Fransiskus Matoyai Yogi Foto :Dok Pribadi
|
Oleh: Fransiskus Matoyai Yogi
Opin, (KM)-- Menolong adalah salah satu upaya yang dilakukan dengan menghabiskan waktu, tenaga, biaya untuk orang lain yang mencari, meminta, bertanya, mendengar, menderita dan berbicara. Menolong semampu atau apa yang menjadi kepunyaan penolong. Membantu seseorang tidak mudah dan tidak enak. Dikatakan menolong jika bekerja tanpa meminta balasannya.
Hal
menolong bukan segala disiplin pengetahuan, tetapi sebagian kecil yang dimiliki
dan dialami oleh donator atau penolong dari pikiran. Manusia tidak mengetahui
segalanya, namun manusia mengetahui sesuatu yang perna belajar. Jadi, menolong
sesama bukan merugikan, tetapi malah memperdalam pengetahuan yang
diberikan kepada sesama itu. perlu kita ketahui bahwa di dalam bantuan-bantuan
itu akan mendapat aneka kandungan manfaat. Manfaat-manfaatnya adalah sebagai
berikut:
1.
Mendapat pendalaman ilmu
pengetahuan bagi penolong
Se-professor bagaimana pun juga dimulai dari proses
mengajar sambil belajar. Hal ini, seorang dosen terhebat telah mengaku pada
saat diberikan materi kuliah kepada kami bahwa saya bisa karena banyak memberi
ilmuku kepada mahasiswa, sehingga mendapat banyak adopsi pengetahuan.
2.
Mendapat kekayaan rasa
kasih sayang bagi penolong
Se-sayang ayah kepada anak bagaimana pun juga di
rumah, jika anaknya tidak menolong ayah, maka anak tidak mendapat
kasih sayang dari ayahnya. Dan kepada siapa saja jika menolong akan melampiaskan
kasih sayangnya kepada penolong. Penolong ayahnya adalah mendapat kader afeksi
dari ayah. Dan menolong adalah bukti kekayaan akan afeksi/kasih.
3.
Mendapat kesehatan jiwa
bagi penolong
Ternyata menolong mempersehat jiwa penolong, karena
orang yang suka menolong adalah yang ingin bebas dari tekanan pikiran pemohon.
Seorang pembina suatu organisasi di tempat studiku perna katakan bahwa pikiran
manusia akan menekan jiwa seseorang jika menolak permintaan secara spontan.
Jadi katanya harus mencari jalan keluar jika permohonan tidak dapat menanggapi
secara langsung saat itu, agar rohnya tidak dikaburkan.
4.
Mendapat kemerdekaan yang
besar
Kemerdekaan adalah hasil yang dipetik karena suka
menolong. Mengapa demikian, karena jika menolong seseorang, yang jelas bahwa
mereka percaya dengan kebaikan penolong. Merasa merdeka karena ada intraksi
yang terjadi antara pemberi tolongan dan penerima tolongan.
5.
Mendapat kemampuan menjadi
motivator
Motivasi tidak datang dari orang-orang biasa, tetapi
datang dari orang – orang luar biasa yang mempunyai pengalaman menolong, karena
motivator adalah orang yang mampu memberikan baik dan buruknya secara lisan
mengenai suatu perjalanan hidup.
6.
Mendapat pengenapan hukum
Bagaimana pun juga, segalanya itu adalah karena Tuhan
termasuk tanah, air dan udarah oleh sebab itulah manusia dapat melakukan segala
bentuk kegiatan yang sifatnya menolong. Menolong apa adanya agar memperoleh
keselamatan bagi yang memerlukan tolongan.
Ada
hukum alam bahwa “Membantu yang membutuhkan, maka secara otomatis
dibantu juga ketika kita memerlukannya.” Penulis berbagi opini ini
bukan berarti seratus persen sebagai donator dan bukan juga merupakan yang
lebih baik, tetapi agar pembaca dapat menjadi yang terbaik dalam hal menolong
sesama. Menjadi anjuran (sugesti) bagi pelaku pembaca adalah agar
lakukan percobaan (try out) jangan sampai melalui sumbangan
pikiran ini terdulang nubuatan seperti yang diharapkan.
Alasan yang utama menjadi
suka menolong orang
“Suka menolong
karena cinta manusia, hidup karena dibantu, selamat karena aman, rakus karena
manis, mimpi siang karena menghayal, mimpi malam karena pangharapan, hidup
karena makan, makan karena hidup, malam dan siang karena hidup, Mati karena
perbuatan, Hidup karena kasih, Pergi karena panggilan, Tinggal karena rencana,
sumbang karena menolong, merdeka karena berjuang, kewajiban
karena hak, tahu karena belajar, tembak karena peluruh, menulis karena
membacara dan mendengar karena berbicara. Manusia karena Tuhan.
Penulis
adalah alumni Mahasiswa UNIPA Manokwari Papua Barat
0 thoughts on “Menjadi Suka Menolong Orang Lain”