Paniai,(KM)-Ketua
Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Paniai Alpius Yumai menyatakan melebihnya
500 militer Indonesia telah melintas di areal Kabupaten Paniai namun masyarakat Paniai hidupnya dibawah tekana militer di daerahnya
sendiri.
“semua titik
mata jalan di pusat kota Enarotali yakni
pelabuhan aikai, ujun lapangan menuju Bobaigo, ujun lapangan Kogekotu,
diteruskan sampai di pasar dilihat satu
jenis, personil aparat memegan senjata
menakuti masyarakat Paniai.” Kata Ketua KNPB Paniai kepada wartawan Kabar Mapegaa Sabtu (20/16)
via telepon selluler.
Alpius
menjelaskan, setiap hari senin
masyarakat ditumpangi di Enarotali, saat itulah aparat melakukan
sweeping terhadap rakyat Paniai. Setelah sweeping aparat melarang menggunakan
identitas yang tak pernah dilupakan bagi
orang Papua sepertinya bermotif tulisan
Bintang Kejora,gelan, kumis panjag, rambut gimbal . Ujarnya
Lanjut Yumai,adanya
kondisi seperti begitu masyarakat Paniai
tidak bisa melakukan aktivitas mata pencaharian hidup sehari. Dan hidup dibawah
tekanan militer Indonesia.tambahnya
Mantan
Sekertaris KNPB Wilayah Paniai Herman Kayame menyatakan kehadiran militer
Indonesia di kabupaten Paniai sehingga selalu menakuti dan menciptakan masalah diatas masalah.
tegasnya
“Tindakan
militer Indonesia yang sementara yang ada di Paniai sangat tidak berprofesional,
karena mereka merekalah sumber segala problem. " Ucapnya"
rakyat Papau
pada umumnya dan lebih khususnya masyarakat Paniai, tidak peduli dengan hadirnya militer indonesia.
“ kehadiran
militer indonesia di Paniai untuk menciptakan masalah baru lagi namun segerah tarik seluruh militer
indonesia dari tanah Papua.tegas kayame”
(Yunus E Gobai/KM)
0 thoughts on “KNPB Paniai Adanya Aparat , Masyarakat Hidupnya Dibwah Tekanan.”