BREAKING NEWS
Search

PERINGATAN HAM SEDUNIA : 10 DESEMBER HARI TANPA MAKNA


Oleh : Kudiai Manfred 

Foto : Doc/Prib/Kudiai M/KM

Baru berlalu semenjak hari perayaan Hari Hak Asasi Manusia se-dunia yang ditandai dengan pakaian serba merah.  Hari peringatan akan hak - hak luhur yang dimiliki oleh segenap manusia yang diciptakan secitra dengan Sang Khalik. Foto-foto berkaitan dengan seruan tentang keadilan bertebaran di banyak media sosial maupun media massa. Namun, hal itu hanya dikatakan sebagai sebuah kegiatan seremonial belaka. Hanya peringatan tanpa makna. Kembali lagi terjadi penembakan oleh aparat keamanan di tanah airku tercinta. Seakan orang-orang bangsaku bukanlah bagian dari ciptaan Tuhan paling mulia yang juga memiliki hak hidup secara bebas. Sungguh ironis dan menyakitkan perbuatan sebuah bangsa perampok dan pembunuh sekaliber bangsa Indonesia. Bangsa pembunuh berdarah dingin yang munafik yang suka mencuri kekayaan orang lain termasuk kekayaan luhur manusia untuk hidup. 

Di Paniai, pada senin, 8 Desember 2014, kemarin. Aparat Militer Indonesia menembak mati 7 Warga sipil dan puluhan lainnya luka berat. Hal tersebut terbukti pembunuhan masal yang benar-benar di lakukan oleh pemerintah Indonesia melalui operasi militer. Kahadiran Pemerintah Indonesia di tanah Papua SANGAT menindas dan membunuh rakyat papua. Selain itu, banyak contoh kasus pembunuhan di Papua, yang masih terus meningkat. 

Selain itu, pembunuhan secara sistematik pun, masih terus dilakukan pemerintah Indonesia hingga sekarang. Hal tersebut bagian dari upaya pemusnaan orang Papua di seluruh wilayah di tanah Papua.
Harus di tuntaskan segerah mungking dengan tindakan yang menyeluruh dan meluas hingga tercapai didunia nasional maupun internasional. penumpahan darah harus di bayar setimpal apa yang di perlakukan oleh para prajurit pembunuh manusia papua yang ditugaskan oleh pemerintah RI yang memperlakukan saudara/saudari kita di kabupaten paniai sebagai binatang peliharaan yang sewaktu-waktu lapar datang lalu dibungkam habis.

Sebagai manusia kita sama saja degan orang/ saudarah kita yang telah di tembak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab yaitu TNI dan POLRI yang sementara ini dibuaskan oleh pemerintah RI di papua.

Bahwa hukum indonesia adalah hukum terroris yang mamarjinalkan rakyat kecil bukan sebaliknya membakitkan rakyatnay. Berbagai perspektif munafik terlihat pada kondisi real yang memonopoli sistem yang di latarbelakangi oleh ribuan alasan untuk membangkitkan Papua alias peraturan mematikan jiwa-jiwa papua yang kian terjadi sekarang dan di pagari oleh keamanan biadap yang di tugaskan oleh pemerintah RI.

Dari rejim ke rejim, kekerasan demi kekerasan masih terus meningkat di seluruh tanah Papua. “Aktor dibalik semua tindakan Pembunuhan, Penindasan, Perculikan, Pemerkosaan, dan Diskriminasi, di tanah Papua adalah aparat MILITER INDONESIA (TNI/Polri). Sejak Papua di paksa gabung dengan Indonesia, pada tahun 1960-an hingga sekarang. Operasi demi operasi masih terus di lakukan oleh Mililiter Indonesia atas intruksi Pemerintah Indonesia, hanya untuk upaya pemusnaan orang Papua serta untuk menjaga perusahan-perusahan asing di tanah Papua. 

Gerakan dan hanya gerakan yang mampu membuat perubahan. Mendambakan Papua Merdeka tidak sebatas permainan kata-kata dan pikiran. Perjuangan Papua Merdeka tidak boleh berada di ruang tunggu. Ia tidak boleh tersembunyi di ruang sunyi dan hampa. Ia harus terus berjalan maju walau setiap langkah harus dibayar dengan pengorbanan.

cuma orang yang tidak sayang sama alam dan manusia Papua yang bisa bicara tentang Pembangunan dan pemekaran di wilayah Papua, sebab pembangunan dan pemekaran hanya memperluas untuk orang asin masuk mencuri isi alam papua dan menjilat darah masyarakat jadi perlunya kita memahami hal itu dengan sebaik-baik mungkin lalu Stop bicara tentang itu karena Pembangunan Papua itu tidak akan terhilang setelah Papua Lepas dari Negara Kolonial Indonesia. 

Militer indonesia telah menantikam sang penebus dengan keadaan sadar atas kriminal, maka apakah pembunuan itu adil bagi Tuhan? Atau apaka kriminal itu adik bagi Indonesia.! Ooh.. TUHAN lihatlah umatmu yg tak berdosa telah tewas atas negrinya. Salah apa kita Tuhan dengan Ras melanesia, Militer indonesia telah bertindak begitu.. 
Datanglah Tuhan dan saksikan sendiri! Atas dasar apa mereka selaluh lakukan begitu, atas tanah Papua yg engkau Berkati.

“Dibalik darah yang terhuyur mari teman-teman saudara-saudari kita berjuang tunduk kepala degan cara dan jalan kita sendiri.”

Penulis adalah Mahasiswa Papua yang juga penulis di Kabar Mapegaa.com







nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “PERINGATAN HAM SEDUNIA : 10 DESEMBER HARI TANPA MAKNA