Rakyat Papua di Timika Mendukung Pertemuan PIF di PNG (11/09/2015) : Foto (AO/KM) |
TIMIKA (KM)— Rakyat Papua mediasi
oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
dan penangungjawab politik Parlemen Rakyat Daerah Mimika (PRDM) melakukan
Ibadah doa bersama mendukung Status West Papua dalam Pertemuan PIF pada hari terakhir di PNG.
Dari pantauan awak media www.kabarmapegaa.com, pada Jumat (11/09/2015) ribuan Rakyat Papua yang
berdomisili Tanah Amungsa mengikuti kegiatan
dari awal sampai selesai dengan terik panas Matahari di halaman kantor
KNPB dan PRD Kebun
Sirih Jln.Freeport Lama Bendungan distrik Mimika baru.
Kegiatan tersebut, awali dengan
Ibadah renungan dilanjut dengan pembacaan pernyataan sikap, oleh ketua PRDM Abihut
Degei, ini ada delapan point tuntutan rakyat
malanesia di papua barat mendesak kepada Negara PIF yakni;
Pertama, Kami Mengutuk dan Menolak Integrasi West Papua kedalam NKRI
tanggal 1 Mei 1963, karena penuh dengan manipulasi, kejahatan dan pelanggaran
Hak Asasi Manusia di Papua Barat.
Kedua, Kami atas Nama Rakyat Bangsa Papua Menyeruka Kepada
Negara-negara Anggota PIF Untuk Desak Perserikatan Bangsa – Bangsa PBB untuk
Segera mengirim Tim pencari Factak Pelanggaran HAM di Papua.
Ketiga, Kami atas nama bangsa Papua menyerukan kepada Negara -
negara anggota PBB untuk melindungi, memajukan Hak Penentuan nasib sendiri
secara adil dan bermatartabat.
Keempat, Perjanjian antara Pemerintah Belanda dan Indonesia di
Mediasi Oleh America dan PBB, yang dikenal dengan “New York Agreement 15
Agustus 1962 tidak menjamin Hak Penentuan Nasip Sendiri bangsa Papua. “Act of free choice” (penentuan pendapat
rakyat / pepera1969), karena penuh dengan rekayasa, manipulasi, dan
penganiayaan.
Kelima, Kami Menyerukan kepada Negara - negara anggota Melanesian
Spearhead Group MSG dan Negara-negara Anggota Pasific Island Forum PIF Segera
menyatakan sikap politiknya agar mendukung Hak Penentuan Nasib Sendiri West
Papua secara adil dan bermartabat serta menerima West Papua sebagai Anggota PIF
dan Mendorong Status West Papua di Dkolonisasi PBB.
Keenam, Kami Berterima kasih kepada Pemerintah Solomond
Island, Vanuatu,Kaledonia Baru,Samoa,NGO
dan Rakyat PNG, dan NGO di Seluruh Kawasan Pasific serta Rakyat yang mendukung
Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi rakyat west papua.
Ketujuh, Kami Mendorong dan mendukug Pemerintah Vanuatu dan Solomon Island Serta sejumlah
Negara di Pasific untuk mengangkat persoalan Papua ke; Amnesti Internasional,
Dewan Ham PBB, Dewan Keamanan PBB khusus Komite Dekolonisasi dan untuk terus
memainkan peranan bagi agenda penentuan nasib sendiri West Papua.
Kedelapan, Kami menyerukan kepada komponen perjuangan Papua di dalam
negeri dan luar Papua untuk bersatu padu mendukung dan mendorong agenda Hak
Penentuan Nasib Sendiri.
Pernyataan sikap bangsa Papua oleh
KNPB dan PRD Timika, Lebih lengkap (baca disini "Pernyataan Sikap Politik Bangsa Papua" Terkait Status West Papua Dalam Pertemuan PIF)
Sementara
itu juga Steven Itlay (Ketua Umum KNPB Wilayah Timika), meminta rakyat Papua
harus bersatu melawan penjajahan, saatnya orang papua bangkit, “kampanye papua
merdeka sudah mendunia, sehingga rakyat papua jangan tidur dan jangan malas
tahu, ambil langkah serius maju bersama kita dalam satu Komando, lawan secara
damai bukan dengan kekerasaaan” ajaknya.
Kata
Steven, “Pola perlawanan kita adalah secara damai dan bermartabat harus terus
dilakukan tanpa dipengaruhi oleh provokasi kekerasan Negara penjajah. Tidak ada
maksud yang baik hendak diterapkan Indonesia kepada Orang asli papua di West Papua, selain memusnahkan orang Papua atau menghabiskan orang Papua. Sehingga
orang papua damai aman tanpa orang melayu papua barat,”ungkapnya. (Andy O/KM)
0 thoughts on “Ini 8 Tuntutan Rakyat Melanesia West Papua Mendesak Kepada Negara-negara PIF”