakan humanistik kita, orang mengejar banyak cita-cita, menganggap bahwa di dalamnya mereka akan mendapatkan makna. Beberapa cita-cita ini termasuk: kesuksesan bisnis, kekayaan, relasi yang baik, seks, hiburan, berbuat baik kepada orang lain, dan sebagainya.
Namun, orang-orang ini justru menceritakan, bahwa saat mereka mencapai impian mereka dalam mengumpulkan kekayaan, relasi dan kesenangan, di dalam diri mereka ada kekosongan yang dalam, perasaan kosong yang tidak dapat dipenuhi oleh apa pun.
Pandangan saya mengemukakan bahwa hidup kita untuk apa? Hidupmu untuk apa? Hidup untuk siapa? Hidup mau apa? Hidup mencari apa?
Hidup adalah perjuangan untuk mencapai tujuan, bukan sesuatu yang kita dapat karena kita perjuangkan berusaha untuk tetap hidup dan semoga hari ini atau esok masih tetap bisa hidup. Kalau mati semoga tidaksampai menyusahkan diri sendiri dan orang lain.
Kehidupan ini adalah sebuah proses. Butuh waktu yang lama untuk menciptakan sebuah kehidupan. Misalnya saja, butuh proses yang panjang selama 9 bulan untuk menunggu kita dapat terlahir ke dunia.
Butuh kerja keras dan pengorbanan orang tua sehingga, kita dapat muncul dan hidup didunia ini. Hidup ini adalah sebuah keajaiban yang patut kita syukuri. Hasil dari perjuangan kita dari sebuah titipan Tuhan dan pengorbanan bertriliun-triliun kehidupan sebelumnya perjuangan orang tua kita, nenek kakak kita, kakak kita dan seterusnya sampai satu titik awal yang mengawali semuanya yang kita sebut dengan Tuhan.
Apakah kita tidak menyadari bahwa betapa berharganya sebuah kehidupan yang kita rasakan ini? Apakah kita ini makhluk hina yang mengeluh dan tidak pernah menyadari bahwa lahirnya kita, hidupnya kita adalah sebuah anugrah yang tidak dapat dibayar dengan apapun?
Bandingkan ukuran tubuh anda dengan pulau tempat keberadaan anda. Sangat kecil bukan? Maka, betapa berhargalah dan bernilailah sebuah kehidupan kecil yang anda rasakan itu. Janganlah sekali-kali anda sia-siakan kehidupan itu. Nikmati dan syukurilah semua anugerah yang kita miliki ini. (Muyepimo/KM)
*) Penulis adalah Mahasiswa Papua
0 thoughts on “Dalam Roda Kehidupan, Hidup Perlu Menghidupi”