Surat Untuk Presiden RI: Ilst |
TIMIKA, (KM)— Surat untuk Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. Joko Widodo, dan Wakil Presiden Indonesia, Yusuf Kala, serta Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia (ABRI), di Di- Jakarta, dengan Nomor Surat 01/GRLP/IX/2015, dengan
tertulis Lampiran: Perihal Surat Permohonan Maaf.
Surat tersebut di tulis oleh Pendeta Deserius
Adii, S.Th. dengan berdasarkan dalam Kitab Suci, Isah Almasih berkata “Tetapi
kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik
kepada orang yang membenci kamu.” Lukas, 6:27. Dan “Janganlah membalas
kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang.” Roma,
12:17.
Hal tersebut disampaikan dalam bentuk surat
melalui media social, kepada media online www.kabarmapegaa.com,
pada (21/09/2015). Dalam surat berisi beberapa point diantaranya yakni dalam kerkembangan
Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Bidang
Ekonomi, Bidang Lingkugan Hidup. Bidang Politik, Bangsa Indonesia dengan Masalah Papua, Bangsa
Belanda Dengan Masalah Papua, Bangsa Amerika Serikat Dengan Masalah Papua, Pbb Dengan Masalah, Papua dan Bidang Keamanan di seluruh Tanah Papua.
Melalui surat itu, Pendeta Deserius memohon kepada kehadapan
bapak Presiden Republik Indonesia selaku Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia (ABRI) untuk Memohon Maaf Atas Ketidaksenangan Hati Kami
Selama Ini Atas Kebijakan Pemerintah Republik Indonesia Yang Diambil Oleh
Eksekutif, Legislatif, Dan Yudikatif Dan Edukatif Dalam Lingkungan Pemerintahan
Republik Indonseia.
Dalam surat tersebut, Deserius, menjelaskan ketidaksenangan kami secara terbuka kami
sampaikan dalam rangka memohon maaf serta Rekonsiliasi Pribadi kami terhadap
pihak Pemerintah Indonesia, baik dari Pemerinta Pusat, Pemerintah Propinsi,
Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Distrik dan Pemerintah Kampung sampai ke
Pemerintah terkecil RT/RW yaitu sebagai berikut:
1.
Dalam Bidang Pendidikan
Bidang pendidikan merupakan sarana
pengembangan sumberdaya manusia. Pendidikan sangat berkaitan erat dengan
kehidupan manusia bahkan tidak bisa dipisahkan sebab tanpa pendidikan manusia
tidak bisa berbuat apa-apa. Pendidikan sangat penting olehnya itu harus
ditingkatkan baik pendidikan formal maupun non formal disegala segi kehidupan
manusia agar dalam pendidikan terjadi proses belajar mengajar sehingga
hakikatnya manusia memanusiakan baik dalam kualitas maupun kuantitas.
Jikalau kita melihat era globalisasi ini
terjadi suatu persaingan yang sangat tinggi sehingga untuk bersaing disegala
bidang harus dengan orang yang sudah berpendidikan.
Kondisi riil yang sedang terjadi di mana-mana adalah bahwa kerusakan moral
sangat tinggi karena pengaruh-pengaruh yang negativ dari luar maupun dari dalam
dan permasalahan ini terjadi karena kurangnya pendidikan.
Pemerintah juga tidak biasa menyiapkan
sarana dan prasana seperti beberapa di kampung di Papua termasuk di Timika yang
adalah pusat kota Emas yang digarung oleh penggarung-penggarung dari dalam
Negeri Indonesia maupun di Luar Negeri sampai ke ujung bumi. Seperti yang
dialami oleh salah satu SD Negeri XI Irigasi-Timika, Papua Barat.
Kondisi pendidikan yang tidak serius diperhatikan oleh Pemerintah Indonesia
dari Pusat, Propinsi, Kabupaten, Kota dan sampai ke kampung-kampung. Dalam hal
ini kami minta maaf atas ketidak senangan kami selama ini dalam hal pendidikan
ini.
