Damianus Muyapa : Foto (AO/KM) |
Oleh : Damianus Muyapa
TIMIKA,(KM)--Manusia mempunyai keterampilan-keterampilan dalam hidup. Keterampilan kadang-kadang mengatakan sama dengan talenta pada hal sangat berbeda, untuk keterampilan bisa di pelajari dan di tiru oleh orang lain. Dan kalau talenta itu alami sehingga tidak bisa di pelajari dan di tiru oleh orang lain, hanya di miliki oleh seseorang yang punya talentanya. Namun demikian, keduanya sangat bermanfaat bagi manusia dalam hidup.
Manusia bisa di kembangkan keterampilan apa pun yang di milikinya dalam hidup untuk membangun dan mensejahterakan diri sendiri dan orang lain yang ada di sekitarnya. Salah satu contohnya adalah keterampilan menulis. Keterampilan ini harus berlatih terus dengan penulisan secara terstruktur yaitu, Subjek, Predikat, Objek dan keterangan (SPOK), karena prediksikan lima tahun kedepan bukan jamannya untuk menfoto kopi pastekan karya atau naskah orang lain. Namun menuntut kita memiliki kreatif menulis. Bila masih ada yang menggunakan dengan metode menfoto kopi ini sangatlah ketinggalan dalam hidup. Oleh karena itu, hal-hal yang sangat tepat untuk menulis, siswa, guru, dan pemerintah perlu di siapkan dari sekarang ini.
TIMIKA,(KM)--Manusia mempunyai keterampilan-keterampilan dalam hidup. Keterampilan kadang-kadang mengatakan sama dengan talenta pada hal sangat berbeda, untuk keterampilan bisa di pelajari dan di tiru oleh orang lain. Dan kalau talenta itu alami sehingga tidak bisa di pelajari dan di tiru oleh orang lain, hanya di miliki oleh seseorang yang punya talentanya. Namun demikian, keduanya sangat bermanfaat bagi manusia dalam hidup.
Manusia bisa di kembangkan keterampilan apa pun yang di milikinya dalam hidup untuk membangun dan mensejahterakan diri sendiri dan orang lain yang ada di sekitarnya. Salah satu contohnya adalah keterampilan menulis. Keterampilan ini harus berlatih terus dengan penulisan secara terstruktur yaitu, Subjek, Predikat, Objek dan keterangan (SPOK), karena prediksikan lima tahun kedepan bukan jamannya untuk menfoto kopi pastekan karya atau naskah orang lain. Namun menuntut kita memiliki kreatif menulis. Bila masih ada yang menggunakan dengan metode menfoto kopi ini sangatlah ketinggalan dalam hidup. Oleh karena itu, hal-hal yang sangat tepat untuk menulis, siswa, guru, dan pemerintah perlu di siapkan dari sekarang ini.
1. Siswa ”Menulis” bukan menyontek dan menghafal
Siswa-Siswi selalu mengharapkan penjelasan dari guru di
dalam kelas. Guru menjelaskan dan menyuruh untuk tulis di buku catatan.
Sebenarnya siswa boleh di catat tetapi
jangan menyontek dan menghafal tulisan-tulisan tersebut, namun tulisan itu
memahami dan mengerti dan juga tulisan itu di jadikan sebagai bahan referensi
kemudian siswa-siswi menulis sendiri
dengan ide-ide dalam tulisan itu lebih bagus dari pada menyontek dan menghafal
tulisan orang lain.
2.Guru ”Menulis” bukan mentransfer
2.Guru ”Menulis” bukan mentransfer
Guru adalah pahlawan tanpa jasa. Guru mengharapkan
siswa-siswi menjadi pintar, cerdas, dan sikap yang baik. Itulah tugas guru yang
setia dan sejati. Kenyataan dalam proses
belajar-mengajar pada guru jaman sekarang ini bahwa guru tidak menulis sendiri
namun digunakan karya tulis dari orang lain, itu hanya mentransfer saja.
Apa lagi mencatat di papan tulis saja
tanpa penjelasannya. Dengan demikian, mana mungkin siswa-siswi menjadi pintar,
cerdas, dan sikap yang baik. Tentu saja siswa-siswi terbentuk sikap menjiblak
dari karya orang lain. Guru saja sikapnya begitu……oleh karena itu, guru harus
menciptakan karya sendiri …… baru mengajar…. Agar siswa-siswi menjadi pintar menulis dalam berbagai macam
tulisan baik tulisan fiksi maupun non
fiksi.
3. Pemerintah Memprogramkan Pelatihan ”Menulis”
3. Pemerintah Memprogramkan Pelatihan ”Menulis”
Pemerintah selalu menfasilitasi buku-buku paket melalui
dana (Bantuan Operasional Sekolah (Bos) untuk siswa-siswi di tiap sekolah.
Tetapi lain pula pemerintah boleh
mengadakan pelatihan menulis karena kebanyakan guru tidak memiliki keterampilan
menulis akhirnya dalam proses-belajar mengajar
asal jalan baik artinya menfoto copi tulisan orang lain, tidak menulis
sendiri. Apakah cara yang di lakukan
oleh guru seperti itu bagi siswa-siswi
bisa menjadi pintar ? apa lagi jaman
sekarang adalah jaman kreatif. Itu
kenyataan yang terjadi di dunia pendidikan di kabupaten Mimika sehingga
pemerintah boleh mengontrol sekolah-sekolah agar guru-guru yang masih belum
bisa menulis dapat di programkan untuk pelatihan menulis.
Kita ketahui bahwa jaman sekarang adalah jaman kreatif
apa lagi jaman media Massa. Baik media
elektronik maupun media tertulis. Keduanya saling berperan dalam dunia tulis
menulis. Kalau tidak belajar dan berlatih
menulis dari sekarang maka sangatlah sulit untuk menulis berita, poetry,
drama, views, features untuk kedepan.
Oleh karena itu, Kita harus mengambil waktu untuk menulis….menulis…..dan menulis… karena sekarang adalah jaman kreatif.
Oleh karena itu, Kita harus mengambil waktu untuk menulis….menulis…..dan menulis… karena sekarang adalah jaman kreatif.
Penulis Adalah Staf Dosen STIE Amor Timika Papua (Pemerhati Pendidikan)
0 thoughts on “Ayo Menulis ……….!”