SMP YPPK Timida, Paniai (Foto: Ist) |
Puisi,(KM)---Di kala itu,
aku mendengar alunan cendikiawan
yang berbunyi hilang satu berganti seribu
"Uwaa Komoka Too Komoka".
"Uwaa Komoka Too Komoka".
Di atas podium pendidikan
hati ku bertanya
ternyata getaran hati seorang cendekiawan
untuk memotivasi generasi Papua
Wahai s'kolah ku tercinta
engkaulah pondasi hidup ku
engkau bagai batu asah yang berkualitas
untuk mengasah IQ terlolol, terdungu dan
terkonyol.
Ku bangga akan kehadiranmu
untuk memfasilitasi akan hidupku
untuk mendongkrak akan jenjangku
untuk mendidik, membina dan memotivasi
metode berpandidikan yang sesungguhnya
Aku menari, canda dan tawa bersama
teman-teman
di ruang studi kurang lebih selama tiga
tahun
namun, s'muanya tinggal kenangan
hanya karena menimba ilmu di jenjang atas
S'kolah ku yang tercinta
S'kolah yang berstatus swasta
S'kolah berkualitas
S'kolah berwibawa
S'kolah berfisik dan bermental
Maka,
sanggup menghadapi arus global
sanggup mencegah krisis edukasi
harus mampu menghadirkan kecerdasan,
ketaqwaan, dan kemakmuran
di balik berbagai kemerosotan pendidikan
Sebagaimana yang di landasi oleh seorang
tokoh pendidikan Nasional
Ki Hajar Dewantara di bumi nusantara
yang pantang menyerah
dalam mempertahankan dan meningkatkan mutu
di bidang Pendidikan.
Karya
: Alpius Emigai Yeimo
di Papuans, (28 Maret 2016)
di Papuans, (28 Maret 2016)
0 thoughts on “Kenangan di Podium Pendidikan”