Dikala Sang surya menyapa
Embun memudar
Memapah pagi yang berpekat
kocar-kacirnya pakaian kaki telanjang
sekoncoh bocah mutiara hitam
berjalan menyusuri hutan
menerjang sungai
kuping terdengar iringan teriakan sendu
di ufuk timur
Kesenduan teriris, aur mata menjejal
ditanah pekarangan
saat tertatih demi mengerti bahasa
huruf pun kata
saat tersingkir karena sarana
ingin terdidik bukan menghardik
Wahai...!!
sang cendekia
tataplah kemari
disini dilanda kemiskinan ilmu
Harapan dan cita-cita terlukis indah
merindu kedatanganmu guru
kau penyuluh
kau pendidik
kau sosok pahlawan
Kaulah pembawa cemerlang
Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Jayapura, Papua
Ilustrasi.Ist/Edit By KM |
Benar kawan, karena memang guru adalah pahlawan tak ternilai ..
ReplyDeleteMaju