2.
Dalam Bidang Kesehatan
Kesehatan adalah salah satu Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan
adalah upaya penaggulangan, dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan, dan persalinan.
Terutama kami kami kadang marah karena Pemerintah Indonesia juga membuka dan
menginjinkan untuk membuka tempat-tempat hiburan dosa , seperti tempat WTS,
tempat PSK, tempat BAR, BIR dan tempat-tempat lain untuk melaksankan hubungan
seks bebas karena penyakit HIV AIDS. Penyakit HIV dengan kepanjangan adalah
Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh. Virus
ini melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan penyakit.
Beberapa cara penularan virus HIV/AIDS
adalah sebagai berikut:
• Hubungan seks bebas ditempat WTS, PSK, BAR, BIR dan tempat-tempat tertutup
maupun terbuka.
• Berbagi alat suntik dengan orang yang positif mengidap HIV, terutama di
kalangan pengguna narkotika suntik
• Ibu hamil positif HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan
dan/atau waktu menyusui
• Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV
Dalam hal ketidaksenangan kami terhadap
Pemerintah Indonesia baik itu pusat, propinsi dan kabupaten, yang biasa
mengijinkan membuka temapt-tempat menular penyakit HIV AIDS di tempat BAR, BIR,
Restoran, Hotel dan tempat-tempat lain yang biasa pemerintah ijinkan. Dalam hal
ini kami juga minta maaf atas ketidaksenangan kami terhadap Pemerintah.
3.
Dalam Bidang Ekonomi
Ekonomi adalah bagaimana manusia mencukupi
kebutuhan hidupnya. Ini didasarkan dari asal kata ekonomi yang berasal dari
bahasa Yunani yaitu oikos dan nomos. Oikos adalah rumah tangga dan nomos
berarti ilmu. Dari gabungan kata tersebut, terbentuklah pengertian ekonomi.
Dimana dalam pengertian tersebut, menunjukkan sebuah kondisi yang merujuk pada
pengertian tentang aktivitas manusia. Khususnya pada usaha untuk bisa mengolah
sumber daya yang ada di lingkungan sekitarnya, sebagai alat pemenuh kebutuhan
hidup.
Ekonomi adalah perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti
masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang
tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Ekonomi
dalam kelangsungan hidup manusia. Ekonomi dalam rumah tangga membuat keluarga
menjadi kacau, kadang bapak jalan sendiri, istri jalan sendiri, anak jalan
sendiri.
Ekonomi Indonesia tidak mensejahterahkan kehidupan bermasyarakat Indonesia,
kadang kami melihat dan menonton di media elektronik maupun media cetak bahwa
kehancuran rumah tangga dimana-mana terjadi, masyarakat Indonesia banyak yang
hidup di bawa jembatan, karena tidak mampu menghidupi keluarga kadang anak
dibunuh oleh orangtua, dibuang dikali, danau atau laut.
Sementara pemerintah Indonesia yang duduk diatas kursi yang enak, tidak
memperhatikan penderitaan rakyat Indonesia, Pejabat-pejabat Indonesia juga
terjerus dalam aksi korupsi, mencuri dan memperkaya diri sendiri dan keluarga
sementara keluarga lain hidup dibawa jembatan, hidup dalam garis kemiskinan,
hidup tanpa berpendidikan karena biaya pendidikan juga tertinggi melihat
fenomena ini kadang kami marah dan benci terhadap pemerintah Indonesia. Dalam
hal ini juga kami minta maaf atas ketidaksenangan selama ini.
4.
Bidang Lingkugan Hidup
Masalah lingkungan hidup adalah masalah
nasional dan bahkan masalah global yang pada hakikatnya menjadi tanggungjawab
setiap warga masyarakat, Kenyataan dihampir semua wilayah menunjukan bahwa laju
degradasi lingkungan hidup cenderung meningkat dari waktu ke waktu sebagai
akibat dari eksploitasi sumberdaya alam yang tidak terkendali. Hal ini juga
tidak terlepas dari terjadi pergeseran nilai-nilai budaya dan memudarnya
kearifan local, dan ditempat-tempat yang dihuni masyarakat.
