"Ada
perbedaan antara minat dan komitmen. Saat Anda tertarik melakukan
sesuatu, Anda
mengerjakannya hanya jika situasi mengizinkan. Tetapi
saat Anda berkomitmen melakukan sesuatu, Anda tidak menerima
alasan, hanya hasil" - Anonim
Jika usaha kita belum membuahkan hasil, dan bisnis kita belum menghasilkan keuntungan yang kita harapkan, atau hubungan dengan
pasangan yang tengah goyah, ingatlah kembali pada komitmen awal pada saat kita menetapkan tujuan.
Berpegang teguhlah
pada komitmen tersebut. Sebuah tujuan yang gagal, proyek yang tidak selesai, hubungan yang putus, diakibatkan
patahnya sebuah komitmen. Sesederhana itu,
sedalam itu, dan sepenting itulah sebuah komitmen.
Sukses adalah
hasil menciptakan dan menjaga komitmen kita dan orang lain.
Sebuah tujuan
tidaklah relevan, mimpi tak ada gunanya dan harapan tidaklah lebih dari sebuah gelembung
mimpi, sampai kita berkomitmen penuh untuk mewujudkannya.
Komitmenlah yang
menginspirasi kita
mengeluarkan kemampuan terbaik
kita pula. Komitmen memperlihatkan kepada dunia keseriusan kita dalam bertindak. Komitmen juga
melindungi serta menguatkan kredibilitas dan reputasi kita. Komitmen memberikan kita
energi, momentum yang tak pernah berhenti, dan rasa bangga
yang tak ternilai.
Dan komitmen juga memberikan kekuatan. Tidak peduli apa
pun yang kita hadapi, sakit, kemiskinan, atau bencana, kita tidak akan teralih dari tujuan hidup kita.
Dengan demikian, menjadi orang yang berkomitmen tidak semudah yang kita
harapkan. Namun, memberanikan diri untuk berkomitmen pada diri sendiri maupun
demi orang lain, akan lebih baik ketimbang tidak memberikan apa kepada sesama. Maka,
pilihan menjadi komitmen kita.(Alex gobai/KM)
0 thoughts on “Komitmen untuk berkomitmen”