Timika,(KM)--Rombongan Tim pemekaran Kabupaten Mapia
Raya yang kini sedang berjuang tak henti-hentinya untuk mau menghadirkan
Kabupaten Mapia Raya yang kiang kencan mengurus pemekaran itu ditolak oleh Seluruh pemuda dan pemudi yang ada Kabupaten Mimika kami
menyatakan bahwa mereka ini berjuang di luar jalur dan diluar persetujuan
masyarakat, Mahasiswa dan Pemuda/I setempat. Minggu/13/09/2015
“Mereka,(Tim) yang sedang
Berjuang untuk mekarkan kabupaten Mapia Raya ini tak pernah mengsosialisasikan
di tingkat bahwa pemegan kekuasan pemilik mutlak hak tanah mapia sepertinya
kepada Pemuda, Adat, Agama, dan berbagai unsur yang seharusnya mereka ini harus
di libatkan namun sejauh ini langkah langkah baik seperi itu tak pernah mereka
lakukan, sehingga perjuanagan ini illegal dan kelompok itu bisa kita katakan
bahwa mereka ini pencuri masuk di rumah orag lain.” Hal ini disampaikan oleh
Yohanes Ronny Pakage, yang juga sebagai perwakilan Pemuda Mapia di Timika,
kepada kabarmapegaa.com. Minggu,(13/09) bertempat kediamannya Bapak Markus
Butu.
Kata dia, Dampak buruk
yang akan terjadi terhadap rakyat Mapia kami tak mau terimah hal itu kami
dengan tegas menyatakan kepada kepada pemerintah pusat, maupun Pemerintah
Provinsi Papua,Pihak DPRP,MRP Papua, Pemda Dogiyai dan tim pemekaran Mapia Raya
seluruh arwa leluhur mapia dan Kami menyatakan dengan tegas kami tolak,” Pintanya
Ronny
Dia menambahkan,saya
sangat ragu sekali karena ini, tidak mampu ataupun tidak pantas untuk memimpin
suatu kabupaten hal ketidakmampuan bagi mereka tim tersebut itu nyatakan dalam
kepemimpinan mereka saat ini sepertinya bapak PB,
Kabag Pemerintahan Dogiyai,kepala
Dinas Pencacatan Spil saat ini namun tak ada perubahan di kabupaten Dogiyai.
Kelompok –kelompok inilah yang sedang berjuang untuk mekarkan Mapia Raya,”tegasnya
Rekannya Pemuda Mapia di
Timika yang tak mau sebutkan namanya menambahkan bahwa, pemerintah kabupaten
Dogiyai buta melihat mahasiswa, dan pelajar yang disebut asset Kabupaten
nantinya.Contohnya bahwa Pelajar mahasiswa yang seasal dari kabupaten menimbah
Ilmu di setiap kota studi republik ini asrama saja tak ada, beasiswa saja sudah
tiga kali studi akhir mereka tak pernah turun kasih dan kabupaten Dogiyai
Sumber Manusia sangat minim pemekaran mapia yang berjuang ini siapa yang akan
kerja,” tanya dia.
Di tempat yang sama Lukas
Magai Pemuda asal Kabupaten Dogiyai dari Mapia menyatakan dengan tegas bahwa,
“masyarakat yang masih tersisa ini saya tak mau korban dengan program pemekaran
itu. Kalau pemekaran itu jadi berarti saya bersama seluruh pemuda siap lakukan
sesuatu yang menggonjankan di wilayah mapia yang tujuannya akan menjadi sebuah
persolan tak mungkin akan berhenti dan pada akhirnya perjatuhan korba nyawa dan
itu bertanggun jawab penuh oleh tim yang sedang berjuan. Maka tim pemekaran
kamu harus pikir baik kami.” kata dia.
Ketua Tim penolakan pemekaran kabupaten
mapia raya Musa Boma menyatakan bahwa, ada
jaminan hak bagi rakyat untuk mengetahui rencana, program, proses, alasan
pengambilan suatu keputusan publik termasuk yang terkait dengan hajat hidup
orang banyak harus di ketahui oleh publik tapi bagi mereka tim tak penting itu.
Lanjut dia, Dasar Hukum
Keterbukaan Informasi Publik yang tim pemekaran mapia raya tak pernah mereka
lakukan dan hormati UUD informasi itu hingga detik juga adalah UUD Nomor 14
Tahun 2008 tentang jaminan dan kertebukan informasi Publik, UUD Nomor 25 Tahun
2009 tentang pelayanan Publik dalam hal menyampaikan isu perjuangan bagian dari
informasi publik,UUD Nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan juga hal yang sangat
fundamental yang harus sampaikan proses administrasi hingga saat ini di
tingkatan ini namun semua itu tak lakukan maka dengan tegas kami tolak.
Kalau semua itu tak
lakukan berarti usaha illegal dan yang akhirinya mengorbangkan rakyat mapia
yang masih tersia itu dan kelompok itu ibaratkan orang bodok yang berjuang kata
Ketua Tim penolakan Mapia Raya Musa Boma tetap akan menentang menolak itu. (Manfred/Musa Boma/KM)
0 thoughts on “Perjuangan Pemekaran (DOB) Mapia Raya, Pemuda/i Timika Menolak ”