Pergeseran nilai-nilai budaya dan
memudarnya kearifan local yang dimaksud juga telah dan akan terus berdampak
negatif pada berbagai aspek kehidupan yang lain, seperti ekonomi, social da
politik.. Kerusakan lingkungan hidup dengan terjadi pergeseran nilai budaya dan
pemudaran kearifan local potensi akan berdampak negative secara bermakna
idustri pariwista di daerah ini.
Perusahaan illegal juga masuk di tempat-tempat orang lain, di tempat tanah
adat, di tempat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka. Tanpa koordinasi
langsung masuk ke hutan menebang kayu, mencuri emas, perak, tembaga, ikan,
burung, udang, batu berharga, dibawa pulang demi kepentingan pengusaha dan
penguasa Negara Indonesia, seperti di Tanah Papua dan luar Papua. Kalau
masyarakat setempat minta ganti rugi malah penguasa yang punya usaha ini
menembak mati orang adat ditempat seperti yang dialami di Kapiraya Distrik
Mimika Barat Tengah Kabupaten Mimika dalam tahun 2001.
Ini fonomena dan rehalita yang di alami
oleh masyarakat Indonesia di seluruh Indonesia termasuk di Tanah Papua, melihat
itu kadang kami juga marah dan emosi terhadap Pemerintah Indonesia baik itu di
pusat, propinsi maupun kabupatenatas tindakan dan pencurian yang dilakukan atas
nama negara ini.
Kadang kami melihat rehalita ini dan kami
kadang marah terhadap pemerintah Indonesia untuk itu kami mohon maaf.
5.
Bidang Politik
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih
kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Di samping itu
politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan
bersama dan Politik juga adalah bagaimana salah satu bangsa ingin mau Merdeka
secara Negara berdaulat, berangkat dari itu kami juga kadang Marah dan Emosi
dengan beberapa Negara seperti:
a.
Bangsa Indonesia dengan Masalah Papua
Kami juga kadang marah kepada Pemerintah
Indonesia karena pada waktu Soekarno mendeklarasikan 17 Agustus 1945 adalah
dari sampai Ambona (Ambon) dan Presiden Indonesia Soekarno melaksankan TRIKORA
dan TRIKORA Tiga Komando Rakyat (TRIKORA), merupakan sebuah komando yang
dikumandangkan oleh Ir. Soekarno (Presiden Pertama RI), pada tanggal 19
Desember 1961, di Alun-Alun Utara kota Yogyakarta, dengan tujuan untuk
melakukan mobilisasi massa militer dan rakyat Indonesia, guna merebut secara
paksa wilayah West Papua untuk bergabung menjadi bagian dari Republik
Indonesia, padahal saat itu, West Papua baru saja mendeklarasikan Kemerdekaan
pada tanggal 1 Desember 1961 (18 hari sebelum dikumandangkannya TRIKORA). Tiga
Komando Rakyat (TRIKORA), pada tanggal 19 Desember 1961, bertempat di Alun-Alun
utara kota Yogyakarta, dimana TRIKORA ini sendiri terdiri dari :
Gagalkan pembentukan "Negara
Papua" bikinan Belanda colonial
Kibarkan sang merah putih di Irian Barat
tanah air Indonesia
Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna
mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa
Dalam hal kami melihat dan mempelajari
sejarah ini kami juga sebagai manusia, kami emosi dan marah dalam hal ini kami
juga minta maaf.
b.
