Alexander Gobai (Foto: Dok Prib/KM) |
Puisi, (KM)---Kebanyakan
dunia menangis
menanti keadilan, kedamaian dan ketentraman
agar dunia menjadi abadi di atas cinta kasih.
menanti keadilan, kedamaian dan ketentraman
agar dunia menjadi abadi di atas cinta kasih.
Kemampuan bukan sebatas
berjalan
tanpa ada tindakan dan berpikir
tetapi,mampu memandang dunia di tiap
sudut di atas kesabaran dan cinta kasih.
tanpa ada tindakan dan berpikir
tetapi,mampu memandang dunia di tiap
sudut di atas kesabaran dan cinta kasih.
Karena dunia mampu
membuka dan menutup
lembaran kertas putih
berdasarkan sejarah hidup.
membuka dan menutup
lembaran kertas putih
berdasarkan sejarah hidup.
Jangan memandang dunia
hanya satu sudut
jangan berpikir hanya satu arah
jangan bertindak hanya satu langkah
jangan memutuskan masalah hanya satu cara
tetapi, mampukan segalahnya dengan banyak sisi.
jangan berpikir hanya satu arah
jangan bertindak hanya satu langkah
jangan memutuskan masalah hanya satu cara
tetapi, mampukan segalahnya dengan banyak sisi.
karena dunia lebih tahu
segalah penjuru keterbatasan
dan kelak dunia akan kandas karena tak mampu
memberikan kebebasan.
segalah penjuru keterbatasan
dan kelak dunia akan kandas karena tak mampu
memberikan kebebasan.
Maka, jadilah kemampuan
mampukah memberikan keadilan, kedamaian dan kesejahteraan
pada dunia yang sedang menangis.
mampukah memberikan keadilan, kedamaian dan kesejahteraan
pada dunia yang sedang menangis.
Alexander
Gobai
Silva Griya, Senin, (18/01/16)
Silva Griya, Senin, (18/01/16)
0 thoughts on “Mampukah?”