Saat Usai Kegiatan, bersama Narasumber diantaranya dari komnas HAM, Suara Perempuan Papua, akademisi, gereja dan kesehatan/Foto : Petrus Douw/KM |
Jayapura, (KM)--Kurang lebih 54 orang meninggal di Mbua kecematan Nduga terjadi sejak bulan oktober hingga awal bulan desember 2015 itu, tim investigasi korban mahasiswa Nduga kota studi Jayapura, mengadakan kegiatan diskusi panel hasil investigasi dan akan tetap akan melakukan penyelidikanlebih lanjut.
"Dalam kegiatan diskusi panel hasil investigasi itu, saya menghadirkan beberapa materi guna didukun dan menyaksikan beberapa hal yang perlu dilakukan. Hal itu seketika penyelidikan kami di tempat kejadian selama tiga bulan, kami belum puas hasil dari kesehatan. Hal ini disampaikan melalui kegiatan diskusi panel ketua tim investigasi korban Soleman Itlai. Selasa, 23/2/2016 kemarin.
Untuk melengkapi, Lanjut Itkai, data yang jelas, sekaligus meminta pandangan dan dukungan guna melanjutkan penyelidikan ini lebih dalam, untuk itu kami hadirkan Narasumber diantaranya dari komnas HAM, Suara Perempuan Papua, akademisi, gereja dan kesehatan. ujar Itlai.
Menurut ketua tim investigasi korban, "Negara gagal dalam menangani masalah kemanusiaan terutama kasus Nduga yang telah terjadi ini. Kami kesal, seketika kematian ini berlarut, Menteri kesehatan turunkan hanya obat-obatan dan makanan ringan, sebab tim yang menyelidiki penyebab kematian belum optimal. Kami benar-benar tidak percaya juga, kematian itu terjadi karena virus hoperdosis, sementara dalam imunisasi pihak kesehatan hanya mengambil darah manusia, sedangkan binatang yang bersamaan belum ambil, ini aneh,"
Sementara itu, mewakili Pelajar Mahasiswa Nduga seluruh Indonesia, Alius Kogoya menyatakan, saya siap mendukung tim investigasi yang telah terbentuk dari mahasiswa secara independen ini. Saya meminta kepada pemerintah daerah bahwa, kasus kematian manusia yang disertai dengan hewan ini, jangan berpikir sudah selesai, tim investigasi harus pastikan virus buatan atau tidak. katanya.
Pantauan media ini, kegiatan tersebut dihadiri dari pihak mahasiswa, ketua-ketua organisasi masing-masing kabupaten di Jayapura dan para orang tua, berlangsung sejak 08.00 WIT kemarin.
Seketika diskusi panel berlangsung, bayak peserta yang hadir meminta pertimbangkan, sebab kasus di Nduga adalah hampir sama dengan Kabupaten Dogiyai yang menewaskan puluhan jiwa, pada tahun 2010. Dan tim ini harus fokus dan mengungkapkan aktor kematiannya. (Petrus Douw/KM)
Editor : Manfred K
0 thoughts on “TIM Investigasi Wabah Pertusis Nduga, Tetap Melakukan Penyelidikan Lebih Lanjut”