Foto : Aks Masa AMP 1 Desember 2014 di Jakarta (Doc : MG) |
Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA) Bogor, Erinus Tugubal dalam konfrensi pers di Tugu Kujang menjelaskan pada awalnya saya dihubungi dari kedua anggota Brimob untuk ketemu, pada pukul 19.00 waktu Bogor, disitu mereka mendesak saya untuk mengumumkan pelarangan aksi AMP kepada mahasiswa Papua.
Lebih lanjut, dia menceritakan pukul 11.00 malam, saya dihubungi kembali untuk pergi ke Asrama Papua, disana kedua anggota Brimob mengintimidasi dengan memprovokasi bahwa tiga pleton gabungan aparat Polri dan TNI akan kerakan untuk menjaga, menghalangi, serta membubarkan aksi maka kalian tidak usah ikut aksi besok.
IMAPA adalah organisasi sosial, dan AMP adalah organisasi politik, sebagai pengurus saya tidak memfasilitasi, dan mengijinkan untuk menyampaikan informasi pelarangan kepada anggota saya. Sekali lagi, saya dihubungi melalui telpon dan tidak ada surat ijin. Saya berdiam diri saat mereka menyampaikan pelarangan aksi tersebut, (menceritakan).
IMAPA adalah organisasi sosial, dan AMP adalah organisasi politik, sebagai pengurus saya tidak memfasilitasi, dan mengijinkan untuk menyampaikan informasi pelarangan kepada anggota saya. Sekali lagi, saya dihubungi melalui telpon dan tidak ada surat ijin. Saya berdiam diri saat mereka menyampaikan pelarangan aksi tersebut, (menceritakan).
Selain ini, atribut berbintang kejora dilarang keras membawah dalam aksi (tambahnya).
Koordinator lapangan Takaran Tabuni mengatakan salah- satu misi utama Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) adalah melawan militerlisme, maka dalam ancaman ini kami tidak takut untuk melawan aksi pelarangan dari pihak aparat TNI dan Brimob (Polri).
Kami tidak terpancing dengan situasi yang dibangun oleh aparat Polri yang bertugas di Bogor, kami akan lawan sampai Papua merdeka, (tambahnya).
Salah seorang dari anggota Brimob yang datang melarang aksi AMP itu pula sebelumnya pernah menangkap Aktivis AMP Semuel Nawipa di Kontrakan IPMAPANANDODE Emawa Bogor. Selengkapnya baca disini Aktivis AMP Semuel Nawipa Ditangkap di Bogor Atas Perintah Tito Karnavian Kapolda Metro Jaya
Salah seorang dari anggota Brimob yang datang melarang aksi AMP itu pula sebelumnya pernah menangkap Aktivis AMP Semuel Nawipa di Kontrakan IPMAPANANDODE Emawa Bogor. Selengkapnya baca disini Aktivis AMP Semuel Nawipa Ditangkap di Bogor Atas Perintah Tito Karnavian Kapolda Metro Jaya
Sesuai pantauan awak media www.kabarmapega.com bahwa selama aksi berlangsung pihak aparat Polri dan Intelkam yang diawasi kurang dari 20 orang, sedangkan pelarangan hanya untuk mengintimidasi, membungkam ruang demokrasi kebebasan berekpresi bagi mahasiswa Papua di Bogor. (Marinus Gobai)
0 thoughts on “Dua Anggota Brimob Asal Papua di Bogor, Kembali Menekan Mahasiswa Melarang Ikut Aksi AMP ”