Bangsa Belanda dengan Masalah Papua
Kami juga kadang marah dan emosi dengan
Pemerintah Belanda, karena Papua adalah jajahan belanda dan 1 Desember 1961 di
kasih kemerdekaan bagi Bnagsa Papua dan belanda tidak urus baik dan Indonesia
datang menguasai di territorial Papua Barat sehingga sejarah mencacat bahwa
banyak orang yang korban di Tanah Papua Barat saat Indonesia datang menguasai
di Tanah Papua.
c.
Bangsa Amerika Serikat dengan Masalah Papua
Kami juga marah dan Emosi dengan Bangsa
Amerka Serikat karena kepentingan Ekonomi PT. Freeport di Timika ini, Amerika
melakukan penanda tanganan kontrak kerja dengan Indonesia sebelum melakukan
PEPERA 1969 dan sebelum Indonesia menguasai di Papua pada tahun 1967.
d.
PBB dengan Masalah Papua
Kami juga kadang marah terhadap PBB karena
Sejak 1 Mei 1963, bertepatan dengan Unites Nations Temporrary Executive
Administratins (UNTEA) atau Pemerintahan Sementara PBB di Papua Barat
menyerakan kekuasaanya kepada Indonesia, selanjutnya pemerintah Indonesia mulai
menempatkan pasukan militernya dalam jumlah besar di seluruh tanah Papua,
akibatnya hak-hak politik dan hak asasi manusia dilanggar secara brutal di luar
batas-batas kemanusiaan. Dalam hal ini juga kami sampaikan permohonan maaf
kepada PBB karena kami kadang mencuri haknya Tuhan yaitu Pembebalasan adalah
haknya Tuhan seperti dalam Kitab Suci.
6.
Bidang Keamanan
Keamanan tidak biasa di jamin oleh militer
Republik Indonesia setiap hari ada kekerasan Negara terhadap masyarakatnya
istilah “Pagar Makan Tamanam,” seperti yang dialami oleh Bangsa Papua Barat
dari sejak Indonesia masuk di Tanah Papua Barat seperti Operasi Banten Kedaton,
Operasi Garuda, Operasi Serigala, Operasi Kancil, Operasi Naga, Operasi
Rajawali, Operasi Lumbung, Operasi Jatayu. Operasi lewat laut adalah Operasi
Show of Rorce, Operasi Cakra, dan Operasi Lumba-lumba. Sedangkan pada fase
eksploitasi dilakukan Operasi Jayawijaya dan Operasi Khusus (Opsus). Melalui
operasi ini wilayah Papua Barat diduduki, dan dicurigai banyak orang Papua yang
telah dibantai pada waktu itu. Situs kekerasan ini sampai hari ini tidak
membendung, melihat itu kami juga kadang mencuri haknya Tuhan yaitu memarahi
Pemerintah Indonesia dan dalam hal ini kami mohon maaf. Kami minta maaf kepada
TNI/POLRI dan Pemerintah Indonesia karena kami selama ini juga marah dan tidak
senang dengan cara mencabut nyawa orang dengan cara paksa, cara menculik, cara
menembak, cara membunuh, cara mencabut nyawa orang tanpa di kasih rekomendasi
oleh Tuhan kepada seluruh Bangsa Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke.
Demikianlah Surat permohonan maaf kami dan atas perhatian dan kerja sama yang
baik kami mengucapkan terima kasih.Tuhan Memberkati.Amin.
Selanjutnya, Tembusan surat ditujukan dan disampaikan
kepada Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Wakil Presiden Republik
Indonesia di Jakarta,Para Menteri Republik Indonesia di Jakarta, Kepala Kantor se-Tingkat Menteri di Jakarta, Pimpinan
KAPOLRI, KAPOLDA, KAPOLRES di Tempat, Pimpinan TNI, PANGDAN, DANDIM di Tempat, Para
Gubernur di seluruh Indonesia di Tempat, Para Bupati di seluruh Indonesia di
Tempat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan dan Tokoh Pemuda. (Andy Ogobai/KM)
0 thoughts on “Surat Untuk Presiden Republik Indonesia”